Sepuluh

1.8K 234 9
                                    

Grep!

"Terima kasih ya, [Name]," ucap Boboiboy sambil memeluk adiknya itu. [Name] dengan senang hati membalas pelukannya. Teman - temannya yang lain pun hanya tersenyum melihat itu.

Yah, dengan ini bisa dibilang Boboiboy dan [Name] sudah berbaikan.

♡♡♡

"Ngomong - ngomong, kau masih belum menjawab pertanyaanku. Itu fotomu dengan siapa?" tanya Boboiboy beberapa hari setelah mereka berpecah.

[Name] sedikit tersentak. Ia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya. Akhirnya ia pun menjawab dengan bahasa isyarat.

Itu teman [Name] di sekolah yang lama.

Ya, [Name] merasa itu jawaban yang paling tepat untuk saat ini, sebelum ia menceritakan lebih jauh. Boboiboy pun hanya meng-oh pelan dan tidak bertanya lagi.

"Hei, Boboiboy. Bisa bicara sebentar?" Yang dipanggil namanya pun menoleh. "Aku punya firasat buruk kalau bicara denganmu."

"Heh enak saja! Kau akan menyesal mengatakan itu saat aku menjadi populer nanti! Sudahlah. Ayo sini ikut aku."

Boboiboy pun mengangkat bahu dan pamit pada [Name] lalu mengekori landak ungu.

Setelah berada di tempat yang agak sepi, Fang mengarahkan jamnya mendekati wajah Boboiboy.

"Dia sudah di sini, Kapten," ucapnya. Tiba - tiba hologram pun muncul dari jam super miliknya.

"Lama tidak berjumpa, Boboiboy. Kau pasti tahu aku akan menghubungimu saat aku memerlukan sesuatu."

"Iya, Kapten!" jawab Boboiboy sambil hormat TAPOPS.

"Fang bilang padaku, kau punya kenalan yang ahli di bidang komputer? Kebetulan sistem di pesawatku perlu sedikit perubahan untuk misi penyamaran. Bisa kau pertemukan aku dengan kenalanmu itu?"

Boboiboy diam sejenak sebelum menjawab. Kenalan? Kurang ajar, si landak! Kenapa dia tidak bilang kalau [Name] itu adikku?

"Baik, Kapten. Tidak masalah," jawab Boboiboy akhirnya.

"Bagus. Kau atur saja waktunya. Nanti biar Fang yang mengabariku."

"Baik, Kapten!"

Setelah sambungan ditutup, Boboiboy menatap Fang sinis. "Apa?" tanya Fang risih.

"Kenapa kau bilang [Name] itu cuma kenalanku? Kenapa kau tidak bilang dia itu adikku?"

Fang mengangkat bahunya. "Yah, waktu itu kan kalian sedang bertengkar. Jadi kupikir kau sedang tidak mau mengakui [Name] sebagai adikmu," jawabnya santai.

"Hah, terserah kau sajalah. Aku malas bicara denganmu."

Prangg!

Tiba - tiba terdengar suara benda pecah dari dalam ruangan Power Sphera. Boboiboy spontan berlari ke ruangan itu, memastikan adiknya baik - baik saja.

"[Name]!" panggilnya panik saat melihat adiknya terduduk di lantai dengan tangan gemetar dan sebuah botol yang pecah di sebelahnya.

"Kau kenapa?"

[Name] tidak merespon. Ia mengabaikan rasa sakit dari tangannya yang berdarah. Saat ini ia tidak bisa merespon siapapun. Semua pikirannya tertuju pada botol yang pecah dan merujuk ke masa lalu yang membuatnya trauma pada pecahan kaca.

♡♡♡

Manusia Biasa Menjadi Pelindung Galaxy [END]Where stories live. Discover now