Shio (2)

417 26 2
                                    

Warning!!! Secara norma apa yang Bokuto lakukan pada Akaashi yang masih anak-anak termasuk pelecehan seksual, jadilah pembaca yang bijak dan jangan mewajarkannya hanya karena "suka sama suka".

*****

Seorang anak kecil berjalan dalam pengawasan para orang dewasa di sekitarnya.

Berdiri di setiap sisi untuk memastikan keamanannya.

Anak itu tidak tahu ia akan dibawa kemana, ia hanya tahu jika ia tidak akan berada di kediamannya lagi.

Mereka menyusuri jalan setapak yang jarang dilalui, masih rimbun dengan rerumputan liar. Dikelilingi pepohonan raksasa yang rindang, dan cahaya matahari masih bisa menembusnya.

Dengan tubuh mungil yang dibalut dengan Shiromuku aka Gaun pengantin.

Shiromuku terdiri dari furisode putih dengan motif yang konon katanya membawa keberuntungan, pohon pinus. Ia mengenakan fukuro obi yang bentuknya menyerupai selempang berukuran lebar di pinggang, ditambah dengan obi-age yang merupakan sabuk dari kain.

Ditambah Uchikake aka outer berwarna putih. Ia juga memakai alas kaki berupa kaos kaki putih dan zori.

Pandangannya sedikit tertutup karena memakai Wataboshi, jadi ia hanya menunduk memperhatikan jalanan.

Hingga sesosok pria bertubuh besar berdiri di hadapan mereka.

Telinga putih menjuntai di atas kepalanya, sesekali bergoyang.

"Apa dia orangnya?"

Seorang tetua mengangguk, tetua Klan Naga yang dikenal dengan nama Yamaji Takeyuki.

"Akaashi-sama."

Anak itu berjalan maju, dengan wajah polos melihat ke arah sosok pria di depannya.

"Oof--" Akaashi memekik saat ekornya yang bergoyang diinjak.

Sambil menahan tangis, Akaashi membungkuk dan memberi hormat.

"Selamat siang, saya Akaashi."

Iris zamrud itu terangkat, dengan bulu mata lentik yang indah.

Menatap pria gahar bertubuh besar yang tengah melipat tangan di dada dengan kesan angkuh.

"Saya calon istri anda."

Kalimat itu terucap dari bibir mungilnya.

.
.
.

Setiap Naga yang memiliki rahim akan menikah dengan sesama Naga.

Hanya saja...

Jika Naga itu seorang Pejantan namun memiliki rahim, maka dia akan dinikahkan dengan makhluk mitologi yang berbeda.

Karena mereka dianggap sebagai aib, meski dari golongan mana pun.

Acara pernikahan diawali dengan upacara Shinto.

Pada umumnya, upacara pernikahan agama Shinto diadakan di sebuah kuil dan bersifat tertutup, hanya dihadiri oleh teman dekat dan anggota keluarga kedua mempelai.

Hanya saja, upacara ini dilakukan di sebuah rumah yang tidak terlalu besar. Hanya di hadiri oleh para tetua Klan Naga, dan seseorang dari Klan Kelinci yang menjadi mempelai pria.

Akaashi Keiji 🔞Where stories live. Discover now