chapter 38: arabesque

4.5K 418 25
                                    

siang ini Jake sedang berada di taman bunga milik Adele. beberapa kali senyuman yang menampilkan deret rapi giginya itu tercipta kala berbicara dengan deretan bunga kesukaan ibunya, hydrangea. Jake ingat betul alasan mengapa Adele sangat menyukai bunga jenis itu. karena hydrangea melambangkan kebahagiaan, perasaan tulus, dan cinta sejati.

sebagai seorang ciptaan yang memiliki takdir khusus, tidak ada hari di mana sosok ibunya itu tidak bercerita tentang alpha-nya, Jaehyun. tanpa sadar ia tersenyum saat mengenang masa kecilnya di Seattle, masa di mana dirinya tidak tahu apa itu kesedihan. semua orang tahu bila alpha dan omega terlahir dengan sebuah ikatan takdir. semestinya pasangan yang ditakdirkan memang hanya untuk mereka seorang, walau tak bisa dipungkiri bahwa banyak dari mereka yang menolak rancangan Tuhan.

lantas apa hubungan dari nostalgia lalu lalang Jake dan bunga kesukaan Adele? entahlah, omega manis itu memang sulit untuk ditebak. tidak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya dengan sebuah senyuman cerah yang tidak pernah absen dari wajah rupawannya. tetapi bisa kita simpulkan bahwa cinta sejati menjadi karakter utama pada kehidupan seorang alpha dan omega.

Jake terkekeh pelan, nampak dirinya terbawa oleh suasana hangat taman bunga pada siang hari ini, "perlahan-lahan, semua hal kembali ke tempatnya yang sebenarnya"

ada perkataan yang menyebutkan bahwa segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan. sampai saat ini, Jake masih belum memecahkan apa alasan Tuhan merampas Jay darinya untuk kurun waktu yang tak singkat, dua tahun lamanya. ia tak peduli apa kata merampas adalah kata yang tepat, sebab pada dasarnya semua yang ada di Bumi adalah milikNya.

omega itu sedikit sebal kala menyadari kalau Jay, sosok yang pernah selalu berada di sampingnya itu, begitu berharga dan berarti. Jay amat penting, sampai Jake rela mengorbankan segalanya baginya. dan di sisi lain pun, Jake juga yakin bahwa Jay akan melakukan hal yang sama. oleh karena itu, dengan kembalinya Jay Shim, Jake yakin bahwa semesta masih memiliki berjuta rahasia yang siap untuk mengejutkan mereka kapanpun. bibirnya itu mengerucut, merasa lucu dengan benaknya yang sesaat begitu lega karena kini Jay sudah berada di sampingnya lagi, walau tak ada jaminan akan sampai kapan.

batin Jake masih gusar, banyak keraguan di relung hati terdalamnya. omega itu memang terlihat tenang dan lucu setiap saat. namun, siapa gerangan yang dapat menebak kericuhan dibalik ketenangan sebuah sungai? figurnya memang terlihat mudah dibaca. padahal bila boleh berkata jujur, Jake Shim adalah sosok paling misterius di antara mereka semua. mungkin, melebihi sang tuan muda Lee.

"the simp, who couldn't stop watching his world"

jantung Sunghoon nyaris meninggalkan tempat aslinya dan menembus lapisan kerangka, sungguh hiperbolis. tak hentinya ia mengucapkan puji syukur karena masih dapat bernafas. saat ia menengokkan kepalanya ke sisi kanan dan mendapati siapa-lagi-selain-seorang-Yang-Jungwon, matanya berputar malas. sedangkan tuan muda Yang itu hanya menaik-naikan alisnya, bahkan jejak penyesalan pun tak bisa ditemukan barang setitik.

"mau ke mana?", penasaran Sunghoon saat Jungwon melangkahkan kakinya pergi sehabis melancarkan tingkah usilnya.

"menghampiri kakak tiri Cinderella", canda beta yang memiliki lesung di kedua pipi gembilnya.

"yang mana?", Sunghoon masih belum sadar bahwa Jungwon sedang mengerjainya.

gelak tawa terundang kala dirinya mendengar pertanyaan kedua dari alpha yang berstatus sebagai mate sepupu manisnya itu. Jungwon memiliki alasan atas panggilannya pada beta berdarah Jepang yang pernah menjadi masa lalu Jay. pada kisah Cinderella, kedua kakak tirinya selalu menjadi pengganggu di antara hubungan sang tokoh utama dengan pangeran. bukankah peran Giselle di sini lumayan mirip? perbedaannya, beta female itu berkesempatan mendapatkan happy ending-nya sendiri, meskipun peran tokoh utama lelakinya akan berbeda.

encounterWhere stories live. Discover now