[34] MENCURIGAKAN

3.8K 612 97
                                    

Jangan lupa untuk vote dan coment!

Jangan lupa untuk vote dan coment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"David, lo tau nggak?" tanya Aldo.

David menggelengkan kepalanya. "Nggak, kan, lo belum ngasih tau."

"Oh iya, ya," balas Aldo setelah menepuk jidatnya lantaran merasa bodoh.

"Bego," maki David menoyor kepala Aldo.

"Lo tau nggak? Psikologi mengatakan hampir 90% wanita yang gagal dalam percintaan, cenderung emosian jika wajahnya di guyur kuah bakso," ucap Aldo.

"Aldo prik anj—" Bobby langsung kembali menutup mulutnya. "Astagfirullah dosa. Nggak boleh ngomong kasar."

"MANA ADA ORANG YANG NGGAK EMOSI KALO MUKANYA DI GUYUR KUAH BAKSO!" balas David penuh emosi.

Aldo langsung berlari keluar kelas seraya mengendong Bubu ketika melihat David berancang-ancang akan melemparkan kursi ke arahnya.

"Bisa darah tinggi gue ngeladenin jokes si Aldo," gumam David.

"Lo mau ke mana?" tanya Bobby ketika melihat Leo berjalan ke luar kelas.

"Kantin," balas Leo datar. Buru-buru Bobby dan David mengikuti Leo dari belakang.

Aldo yang hendak pergi menuju kantin, tiba-tiba dia memberhentikan langkah kakinya di depan toilet laki-laki.

"Gue pengen pipis, masa iya gue bawa si Bubu ke dalem," lirih Aldo.

Seorang laki-laki keluar dari toilet seraya membenarkan seragamnya yang kurang rapi. Sepertinya laki-laki itu tidak menyadari kehadiran Aldo yang berada di dekatnya.

"Ehh, tunggu sebentar," ucap Aldo menahan tangan laki-laki itu yang hendak pergi.

"Ap—"

"Gue nitip sebentar." Aldo langsung menyerahkan Bubu ke laki-laki tersebut, setelah itu Aldo masuk ke dalam toilet dengan terburu-buru.

Tidak lama kemudian, Aldo keluar toilet setelah selesai buang air kecil.

"Hatchim .... Hatchim .... "

Aldo mengambil Bubu dari tangan laki-laki itu. Dia menatap bingung saat laki-laki dihadapannya saat ini tidak henti-hentinya bersin. Ditambah lagi, hidung dan wajahnya sedikit memerah.

"Lo kenapa?" tanya Aldo bingung.

"Gue, hatchim! A–alergi bulu kucing," jawab laki-laki itu.

Seketika Aldo melotot. Jadi, dia menitipkan Bubu kepada orang yang salah?

Aldo menyengir, lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Sorry, gue nggak tau kalo lo alergi bulu kucing."

"Hatchim!" Kali ini, suara bersin laki-laki itu lebih keras membuat Aldo yang mendengarnya pun meringis.

"Sana pergi ke UKS, habis itu minum obat," titah Aldo. "Gue mau ke kantin dulu, bye!"

ANTALEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang