chapter 24: grandeur

6.1K 557 50
                                    

"uh bosen banget", keluh Jungwon sambil mengguling-gulingkan badannya di tikar.

si triple J sedang berada di taman saat ini. karena mereka malas makan malam di meja, akhirnya memutuskan untuk makan di taman saja. seperti piknik kecil-kecilan.

melihat Jungwon yang uring-uringan, Jay mengambil selembar bacon dan memasukkannya ke mulut Jungwon. biar tidak berisik katanya. Jungwon yang sudah disuguhi makanan, mau tidak mau membuka mulutnya dan mulai mengunyah makan malam mereka.

"Jake?", Jay mengerutkan keningnya karena tiba-tiba saudaranya itu menguarkan pheromone dalam jumlah banyak. tidak ada jawaban dari Jake, Jungwon langsung memegang kening omega manis itu.

"SHIT HEAT", teriak Jungwon.

untuk kali ini, Jay tidak kesal karena Jungwon berteriak. mengapa? dirinya sama paniknya. beberapa hari ini hanya ada mereka di rumah. si sulung Shim masih betah berada di Seattle sedangkan Adele dan Jaehyun sedang ada urusan di Milan.

Jay kelebakan yang menyebabkan pikiran serta pergerakannya tak sejalan. apa yang harus mereka lakukan? ugh kenapa tidak ada seorang pun yang lewat?!

"WON GIMANA INI?", heboh Jay.

"GATAU"

"akhh", terdengar erangan Jake. kepalanya sakit sekali. apalagi suhu tubuhnya yang meningkat membuatnya ingin loncat ke kolam renang saja. ditambah dengan adu mulut Jay dan Jungwon, ingin rasanya memukul mereka untuk melampiaskan rasa sakitnya.

"BENTAR BENTAR PAPAH WON", instruksi Jay.

Jay mengambil tangan kiri Jake ke arah lehernya dan Jungwon sebaliknya. karena bila boleh jujur, walau badan Jake kecil, tidak satupun dari mereka berdua yang dapat menggendongnya.

sambil membawa Jake ke arah rumah utama, Jay hanya bisa berharap Sunghoon dan Heeseung memutuskan untuk pulang ke kediaman mereka masing-masing. tidak akan menjadi hal yang indah bila Sunghoon datang, eh, atau justru sebaliknya?

"Won nyalain ac cepet!", Jay menidurkan Jake di kasur lalu berusaha melepaskan sweaternya yang sudah basah sebab keringat.

atas permintaan Jungwon, pelayan sudah datang dengan se-bak air dingin dan handuk kecil. tuan muda Yang itu mulai membasuh lengan, kaki, serta muka Jake. sedangkan yang heat sendiri, tidak bisa berhenti menggeliat.

"haah akhirnya", kata Jay sambil menyuntikkan suppressant ke tengkuk Jake.

setelah beberapa menit, akhirnya suppressant mulai bekerja. kesadaran Jake mulai kembali, tapi rasa untuk memuaskan dirinya belum menghilang. setidaknya dia cukup sadar untuk tidak mengutamakan birahinya dulu.

"thankyou", suara Jake terdengar sangat lemah.

Jay dan Jungwon tersenyum. fisik dan batin mereka rasanya terkuras habis, bak kerja rodi. Jay merebahkan dirinya di sofa yang ada di kamar Jake diikuti oleh Jungwon.

"Jay, kayanya kita harus tunggu di ruang tengah. gimana kalo Sunghoon dateng terus kita gatau?"

"arghh", kesal Jay yang lalu berjalan keluar kamar.

"lah ditinggal", Jungwon langsung menyusulnya.

baru saja matcha parfait buatan kepala koki kediaman Shim dihidangkan pada Jay dan Jungwon, Sunghoon dan Heeseung sampai. tercium bau alkohol yang menyengat, membuat Jay mengernyit tidak suka.

"sebaiknya kalian mandi", ucap Jungwon yang juga terganggu.

sejak kecil, mereka diajarkan untuk membawa baju cadangan kemanapun mereka pergi. Sunghoon dan Heeseung mau tidak mau harus ke mobil mereka lagi yang sudah terparkir indah di basement.

encounterWhere stories live. Discover now