Apa? Taehyung tak mengerti.

"Apa maksud--"

Ucapan Taehyung terpotong saat dilempar mantel oleh Jungkook begitu saja.

"Pakai! Kita harus kabur dan diluar dingin." Kata Jungkook yang sedang mencari-cari baju di lemari Taehyung.

"Tapi-- Hei jangan berantakan kalau ambil baju bodoh! Aku susah merapihkannya asal kau--"

"Tangkap!" Jungkook melempar botol obat milik Taehyung yang tertangkap dengan baik.

Taehyung menatap botol obat yang sudah menjadi teman hidupnya itu. Kembali memperhatikan Jungkook yang sibuk kesana kemari.

"Jung--"

"Tak ada waktu untuk protes! Kalau sudah siap nanti kita akan lewat rute persimpangan kemudian--"

"JUNGKOOK!"

Akhirnya yang dibentak menatap Taehyung. Ia mendekati Jungkook kemudian memegang pundak pemuda itu.

"Apa kau yakin Jung? Kau tahu, kita tidak akan bisa selamanya seperti ini. Kabur pun percuma, bersama itu bukan takdir kita. A-aku tidak bermaksud seperti yang kau pikirkan! Maksudku--"

"Ya, aku tahu. Kau tak perlu memperjelasnya. Tapi sekiranya kalau kita memang tak bisa bersatu, mengulur waktu tak ada salahnya bukan?"

Taehyung membeo melihat Jungkook yang tersenyum penuh arti.

Pasangan idiot ini memang tak tahu waktu, tak tahu tempat juga. Mereka berdua tak tahu saja sedari tadi Ibu Jungkook sudah meminta bantuan keamanan untuk mendobrak pintu apartemen Taehyung.

Kali ini, Taehyung menghela nafas sangat panjang. Ingatkan kata 'sangat' yang artinya benar-benar seperti orang yang lelah.

"Fine. I'll follow everywhere you go, Jungkook."

Seakan terharu, Jungkook ingin memeluk Taehyung yang sudah mendorong kepalanya terlebih dahulu.

"Jangan lupa diluar masih ada orang yang mengamuk ingin kita keluar, bodoh." Maki Taehyung sebal.

Jungkook dibuat menyengir, "Oh iya."

Akhirnya dua sejoli itupun keluar dengan konyolnya menatap polos orang-orang yang sudah mengamuk massal didepan mereka.

Pas sekali Ayah Jungkook dengan keamanan yang Taehyung kenal sudah mau menghancurkan pintu cantik milik Taehyung. Ia akan menangis nanti kalau betul-betul hancur, karena akan diminta ganti rugi yang besar. Sialan.

"Ayah? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jungkook dengan seribu aktingnya.

Sepertinya kata 'bodoh' itu memang cocok dengan Jungkook. Bertanya dengan polosnya padahal sudah melihat Ayahnya yang sudah berapi-api didepannya.

"JUNGKOOK--"

"Sebelumnya maaf memotong perkataan anda, tuan. Tapi disini bukan hanya dunia milik kalian, tetapi ada tetangga juga. Tolong jangan membuat keributan." Kata Taehyung.

Kalimat tak berdasar Taehyung membuat orang-orang yang ada disana tercengang tak paham dengan maksudnya. Jungkook hampir saja kelepasan ingin tertawa.

Masih dengan posisi yang sama, Ayah Jungkook ingin bertanya kembali.

"Kau--"

"LARI!!" Teriak dua sejoli itu bersamaan.

Sadar dibodohi, Yeri melotot kaget kemudian mengejar mereka berdua.

"SIALAN, TAEHYUNG JUNGKOOK!!!"

Nyonya Jeon ingin mengejar namun ditahan suaminya, "Tidak. Kalau jantungmu kumat aku tak mau repot."

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now