one • sucks

22.1K 112 0
                                    

"good morning sunshine, ready to wake up?"

Biasanya Ashley yang membangunkan Ashton. Tapi sejak hari berkabung itu, Ashley berubah. Dia lebih suka menyendiri dan tidak banyak bicara. Jujur Ashton merindukan Ashley yang dulu.

Ashley itu bubbly, humble, fun, cute, she's like a ray of sunshine. Sekarang gadis itu banyak diam seperti seorang yang depresi. Ashley juga sering ketahuan duduk di balkon menatap langit seolah olah mamanya disana.

"emmhh, hari ini sekolah ya?" Ashley membalikkan badannya menghadap Ashton. Gadis itu membuka matanya dengan susah payah.

"you cried babe? what happened?" tanya Ashton melihat mata adiknya yang sembab dan memerah.

Ashley hanya menggumam pelan. Dia mengerjapkan matanya berulang kali. Tadi malam Ashley menangis sampai akhirnya tertidur dengan sendirinya.

"mau berangkat nggak? it's ok if you don't want to" tanya Ashton perhatian.

"gapapa kok" balas Ashley tersenyum.

Gadis itu bangkit duduk dan bersiap turun dari ranjangnya. Sedangkan Ashton diam di tepi ranjang menghalangi jalan turun adiknya itu. Ashley memandangi kakaknya sambil menghela nafas.

Tangan mungilnya berlabuh di leher kiri kakaknya bagian bawah. Pandangannya kemudian beralih ke bawah membuat rambut panjangnya yang berantakan itu jatuh. Ashton mengecup puncak kepala adiknya dengan penuh kasih.

"yuk, abang buatin makan. Abis itu berangkat" tambah Ashley kemudian mendorong kakaknya pelan.

Akhirnya mereka bersiap ke sekolah setelah terjadi percakapan itu. Bukannya Ashton tidak merindukan mamanya, dia kadang juga sedih mengingat mamanya. Tapi yang dialami Ashley ini menurutnya berlebihan. Beberapa bulan terakhir ini sikap adiknya berubah. Tentunya sejak mama mereka pergi.

Sekarang mereka duduk dikelas 3 SMA. jadwal mereka semakin padat dengan dimulainya bimbingan belajar yang sangat perlu buat mereka untuk menghadapi ujian masuk universitas. Kalau Ashley sih sudah biasa, berbeda dengan kembaran laki lakinya ini yang tidak pernah mengikuti bimbingan belajar sehingga dia harus menyesuaikan.

Setelah mereka siap dengan seragam lengkap, dua saudara kembar itu duduk dan memakan sarapan mereka.

"papa berangkat"

Tiba tiba papa mereka melewati meja makan dengan langkah cepat. Biasa sih, papa memang nggak pernah ikut sarapan pagi sebelum berangkat kerja. Dirumah ini seakan akan hanya Ashley dan Ashton yang punya ikatan keluarga. Mamanya pergi, papanya tidak memperhatikan, Kakaknya juga tinggal di apartemennya sendiri.

Sebenarnya mereka berdua mempunyai satu kakak laki laki. Sudah bekerja dan menghidupi dirinya sendiri di apartemen kecil yang dibelinya 2 tahun lalu. Tapi bukan berarti tidak pernah bertemu adik adiknya, kakaknya ini bahkan lebih peduli pada Ashton dan Ashley ketimbang papa mereka.

"pip"

"apa" jawab Ashton mendengar Ashley memanggilnya. Dia memang punya panggilan untuk saudara kembarnya ini sejak kecil. Wajah gadis itu terlihat tidak senang tentang apa yang mau dia bicarakan.

"papa pulang malem terus sekarang deh"

"udah gausah mikirin papa. Dia aja nggak mikirin kita"

××

"adek"

Ashton memandangi Ashley yang sedang sibuk dengan ponselnya. Gadis itu memainkan game dino dengan menggeser icon hewan itu untuk mendapatkan lehernya sesuai irama musik.

Dia tidak mempedulikan abangnya yang sejak beberapa menit lalu datang dengan tiba tiba dan duduk di kursi sebangkunya yang sebenarnya tempat duduk milik Fabio, teman sebangkunya.

Hot as a MotherfuckerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang