part 7

20K 1.9K 166
                                    

Pukul 22.27

Zoya baru sampai di rumah Regan, karena jarang sekali angkot masih ada jam-jam malam.

Zoya membuka pintu dan langsung melihat ke arah ruang keluarga di sana ada papah,mamah mertuanya dan shireen sedangkan andra sedang menginap di rumah temannya.

"Jam segini baru pulang, ngapain aja coba" Cibir hany.

Sedangkan Regan hanya diam.

"Masuk sana bersih-bersih terus istirahat" Kata indra.

Zoya pun langsung mendekati keempat orang itu dan ia menyalami ketiga orang itu, tetapi hanya di terima oleh papah mertuanya,indra.

"Zoya ke atas dulu mah,pah,kak" Ucap Zoya lalu mulai naik ke atas.

Indra hanya mengangguk, di pertengahan jalan Zoya mendengar perkataan mertuanya "huh berangkat pagi pulang malem, kayak numpang hidup doang disini bantuin nggak,ngurusin suami nggak aduh" Ucap hany dengan nada yang sengaja di keras-keraskan agar Zoya mendengar.

Zoya yang mendengar perkataan mertuanya hanya diam,dan melanjutkan jalannya.

"Regan ke atas dulu mah,pah" Kata Regan tiba-tiba, lalu ia mulai beranjak dari kursi.

Ceklek

Sampainya ia di depan kamar ia langsung membuka pintu, ia mengernyitkan dahinya melihat tidak ada siapa-siapa di kamar.

Regan mulai masuk dan ia mendengar percikan air dari arah kamar mandi yang tertutup.

Regan berjalan ke arah kasur dan mengambil ponselnya di nakas dan memainkannya.

Beberapa menit kemudian

Ceklek

Mendengar bunyi pintu terbuka, Regan langsung melihat ke arah Zoya yang baru keluar dengan wajah segar.

Regan mendekati Zoya "dari mana lo,pulang malem" Tanya Regan dengan melipat tangan di dada.

"Z-zoya kerja kak" Ucap Zoya pelan, Regan tertawa dengan nada meremehkan.

"Orang kayak lo bisa kerja emang? Ga punya ijazah SMA sok-sok'an kerja" Kata Regan dengan kekehan.

"Oh atau lo kerjanya ngejalang? Lo ke hotell nemuin om-om" "Di bayar berapa lo sama om-om itu?" Kata Regan pedas.

Zoya yang tadinya menunduk sontak mendongak melihat Regan yang tersenyum miring.

Mata Zoya berkaca-kaca "k-kak.." Lirih Zoya.

"Apa? Bener kan tebakan gue? Jadi semakin yakin gue anak yang lo kandung bukan anak gue, tapi anak pelanggan lo" ucap Regan pedas.

"GUE HARUS APA BIAR LO PERCAYA INI ANAK LO REGAN!!!" Habis sudah kesabaran Zoya ia dari kemarin menahan itu semua tapi sekarang Regan sudah benar-benar keterlaluan.

Regan tentu terkejut mendengar teriakan Zoya, begitupun orang-orang yang ada di bawah.

Ini baru pertama kali Zoya teriak di rumah ini.

"GUE PULANG MALAM GUE KERJA HIKS BIAR BISA NGEHIDUPIN ANAK YANG GUE KANDUNG BIAR GUE GA DI HINA-HINA SAMA KELUARGA LO!!" Lanjut Zoya

Luruh sudah air mata Zoya,ia menjatuhkan tubuhnya "hiks kenapa, kenapa lo ga pernah ngehargain gue sedikit aja gue juga pengen ngerasain dijadiin ratu sama laki-laki, gue udah ga dapat kasih sayang ayah gue. Kenapa lo juga begitu Regan hiks"

"Salah gue apa kalo lo gamau gue masuk ke kehidupan lo kenapa lo harus nyeret gua di malam itu, gue juga gamau kayak gini kehidupan gue udah susah kenapa lo harus nambahin beban gue dengan lo nyiksa gue hiks" Ucap Zoya dengan isakkanya.

Regan hanya diam mendengar Zoya yang mengungkapkan isi hatinya.

Lalu Regan berjongkok di hadapan Zoya, ia mencekam rahang Zoya otomatis membuat Zoya mendongak menatap wajah Regan yang menahan emosi.

"udah berani ngejawab lo IYA"

"udah berani lo teriak-teriak disini, ingett lo cuma numpang disini Zoya!!" Kata Regan tajam.

Zoya hanya menatap Regan dengan air mata yang menetes, ia menahan perih di rahangnya karena kuku kukunya regan menancap disana.

"Maaf, maafin Zoya" Lirih Zoya

"Sebagai balasannya malam ini lo harus layani gue,gue minta hak sebagai suami" Ucap Regan dengan smirk nya.

"Nggak,nggak mauu terserah kaka mau siksa Zoya apapun tapi Zoya mohon Zoya nggak bisa nurutin apa yang kaka mauu" Kata Zoya dengan permohonan.

tanpa basa-basi Regan menarik Zoya untuk berdiri ia melempar Zoya ke kasur.

Dan terjadii hal yang Zoya benci, Zoya masih sangat trauma dengan hall itu.

Zoya berusaha untuk melarikan diri tapi seperti pada malam itu,tenaga Regan lebih kuat di banding tenaga Zoya.

•••

Sebulan kemudian..

Setelah kejadian malam itu terulang lagii untuk yang kedua kalinya, Zoya tetap sama.

Sama seperti bulan lalu kalau ia masih bertahan dengan Regan demi anaknya, jika ia pergi bagaimana nanti nasib anaknya lahir tanpa seorang ayah? Zoya tidak mau itu terjadi.

Zoya juga sudah mulai merasakan morning sickness bukan hanya pagi hari iya mengalami itu tetapi siang,sore,malam membuat pekerjaannya sedikit terganggu.

Disinilah Zoya ia sedang berada di toko sekitar pasar tempat kerjanya.

"Ada yang bisa di bantu bu?" Tanya Zoya sopan berusaha menahan rasa mual, apalagi pasar yang sangat bau.

"Ada yang seperti ini tapi yang warna lain ga mba untuk saya" Kata ibu itu.

"ada bu tunggu sebentar yaa bu" Lalu zoya mengambil apa yang ibunya ingin.

Di saat sedang berbincang dengan ibu ini Zoya sudah tidak kuat untuk menahan rasa mual itu.

Ia berlari ke arah kamar mandi yang tersedia di dalam toko, dan meninggalkan ibu-ibu itu.

"EH MBA KALO LAGI HAMIL JANGAN KERJA DONG GIMANA SII ORANG LAGI BELI MALAH DI TINGGAL" Teriak ibu itu,  pengunjung pasar disana langsung menatap ke arah ibu itu.

Bos Zoya yang artinya pemilik toko itu pun keluar "ada apa bu" Ramah si pemilik toko.

"mba kalo ada karyawan yang hamil jangan di terima lah, kalo gini kan mba sendiri yang rugi. orang pengen beli jadi ga jadi"

"Saya pengen beli malah di tinggal gitu aja" Kata ibu itu jutek.

"Oh iya mba, maaf banget atas kesalahan karyawan saya. Saya berusaha untuk kejadian ini ga terulang lagi"

Tanpa menjawab perkataan pemilik toko, ibu itu langsung pergi gitu aja.

•••

Haii pada bosen ga sama alurnya? Aku bingung harus bikin kyk gimana lagii, ada saran kah untuk part selanjutnya?

Terimakasih yang udah ramein cerita ini meskipun masih ongoing. Kalian yang buat aku semangat nulis cerita ini😭❤

Ditunggu part selanjutnya..

Bad Husband [TERBIT]✅Where stories live. Discover now