Seifuku

759 31 2
                                    

"BERGABUNGLAH DENGAN KLUB VOLI PUTRAAA!!!"

Suara yang menggelegar seperti sambaran petir itu membuat siswa baru di hadapannya terkejut.

Di depan para siswa baru itu, berdiri seseorang setinggi 185 cm yang memakai seragam putri dengan rambut bagian depan yang dikuncir ke atas dan bagian bawah yang tergerai. Rambut tanpa gel andalannya bergerak-gerak ketika ia melompat. Serta anggota tubuh kekar yang tercetak pada seragam, tentu sudah jelas orang tersebut seorang lelaki.

"KAU MAU BERGAB--GEH!"

Seseorang dengan pakaian perawat memukulnya, ekspresi kesal tercetak jelas pada wajah rubah yang dipoles manis.

"Kau hanya akan membuat mereka ketakutan."

Bokuto mengelus kepalanya yang sakit, "Bhuu...

"Lagi pula ide siapa yang membuat seluruh anggota klub cosplay ketika pendaftaran klub?"

Bokuto nyengir, "Tapi yang paling menolak ternyata lebih bersemangat bukan? Lihat, kau saja memakai wig dan make up."

Konoha mengernyit kesal, dengan wajah bersemu ia mencoba membela diri.

"S-shirofuku yang menyuruhku..."

"Oyaaa?"

BLETAK! Dan Bokuto lagi-lagi mendapat bogem mentah.

Di tengah pertikaian itu, seseorang dengan seragam siswi mendekati mereka.

"Abaikan saja mereka, kalian ingin mendaftar ke klub voli?"

Untuk sesaat para siswa baru terdiam, karena kali ini seorang siswa cantik memakai seragam siswi dengan bando telinga kelinci. Berbeda dengan si rambut putih yang terlihat kekar dan membuat baju seragam yang ia kenakan terlihat sesak, si rambut hitam malah terlihat... Manis.

Sayangnya mereka harus menelan kenyataan pahit dari suara berat yang terdengar dari bibir berwarna peach itu.

"Y-ya, kami mau mendaftar."

Iris zamrud itu mengangguk dan memanggil seniornya, "Shirofuku-san. Tolong formulirnya."

Orang yang dipanggil Shirofuku menoleh, seorang siswi dengan setelan jas dan rambut yang disisir rapi. Tak lupa ia memakai kumis palsu untuk menjiwai peran.

"Kalian bisa datang ke meja yang di sana untuk mengisi formulir."

Para siswa baru itu hanya mengangguk mengiyakan dan berlalu, sesekali melirik kearah sang siswa bertelinga kelinci.

"Ternyata kau cukup populer ya? Akaashi?"

Bokuto berdiri tepat di samping Akaashi.

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, tapi... bisakah kau tidak menyentuh itu?"

Akaashi mencoba menjauhkan tangan Bokuto yang berada di belakangnya, tengah meremas ekor kelinci yang menjadi bagian kostum Akaashi.

"Yah... aku tidak menyangka kau benar-benar memakainya..."

Bokuto mendekatkan wajahnya, meniupkan udara panas pada ceruk leher Akaashi.

"Ternyata kau mesum, Akaa-shi-kun."

"Aku tid-"

Akaashi terdiam ketika ia melihat Sarukui yang memakai seragam Maid berdiri di hadapan mereka berdua dengan ekspresi terkejut dengan tangan yang menutup mulut.

Komi yang memakai Qipao berdiri di sampingnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

Washio yang memakai seragam sekolah mereka berlapiskan haori berwarna pink dengan light stick di tangan dengan ekspresi datar.

Akaashi Keiji 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang