MUG - Part 8 Forced

17 1 0
                                    

Happy reading

Langkah kaki Grace membawanya masuk ke dalam gedung tempatnya bekerja. Seperti biasa ia menyapa ramah semua karyawan yang ia lihat dan menyapa balik dirinya.

"Grace!!" teriakan Rosaline mengalihkan perhatian Grace, bisa ia lihat teman seperjuangannya itu berlari ke arahnya. Grace seketika menghentikan langkahnya dan menatap heran Rosaline yang sudah berdiri di depannya. "Grace Grace, kau harus membantuku, tolong aku." rengek Rosaline menggenggam kedua tangan Grace.

Grace yang tidak mengerti apa maksud dari ucapan Rosaline mengernyitkan keningnya, ia lepaskan tangan Rosaline darinya lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Grace, tolong bantu aku." ujar Rosaline mengikuti tubuh Grace dari belakang.

Grace tetap tidak menggubris wanita berambut sebahu itu, ia duduk di tempatnya lalu menghidupkan CPU komputernya.

"Grace, please bantu aku. Aku sedang kesulitan sekarang." ujar Rosaline terus memohon pada Grace.

Grace memutar matanya melihat dan mendengar ucapan Rosaline. Apa lagi yang harus ia bantu sekarang? Ini masih pagi tapi wanita itu sudah mengganggunya.

"Kau mau apa? Ini masih pagi, Rosa. Dan lagi pula komputermu belum hidup-"

"Ini bukan soal pekerjaan hari ini, Grace."

Grace mengerjap, "maksudmu?"

"Rosaline, rapat kita di majukan hari ini menjadi pukul setengah sembilan." seorang karyawan wanita muncul di antara mereka. "Dan ini yang akan di presentasikan." ia memberikan berkas pada Rosaline lalu berlalu dari hadapan mereka.

Grace memperhatikan wajah Rosaline yang tampak cemas ketika melihat berkas yang ada di tangannya. "Rosa.. are you okay?"

"I'm not okay, Grace."

***

"Aku tidak mau!!" teriak Grace berdiri dari tempatnya dengan sebelah tangan yang memegang corn dog.

"Kau tidak mau membantuku?" ujar Rosaline yang ada di sana juga. Ia ikut berdiri dan menatap Grace dengan tatapan mata yang menyiratkan keterkejutannya .

"Bukan tidak mau... hanya saja.. itu kan tugasmu, Rosa!!" bentak Grace tiba-tiba, "Bahkan Pak Levin sendiri yang memintamu untuk mengawasi tim pemasaran D's Company yang ada di Belanda!!" teriak Grace marah. Ia kembali duduk dan menggigit corn dog nya dengan emosi.

Rosaline ikut duduk di samping Grace, "Grace, kau tau kan aku tinggal bersama dengan Nenekku. Kalau aku pergi lalu dia bersama siapa? Hanya aku keluarga yang dia punya,"

Rosaline sudah di tinggal pergi oleh kedua orang tuanya dari usia wanita itu lima belas tahun. Ia mati-matian mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari bersama sang Nenek. Grace tau bagaimana kisah hidup dari temannya itu. Dan Rosaline kembali mengucapkan kata-kata keramat itu.

Grace, kau tau kan aku tinggal bersama dengan Nenekku. Kalau aku pergi lalu dia bersama siapa?

Ah.. Rosaline benar-benar membuatnya tidak bisa berkutik lagi.

"Untung aku yang menjadi temanmu, kalau orang lain bagaimana? Bisa-bisa kau hanya akan mendengarkan kata tidak dari bibirnya!" Grace bangkit dan pergi dari hadapan Rosaline yang tersenyum senang.

Rosaline tau, kalau Grace tidak akan bisa menolaknya kalau ia sudah membawa-bawa sang Nenek ke dalam percakapan mereka.

"Grace tunggu aku!!" teriak Rosaline dengan girang dan menyusul Grace yang sudah menjauh.

My Umbrella Girl (On Going)Where stories live. Discover now