Double

527 25 12
                                    

Happy Akaashi Day! 5 Desember 2021

*****

Di dunia nyata ini, apakah kamu percaya dengan hal mistis?

Jika tidak, mungkin kamu akan menyesal.

.
.
.

Rumor mengatakan jika bumi memiliki dunia paralel.

Namun alkisah menceritakan bahwa jika orang di masa kini terlalu sering berandai mengenai dirinya di masa depan...

.
.
.

"Kou, kamu yakin dia bukan adikmu?"

Akaashi menatap dua orang di depannya secara bergantian yang terlihat mirip.

Bukan sekedar mirip, mereka memang dua orang yang sama.

"Keiji, aku anak bontot." Seru pria dengan rambut keabuan yang lebih pendek.

"Tunggu, kau memanggil Akaashi dengan nama?" Seru pemuda dengan helai kelabu yang lebih panjang.

Dan keduanya sama-sama jabrik.

Akaashi mengurut pelipisnya yang berdenyut sakit, ia sudah lelah mengurus 1 orang Bokuto. Dan kini ada dua orang Bokuto dihadapannya.

"Keiji, kau ingat dulu aku pernah bercerita bahwa aku pernah ke masa depan?"

"Aku masih berpikir itu lelucon hingga sekarang." Jawab Akaashi dengan datar.

"Ayolah Keiji, ini sungguhan dan benar terjadi!" Bokuto menunjuk dirinya yang lebih muda.

"Dia diriku!"

Dan orang yang ditunjuk tak kalah kaget.

"Apa? Ini sungguhan?! Aku di masa depan?"

Akaashi menghela nafas, bisakah ia beristirahat tidur saja?

"Baiklah, baiklah. Pertama karena ini cukup membingungkan untukku, aku akan memanggilmu Bokuto-san." Akaashi menunjuk Bokuto yang lebih tua.

"Dan kamu Bokuto-kun." Akaashi menunjuk Bokuto yang lebih muda.

"Eh? Kenapa? Kita sudah menikah!" Protes Bokuto-san tidak terima.

"Kenapa pakai Kun? Oiya saat ini kau lebih tua dari ku--sebentar, menikah? Kita menikah?" Bokuto-kun melotot, apa lagi melihat cincin yang tersemat di jari kedua orang dewasa di depannya--ia tidak sadar.

"Oh astaga! Kau menerima lamaranku?"

"Iyaa... diamlah." Akaashi dengan wajah bersemu memalingkan wajahnya, reaksi Bokuto-kun membuatnya merasa malu.

Dipikir-pikir Akaashi sendiri tidak percaya ia benar-benar menikah dengan Bokuto.

"Bokuto-san, bagaimana kamu kembali ke masa lalu?"

Orang yang dipanggil masih cemberut.

"Sayang."

"Iya?" Bokuto menoleh dengan senyum sumringah.

Sabar Keiji, orang sabar disayang Tuhan.

.
.
.

Di masa kini di mana BokuAka hidup bersama dalam satu atap, dengan satu marga yang tersemat.

Mereka mendapati suara gaduh dari lemari pakaian mereka.

Aneh memang, suara riuh itu berasal dari balik pintu yang tersemat di dinding.

Berpikir itu maling, Akaashi berbekal dengan menggenggam setrikaan mencoba mendekat.

Tapi Bokuto dengan tenang mendahului Akaashi sambil berkata.

Akaashi Keiji 🔞Where stories live. Discover now