What's your type of...? 🍭🍌🤏🏻

725 22 12
                                    

Ketika Akaashi sudah kelas 2 dan selalu mengekori ke mana Bokuto berada.

Bahkan saat si senior pergi ke toilet.

Entah karena hubungan mereka yang cukup dekat, dan menjadi lebih spesial.

Martabak enak nih.

Di mana keduanya merupakan sepasang kekasih, dan tanpa diumumkan ke yang lain pun orang-orang sudah tahu hal ini.

Saat itu, Akaashi di dalam toilet duduk dan Bokuto di bagian toilet berdiri. Pergi ke toilet di waktu istirahat setelah latihan voli yang cukup melelahkan.

Begitu menyelesaikan urusannya, Akaashi yang baru saja keluar merasa di tatap oleh si senior.

"Kaashi, punyamu ada kulupnya?"

Akaashi balas menatap seniornya dengan ekspresi kecut yang sulit dijelaskan, sambil menutupi selangkangannya yang terbungkus celana pendek.

"A-apa maksudmu, Bokuto-san?"

"Yah... aku hanya penasaran?"

Bokuto terlihat curi-curi pandang padanya, lebih tepatnya selangkangan Akaashi.

"Aku tahu jika di usia remaja ini kita suka penasaran dengan milik orang lain, tapi..." Kenapa dirinya?

Kenapa harus Akaashi Keiji yang ditanya soal ini?

"Boleh lihat punyamu? Aku akan menunjukkan punyaku!"

Akaashi tidak berkomentar, meski status mereka bukan hanya sekedar senior-kouhai.

Lebih manis dengan emosi cinta, hubungan yang romantis. Kontak fisik di antara keduanya hanya sebatas peluk dan cium, tidak lebih.

Tiada erotisme.

"Pweeeaseee~??"

Terkutuklah Bokuto dengan mata besarnya!

"Uummm..." Akaashi meremas ujung kaosnya dengan gugup, antara malu dan tidak ingin menolak.

Bokuto sampai berjongkok, berhadapan dengan adik Akaashi.

"Jangan tertawa." Wajah Akaashi memerah.

Mendengar itu Bokuto meneguk ludah, wajahnya mulai bersemu.

"Tentu saja! Aku mencintaimu, aku menyukaimu! Setiap bagian dari dirim--"

Bokuto terdiam, ia membeku.

Akaashi menurunkan celananya tanpa aba-aba, memperlihatkan kejantanannya yang menggantung di antara biji kembar.

Tidak terlalu kecil, dan ukurannya standar ala anak SMA. Berwarna sedikit lebih gelap dengan rambut tipis yang ikal.

Terkesan menggemaskan dengan bagian kepala yang tenggelam dalam kulit.

Seperti sosis kecil dengan bulu tipis.

Akaashi yang tidak mendapatkan respon selain tatapan menusuk menjadi gelisah.

"A-aku rasa sudah cukup."

Akaashi mencoba menaikkan celananya lagi, tapi ditahan Bokuto.

Si senior mendongak, menatap dengan ekspresi serius.

"Tidak, Shi. Aku masih ingin lihat."

Psssh~ Wajah Akaashi terasa terbakar!

Iris emas itu dengan intens memperhatikan, dan karena mendapat tatapan menusuk. Akaashi semakin gelisah, ia mulai merasa... panas.

Tentunya Bokuto menyadari hal itu, melihat dari penis juniornya yang mulai berkedut.

"Baiklah, aku akan menunjukkan milikku."

Akaashi Keiji 🔞Where stories live. Discover now