chapter 34: mediocre

3.3K 415 87
                                    

"tolong jaga Ruel, Irish", kata Jay sambil menidurkan Ruel di kasur king size itu.

pengasuh pribadi Ruel, Irish, hanya mengangguk pelan. beta itu pun melepas jas dan dasinya, sedikit merasa tidak nyaman. walaupun udara cukup sejuk, ia lebih memilih mempertahankan kemeja dan celananya saja.

Jay berjalan kembali ke Garden By The Bay di mana acara pernikahan diberlangsungkan. banyak sekali tamu yang hadir. hal yang mereka lakukan juga beragam. ada yang berdansa, ada yang menikmati hidangan, tak sedikit juga yang sedang mabuk-mabukan.

suasana sangat ramai, Jay tidak bisa menemukan Karina maupun Giselle. ah, ternyata mereka sedang duduk sambil bercanda gurau. Karina sudah mengganti pakaiannya dengan dress yang lebih simple walaupun tetap megah. ia segera menghampiri mereka.

"El", panggil Jay sambil mengecup pipi kekasihnya.

"cepat juga?", pertanyaan Giselle cukup masuk akal. jarak Garden By The Bay dengan hotel Marina Bay Sands cukup jauh. sedangkan Jay hanya memakan waktu sekitar 25 menit.

"aku kira sudah cukup lama, di mana yang lain?"

Karina dan Giselle menggeleng dalam waktu yang bersamaan. dari tadi, mereka berdua hanya duduk sambil menikmati segelas champagne. ini memang pesta pernikahan. tetapi setelah janji suci selesai diucapkan, biasanya pasangan yang menikah akan meninggalkan pesta untuk melakukan marking. oleh karena itu para tamu akan menikmati perayaan ini dengan berpesta.

"kalian tidak.. marking?", tanya Jay canggung.

reaksi Karina? telinganya memerah. kenapa Jay harus bertanya pertanyaan aneh seperti itu? ia dan Sanha akan melakukannya nanti. mereka sendiri yang membuat janji untuk menikmati pesta terlebih dahulu.

"menurutmu?", pertanyaan Karina ini adalah pertanyaan retoris, tidak perlu dijawab pun semuanya juga sudah tahu apa jawabannya.

Jay hanya mengangguk pelan lalu tertawa. ia meraih tangan Karina dan Giselle, hendak berjalan ke lantai dansa. tiba-tiba saja ia ingin berdansa. lagi pula mereka adalah keluarga seni, akan aneh bila dalam pesta pernikahan semeriah ini, sang tokoh utama tidak berdansa.

"kita cari Sanha dulu?", Karina menggeleng. biarkan saja alpha-nya bersama para sahabatnya. situasi seperti ini, seorang Cha Sanha biasanya sedang mabuk-mabukan. Karina yakin tentang hal itu. tidak ada manfaatnya mencarinya.

Jay dan Karina berdansa lebih dulu. sedangkan Giselle hanya tersenyum melihat mereka. ia jadi kembali berfantasi tentang pernikahannya nanti. tentu saja ia membayangkan Jay sebagai mempelai prianya. tapi, akankah?

"mau berdansa?", tanya seorang beta male kepada Giselle. karena merasa bosan, ia pun menyetujuinya. mereka berdua berjalan ke lantai dansa dan menikmati alunan lagu waltz.

para tamu tidak bisa melepaskan fokus mereka dari bersaudara Yoo itu. mereka baru tahu bahwa keluarga Yoo memiliki putra selain Zach dan Sean. tapi hal itu tidak penting. yang menjadi atensi mereka adalah seberapa lihainya Jay dan Karina berdanza waltz. keduanya terlihat sangat anggun.

ah, waktunya pargantian pasangan. Jay langsung memegang tangan pasangan yang ada di sebelahnya. betul-betul takdir, gadis yang menjadi pasangannya sekarang adalah Giselle.

"berdansa dengan siapa tadi?", ucap Jay di sela dansa mereka.

"jangan ajak aku berbicara! aku tidak sehebat dirimu", Giselle kewalahan dalam menyeimbangi kemampuan Jay.

alunan waltz akhirnya berganti. ia membungkuk pelan, bersamaan dengan Giselle. beta itu menggandeng tangan kekasihnya dan keluar dari lantai dansa. ternyata Karina telah menunggu mereka sejak tadi. ia menolak untuk berdansa dengan pasangan Giselle. maka ia tidak punya alasan untuk tetap berada di sana.

encounterWhere stories live. Discover now