Pria cantik itu menyandarkan kepalanya pada bahu Jaehyun, meresapi pelukan menenangkan yang dirinya terima. Taeyong berharap tak pernah kehilangan kehangatan ini lagi.

*****

Derap langkah kaki yang terlihat santai namun tegas mengundang pandangan orang-orang yang ada di kantor Jung Company. Ada yang sudah mengenalnya, ada juga yang tidak.

Kesan angkuh sangat terlihat diwajah pria yang sudah berumur itu namun tetap terlihat tampan, orang-orang berbisik tentang dirinya sembari membungkuk hormat, Ayah dari Presdir mereka.

Jung Yunho datang kekantor Jaehyun, entah apa yang ingin dirinya lakukan, mungkin hanya untuk bertemu karena sudah beberapa bulan tak bertemu Putra semata wayangnya itu atau hanya memastikan sesuatu, tak ada yang tau keinginannya.

Yunho sampai didepan pintu ruangan Jaehyun, melirik pada pintu disebelahnya yang Yunho yakini itu adalah ruangan Sekretaris Jaehyun. Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu, tapi belum sempat sang pemilik ruangan bersuara pintu sudah dirinya dorong untuk dibuka.

Jaehyun yang tengah sibuk dengan segala pekerjaannya menoleh melihat siapa orang yang membuka ruangannya tanpa jawaban izin darinya. Sekilas terlihat matanya bergetar terkejut melihat kedatangan Ayahnya yang tak dirinya sangka sama sekali, tapi wajahnya tetap datar, persis seperti Yunho.

"Aku tak tau Appa pulang. Kenapa tak mengabariku?" Jaehyun berdiri dari duduknya, menyingkirkan lembar-lembar miliknya.

Yunho berjalan menuju sofa dan mendudukkan tubuhnya disana. "Memangnya kau ingin menjemput Appa di Bandara?" pertanyaan Yunho terdengar sarkas ditelinga Jaehyun.

Jaehyun melabuhkan tubuhnya dihadapan Yunho, "Aku akan menyuruh Supirku untuk menjemput Appa."

"Appa juga punya Supir sendiri."

"Kapan Appa datang?"

"Seminggu yang lalu." sahut Yunho, menyandarkan tubuhnya dengan nyaman.

"Appa tak mengabariku sama sekali." ucap Jaehyun, membukakan toples berisi cemilan untuk Ayahnya. Setidaknya dirinya ingin menjamu Ayahnya dengan baik, walau mereka jarang masuk dalam pembicaraan yang akur.

"Kau akan merespon pesan Appa?" pertanyaan sarkas itu lagi, Jaehyun menghela nafas lalu menatap Yunho datar yang dibalas tatapan yang sama.

Jaehyun menggelengkan kepalanya pelan, "Bagaimana tentang pengobatan Appa?" tanyanya, mengalihkan topik pembicaraan. Sudah lama sekali dirinya tak berbicara dengan Ayahnya seperti ini.

Yunho mengangkat bahu acuh, "Not bad, sepertinya pengobatannya cukup bagus." ucapnya, mengambil beberapa cemilan dan memakannya, "Selama Appa di Amerika ternyata kau sedikit membuat onar, mengapa kau menceraikan wanita itu?" tanyanya, Jaehyun tak terkejut dengan pertanyaan itu. Dirinya sudah bisa menduga bahwa cepat atau lambat Yunho pasti akan bertanya tentang itu.

"Tak ada yang perlu dipertahankan dalam pernikahan itu. Aku sudah terlalu lama membelenggunya tanpa kebebasan sama sekali, setidaknya hanya itu yang bisa kulakukan untuk membuat Chaeyeon bahagia." sahut Jaehyun.

"Keluarganya bergantung pada perusahaan kita, kau harusnya me--"

Jaehyun menatap Ayahnya, "Perusahaanku. Ini adalah milikku sepenuhnya, Appa sudah tak bisa mengganggunya. Bahkan Appa sudah berjanji padaku tentang segala macam keputusan yang aku ambil. Aku masih menyimpan surat perjanjian kita jika Appa lupa." ucapnya setelah memotong perkataan Yunho.

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora