Melihat perubahan Valerie yang cukup signifikan, Drake langsung turun dan mendaratkan tubuhnya di atas bahu Frederick. Harus Drake akui bahwa Frederick memang sekuat itu, bahkan bisa menahan berat tubuhnya yang tentu berkali-kali lipat dari berat tubuh Charles sendiri. Dia masih bisa berdiri tegak ketika Drake bertengger di bahunya.

Bayangkan wujud Drake yang sebesar itu ditambah bentangan sayapnya sepanjang sepuluh meter. Kalau manusia biasa tentu sudah tersungkur plus remuk semua tulangnya. Tapi Frederick benar-benar lain, luka di kakinya seperti tak memberi pengaruh walau sedikit saja.

Drake dan Vale saling pandang, mereka berbicara lewat mata bahwa sekarang saatnya menyeret jiwa Frederick keluar dari tubuh Charles.

Vale bertanya dari mana dia harus menarik jiwa itu keluar, Drake menjawab terserah yang jelas dia akan menarik dari kepala.

Lalu terjadilah aksi tarik ulur, Valerie menarik dari jantung sedangkan Drake dari kepala. Frederick melolong hebat merasakan nyawanya dipermainkan. Suara jeritannya membuat Lucia, Yoshi dan Liana datang ke tempat itu.

Lucia terperangah kaget, hal mengerikan apa yang tengah ia saksikan ini. Perempuan itu bergerak memeluk suaminya yang juga sama kagetnya.

"Apa itu Valerie? Kenapa dia sangat menyeramkan?" Yoshi berbisik

Lucia mengangguk di dada Yoshi "wujud aslinya memang seperti itu, tapi aku tak menduga bahwa dia lebih menyeramkan dari yang aku kira."

Kembali pada Vale dan Drake yang masih terus mempermainkan jiwa Frederick. Drake menyeringai tipis, matanya kembali menyala putih di susul munculnya siluet Hydra di belakang sayapnya. Makhluk itu sangat besar dan hawa menjadi kian mencekam karena kemunculannya.

"Astaga. Hanya menarik jiwa busuk seperti Frederick saja harus bawa Hydra," kata Liana bersidekap menatap makhluk besar di belakang Drake.

Lucia menoleh "bukan dibawa, dia akan muncul sendiri karena dia memang penjaga."

Puas menarik ulur jiwa Frederick, Vale dan Drake saling tatap kemudian mengangguk bersama. Ini adalah penuntasan, mereka berencana menariknya sekasar mungkin sampai Frederick menjerit hebat hingga lehernya robek.

Sebelum itu Drake bertelepati pada Lucia, agar membawa jiwa asli Charles kembali ke raganya.

"Sayang!"

Vale mengangkat pandangannya menatap mata putih Drake penuh tanya, maksudnya dalam situasi seperti ini Drake masih bisa berpikiran memanggilnya seperti itu.

"Satu, dua,.."

Gadis itu mengangguk, lalu dalam hitungan ke tiga mereka bersamaan menarik jiwa Frederick di dalam tubuh Charles. Suara jeritan itu sungguhan hampir merobek lehernya. Vale dan Drake kemudian menghilang, menyisakan senyap berkepanjangan di dalam hutan beku itu.

Raga Charles tergolek di atas lapisan es dengan kedua mata terbuka lebar.

Lucia berpamitan pada Yoshi dan Liana untuk menyusul pasangan itu ke bawah.

Yoshi lantas menengadah, memperhatikan kabut dua warna yang masih tebal membungkus Voresham.

"Kenapa kabut belum hilang? Padahal jiwa Frederick sudah tidak ada," kata Yoshi

"Kabut akan hilang setelah jiwa Charles kembali ke tubuhnya." Liana menjawab.

******

Sedangkan di kastil, Jaeden mondar-mandir gelisah. Entah sudah berapa kali ia membuka tutup tirai guna melihat kabut sudah hilang atau belum. Ia khawatir karena tubuh Gale semakin melemah, ia takut jika Gale pergi sebelum bertemu dengan Valerie.

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ