📷Chapter 2|Part 21📷

734 116 11
                                    

⚔️TAPOPS Academy⚔️
Chapter II
Boboiboy x Readers
<>
<>
<>
📋Genre📋
Romance, Drama, Fantasy, Action, Comedy, Slice of Life, Academy.
<>
<>
<>
💻 Copyright Credit💻
Boboiboy Galaxy ©® Monsta
Ansatsu Kyouhistu ©® Yusei Matsui
Fugou Keiji:Balance Unlimited ©® Yasutaka Tsutsui
OC ©® FrankTha w/ Readers
[Nama] ©® Yours
<>
<>
<>
⚠️Klik tombol keluar jika kamu tak berkenan dengan Fanfic Ini⚠️
⚠️Beberapa adegan mungkin menggangu sebagian pembaca⚠️
⚠️Kami menerima kritik dan saran, tapi tak menerima segala bentuk ujaran kebencian⚠️
<>
<>
<>
📷Part 21📷
"Power Balance #5"
^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^

<><><>💻 Copyright Credit💻Boboiboy Galaxy ©® MonstaAnsatsu Kyouhistu ©® Yusei MatsuiFugou Keiji:Balance Unlimited ©® Yasutaka TsutsuiOC ©® FrankTha w/ Readers[Nama] ©® Yours<><><>⚠️Klik tombol keluar jika kamu tak berkenan dengan Fanfic Ini⚠️⚠️Be...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marva tak bergeming, menatap lurus kedepan mengabaikan sosok Karma yang masih merangkulnya dalam. Bukannya mengabaikan, lebih ke memikirkan jawaban atas pertanyaan tiba-tiba yang di lontarkan oleh pemuda bersurai crimson itu. "Kenapa kau meragukan ku setelah kita beberapa minggu sudah bersama?"

"Orang genius itu butuh waktu sedikit lama untuk bertindak." ucap Karma enteng. Dirinya memang adalah pemenang kelas saat masih SMP, jadi Marva tak dapat meragukan analisis Karma. Mengingat dia juga merupakan pembunuh buronan dunia beberapa tahun lalu.

"Aku murni anak Sato Suzuhara. Jika bisa lakukan tes DNA, kita akan lakukan." ucap Marva bernada santai, bahkan tersenyum simpul. Karma menyeringai, menantang. "Kalau begitu pertemukan aku dengan ibumu."

"Karma-kun, apa kau lupa? Aku sudah bilang kalau keluarga ku dibantai di restoran kan." Marva mengernyit tidak suka kala Karma menyinggung hal yang agak sensitif di hatinya. Karma mengangguk paham, "Aku mengerti. Maaf sudah bertanya hal aneh."

"Kita akan lanj-" [Your Brother] menghentikkan ucapannya kala merasakan benda cair mengalir dari hidungnya, mengusapnya perlahan. "Aduh.."

"[Your Brother]?!" Boboiboy menahan tubuh pemuda yang sedikit terhuyung itu, menatapnya cemas. [Your Brother] meringis kecil, dengan nada bergetar menjawab. "Ku rasa aku tak bisa terlalu lama mengenakan Eye's Connecting.."

"Tak perlu kau paksakan. Istirahat lah, aku tidak apa." sahut [Nama] cepat, seraya menutup hidungnya sekilas membuat [Your Brother] membelakkan matanya. "Dia bisa mencium bau darah yang sesedikit ini..?"

"Aku akan mengantarnya. Kalian lanjutkan saja." ucap Marva tersenyum tipis, mengambil alih atas tubuh [Your Brother]. Boboiboy menatap pemuda bersurai salju itu cemas, "Kau baik-baik saja kan?"

"Ini hanya efek penggunaan berkepanjangan. Aku sudah memakai nya sekitar 20 menit lebih.." jelas [Your Brother] untuk menenangkan hati adik kembar nya. [Nama] mengangguk mendengar penjelasan itu, akhirnya membiarkan kedua pemuda itu meninggalkan aula.

TAPOPS Academy [Sequel of BAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang