👁️👁️ Bad Sight 👓

497 18 5
                                    

Pertama kali Bokuto tahu mengenai penglihatan Akaashi yang memburuk ketika ia sudah lulus, dan si junior berada di kelas 3.

Ketika kamp musim panas berlangsung tahun ini, Fukurodani menjadi tuan rumah.

Bokuto yang merindukan Akaashi datang ke sekolah begitu saja--padahal mereka setiap hari saling bertukar pesan, tapi Bokuto masih merasa kurang tanpa adanya tatap muka langsung.

Dari pinggir lapangan di samping pelatih Takeyuki, Bokuto mencoba mencari Akaashi. Hingga iris emasnya menangkap sosok yang terlihat familiar.

"Hahh... hah..." Akaashi menyeka keringat yang membasahi keningnya.

"Ck...!" Lidahnya berdecak, alisnya berkedut kesal.

Kacamatanya kembali buram.

"Akaashi-san, ternyata kacamata cukup merepotkan ya?" Celetuk Hinata.

"Telingamu juga memerah, apa itu sakit?"

Saat ini mereka sedang istirahat dan makan siang bersama sehabis latihan pagi.

"Iya, memakai kacamata sepanjang hari membuat kuping terasa berat."

Akaashi menghela nafas, mengelap kacamata yang berkabut.

"Aku... hanya belum terbiasa, dan ini pertama kalinya aku memakai kacamata."

Tsukishima yang mendengar itu tetap melanjutkan makannya, "Nanti juga terbiasa."

Akaashi mengangguk, nanti juga terbiasa.

"Iy--"

"Keiji?"

Suara itu mengintrupsi, Akaashi segera menoleh dan mendapati sang kekasih berada.

"Bokuto-san..." Akaashi berbinar cerah, ia segera berlari kecil mendekati si mantan senior.

Bokuto meneguk ludah gugup, bersemu tipis dengan degup jantung yang berdegup cepat.
Di sini Bokuto menahan diri, ia mencoba bersikap biasa saja.

Akaashi memang sudah pernah memberi tahu soal dirinya akan memakai kacamata, tapi Bokuto belum pernah melihatnya secara langsung.

"Shi, a-apa itu seperti milik Tsuki?"

Bokuto menunjuk benda yang kini menempel di wajah Akaashi, bentuknya seperti kacamata renang.

"Iya, penglihatanku memburuk."

Mendengar itu Bokuto segera mencengkram kedua pundak si junior.

"APA? KENAPA??"

Akaashi terdiam sejenak, ahh.. sudah lama ia tidak mendengar celotehan Bokuto. Ini sedikit membuatnya rileks dari kelelahan selama latihan seminggu ini.

"Mataku minus Bokuto-san, ingat?"

"O-ohh, y-ya..."

"Hu'um, dan aku punya 2 pasang kacamata. Satu yang untuk latihan voli, dan satu untuk sehari-hari... baru selesai hari ini."

Karena terus ditatap, Akaashi sedikit salah tingkah dibuat Bokuto.

"Apa... ini cocok denganku?"

Bokuto mendengus, "SANGAT COCOK!!!" Berteriak lantang hingga yang di luar Gym pun bisa mendengar suara bassnya.

"Maaf karena kemarin aku tidak bisa menemanimu memilih kacamatanya." Sesal Bokuto.

Dalam artian ia melewatkan kesempatan untuk melihat Akaashi dengan gemas memilih kacamata, dan bertanya mengenai pendapatnya.

Bokuto melewatkan kesempatan kencannya.

"Tidak apa Bokuto-sa--"

"Namaku Ji, namaku..." Bokuto manyun, ia bersikap manja pada yang lebih muda.

Akaashi Keiji 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang