[42] TEMAN PALSU

3.8K 541 77
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen!

Setelah menemani Vira belanja bulanan di supermarket, Lea membantu bundanya menyimpan barang-barang belanjaannya di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menemani Vira belanja bulanan di supermarket, Lea membantu bundanya menyimpan barang-barang belanjaannya di dapur.

"Bunda, Lea mau minta izin. Nanti malam Lea mau pergi ke pesta ulang tahun temen Lea. Boleh nggak, Bun?" tanya Lea.

"Boleh, pulang jam berapa?"

"Nggak sampai jam sembilan malam Lea udah pulang, kok, Bun."

"Pergi sama siapa?" Itu bukan suara Vira, melainkan Fathur. Laki-laki berparas tampan itu menghampiri bunda dan adiknya.

"Sendiri, Bang. Kenapa?"

"Abang nggak izinin kamu pergi sendiri, nanti Abang anter," ucap Fathur posesif. Dia tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bila Lea berpergian sendiri pada malam hari.

Lea menghela nafas, lalu mengangguk. Sejujurnya terkadang Lea seringkali merasa tertekan dengan sikap posesif Fathur dan Rama. Tapi, Lea paham kedua kakaknya bersikap posesif karena sayang padanya.

"Nanti malam Bunda mau masak apa?" tanya Fathur. Laki-laki itu membuka kulkas, lalu meminum air dingin yang ada di botol.

"Kayaknya Bunda masak cumi saus padang, kebetulan tadi Bunda beli cumi," jawab Vira.

Fathur meneliti barang belanjaan Vira. "Bunda nggak beliin Fathur alpukat?"

"Beli, dong. Bunda nggak lupa sama pesanan kamu," ucap Vira seraya menyodorkan plastik berwarna putih yang berisikan tiga buah alpukat mentega.

"Makasih, Bunda," ucap Fathur, lalu mengecup pipi Vira sekilas.

"Sama-sama," balas Vira disertai senyuman tipis.

Setelah menaruh buah favoritnya ke dalam kulkas, Fathur memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

"Nanti berangkat jam berapa?" tanya Vira. Wanita paruh baya itu sibuk menaruh beberapa bumbu dapur ke dalam toples.

"Jam setengah tujuh, Bun. Soalnya acaranya dimulai jam tujuh," jawab Lea.

"Dress kamu masih ada, kan?"

"Ada, kok, Bun. Dress Lea, kan, banyak."

"Mau Bunda dandanin? Biar kamu makin cantik."

Lea tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya. "Nggak perlu, Bun."

Setelah selesai membantu Vira, Lea pergi menuju kamarnya. Dia harus segera mengerjakan PR agar nanti malam dia tidak perlu khawatir dengan tugas-tugasnya.

***

Malam harinya, Lea telah rapi dengan dress berwarna hitam yang membalut tubuhnya. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai menutupi bagian punggungnya yang sedikit terekspos. Lea merias wajahnya dengan make-up natural membuat penampilan gadis itu terlihat semakin sempurna.

ANTALEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang