chapter 25: war

7.1K 576 103
                                    

Heeseung mengendarai mobilnya dengan Jay masih berada dalam dekapannya. omega itu masih tertidur pulas, seperti seorang bayi dalam gendongan orang tuanya. salah satu tangan kekarnya memegang kemudi, sedangkan yang satunya menepuk pelan punggung Jay.

setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di kediaman pribadi Heeseung. dirinya sudah rindu sekali tinggal bersama dengan Jay dan menghabiskan seluruh waktunya untuk omega itu. karena Jay, lebih dari spesial.

sebenarnya sampai sekarang ia belum tahu apakah mereka mate atau tidak. tapi bila sisi alpha-nya menginginkan Jay, bukankah itu sebuah pertanda? atau Heeseung saja yang terlalu berharap.

dulu, dirinya selalu penasaran dengan sosok omega spesial mana yang ditakdirkan untuknya. tapi setelah bertemu dengan Jay, ia harap dia tidak akan pernah bertemu dengan omega-nya. karena kehadiran Jay dalam hidupnya, sudah mengubah segala pemandangannya tentang cinta.

memang terlalu cepat, memang tidak masuk akal. hanya saja, Jay selalu mampu membuat jantungnya berdegup tak karuan. membuat dirinya cemburu berat. dan juga membuat dirinya ingin bisa melindunginya kapan saja. jika ini bukan cinta, maka Heeseung tidak akan pernah tahu apa makna cinta yang sebenarnya.

"tuan", Kai menghampiri tuannya yang sedang berjalan masuk ke dalam rumah.

Heeseung meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, tak ingin Jay terbangun. ia harap Jay tidak akan marah saat terbangun di kamarnya nanti. ia berjalan ke arah lift, menuju lantai teratas di mana kamar utama berada.

"mmm", Jay terbangun dari tidurnya.

alis tebalnya itu bertemu, tanda bahwa dirinya bingung. bukannya tadi ketiduran di sofa bersama Jungwon? dirinya menengok ke arah orang yang sedang menggendongnya. oh, ternyata Heeseung. hah? Heeseung?!

"hey", sapa Heeseung.

"di mana?", nada bangun tidur Jay terdengar sangat imut. otaknya masih memproses saat ini. apakah orang rumah tahu tentang kepergiannya? eh, Jungwon pasti tidak peduli dan Jake sedang heat..

"JAKE", heboh Jay tiba-tiba.

untung saja tenaga Heeseung besar dan Jay juga tidak berat. bila tidak aksi Jay barusan akan membuatnya jatuh dalam sekejap. Heeseung mengangkat tubuh Jay pelan, membenarkan posisi gendongannya. Jay yang tersadar masih berada dalam gendongan alpha itu, meminta turun. kenapa di umur segini malah dirinya sering sekali digendong oleh oknum Lee Heeseung? dia bukan bayi.

"tidak ada siapapun di sini, tidak akan ada yang melihatimu"

Jay menghela nafas dan kembali menyenderkan kepalanya di dada Heeseung. ia hanya berharap heat-nya tidak akan datang. bila mulai dari sekarang heat cycle-nya lancar, maka sekitar dua minggu setelah Jake, dirinya akan heat. tapi karena dia recessive, cycle-nya pasti berantakan. hanya sebuah keajaiban yang bisa membuat heat-nya lancar.

"you don't miss me?", ia tahu pertanyaannya sangat kekanak-kanakan, tapi Heeseung ingin mengetahui perasaan Jay. karena ia rasa, hanya dirinya yang selalu semangat bila menyangkut tentang Jay. sedangkan omega itu tidak menunjukkan tanda apa-apa.

telinga Jay memanas, dirinya malu. apa Heeseung harus bertanya pertanyaan seperti itu? tentu saja Jay rindu dengannya. tapi setelah ia pikir-pikir, kenapa dia malu? tidak ada yang memalukan perihal merindukan seseorang yang kamu sayangi.

"apa hubungan kita?", Jay malah balik bertanya.

bila kalian adalah Jay, bisa jadi kalian bingung juga dengan hubungan ini. Heeseung selalu memperlakukannya dengan baik. alpha itu juga seperti memiliki sisi lembut untuknya. dan hal yang disadari semua orang, Heeseung suka sekali mencium pipinya. tapi tak pernah sekalipun kata cinta maupun sayang didengar oleh Jay. dia butuh kepastian.

encounterWhere stories live. Discover now