" kau kacau Rabiatul lagi ke Ayden ? " Payah betul nak nasihat kawan dia seorang ni . Airiel dan Faheem hanya menekan - nekan layar telefon bimbit mereka . Malas nak layan perangai Ayden itu . Tak pernah nak berubah .
Ayden yang masih termenung di koridor itu teringat akan kejadian di mall tadi .
A-awak dah lah tu " tangan kanan Aiman ditarik oleh Rabiatul agar Ayden tidak terus dipijak . " Awak dah awak . Sa-sakit dia nanti "
" Rabiatul kenapa awak pertahankan dia lagi , lelaki macam ni patut mati lah "
" Sa-saya , abang jom balik "
' Ayden kenapa kau nak ingat dia . Dia tu sama saja dengan perempuan yang kau pernah main sebelum ni ' kalau dah ego orang buat baik macam mana pun tetap dia tak nampak .
" Wei tu bukan Faqriel ke " Iman menuding jari kearah Faqriel yang baru sahaja turun dari kereta dan menuju kearah pagar rumah .
Airiel hanya mengangguk . Kesian pula kawan kena palau nanti . Pintu bilik di buka terpacak lah wajah dingin milik Faqriel . Kedua tangan nya di kepal seolah - olah hanya menunggu masa untuk meletus.
"Kau pahal Faqriel ?" Seram sejuk Faheem dibuatnya . Jarang - jarang wajah Faqriel tegang sebegitu rupa . " Kau tak puas ke dah rosakkan Rabiatul ? Kau kacau dia lagi kenapa Ayden . Kau tak serik ke ? " Marahnya cuba dikawal sebaik mungkin .
" Kau rasa Ayden Faqyheen ni kenal erti kata serik ? " Langsung tidak diendahkan pandangan dingin Faqriel itu . " Kau memang binatang Ayden . Sumpah aku kata " naik turun dada jejaka itu menahan marah . " Huh aku binatang ? Kau lupa ke mangsa - mangsa kau dulu , Aleeqa , Liza , Nisa . Kau lupa ke kau pun SAMA JE BINATANG MACAM AKU ! " Tanpa disedari kesabaran Faqriel sudah pun habis .
" BINATANG KAU " bertalu - talu tumbukan sulung milik Faqriel hinggap di muka Ayden yang sudah sedia lebam itu . Faheem, Iman dan Airiel hanya terdiam seperti patung lilin . Kali ni bukan main - main amarah kawan mereka . Tiada peluang langsung untuk Ayden membalas .
" KAU DENGAR SINI EH . JANGAN SAMPAI SATU MASA NANTI KAU MENYESAL AYDEN . KAU INGAT EH KEIKHLASAN DAN KETULUSAN SEORANG WANITA BOLEH MEMBUNUH SEORANG LELAKI EGO " itulah kata - kata terakhir yang didengari oleh Ayden sebelum pandangannya gelap . Nahh pengsan Ayden dibuatnya . Mereka bertiga dah meneguk air masing - masing melihat pertelingkahan antara Ayden dan Faqriel .
" Wei dah lah . Mampus pula anak orang tu kang " Airiel mengambil keputusan menghentikan tindakan Faqriel itu . Pengsan takpe takut mati je .
Tanpa sebarang kata Faqriel meninggalkan rumah teres 2 tingkat itu . Iman dan Faheem masih lagi memproses apa yang sedang berlaku . Airiel dah panas hati tengok dua rakannya masih berdiri tercegat dekat tepi katil double decker itu .
" WOI SINI LAH TOLONG AKU ANGKAT AYDEN NI . DAH LAH BERAT , BANYAK SANGAT DOSA GAMAKNYA " mentang - mentang kawan dia tu tak sedar , sedap mulut je dia mengutuk .
2 jejaka itu mula membantu kawannya itu mengangkat Ayden yang pengsan dek di rembat oleh Faqriel . " Bapak berat . Dia makan apa siaaa . Nak kata banyak dosa kita pun sama banyak je dengan dia , ke dia lagi banyak ni . " Walaupun mereka ber 3 , tetap masih terasa bertanya tubuh Ayden . Hari-hari telan anak gajah kot .
. . .
Aiman masih terfikir kenapa Rabiatul menghalangnya dari terus menghajar adiknya , sedangkan gadis itu telah cukup tersakiti dibuat adiknya .
" Aku tak faham lah , macam mana Ayden boleh tergamak buat benda macam tu dekat perempuan sebaik Rabiatul . Dasar nafsu kuda " Aiman bangun dari baringnya dan menuju ke bilik air .
Lengan kemejanya dilipat hingga ke siku . Pili air dibuka dan dia membaca doa sebelum mengambil wuduk . Sejujurnya sikap Aiman dan Ayden jauh berbeza . Aiman seorang yang sangat bertanggungjawab dan taat pada kedua ibu bapanya . Kiranya lelaki idaman lah .
Sejadah dibentang dan takbir diangkat . Tanpa disedari Datin Adrina mengintai anak sulungnya itu . Terbit rasa bangga dan ada juga rasa hiba apabila teringat perlakuan anak bongsunya .
' Ayden , Ayden . Kenapalah kamu tak sama dengan abang kamu . Mama harap suatu hari nanti Allah bukakan pintu hati kamu tu ' Cik Som juga menjadi pemerhati dari dapur . Dia juga jatuh kasihan melihat Datin Adrina yang seperti putus asa dengan Ayden . Bila nak berubah pun tak tahu lah .
Iyran memerhatikan Mawar yang sedang membuat assignment itu . Tak berkelip mata tu mengintai anak dara orang .
" Nak cakap apa ? Dari tadi tercegat dekat tangga tu " terkedu Iyran . ' alamak dia perasan ke ? Aduh malunya ' jerit hati Iyran.
" Awak nak cakap apa ? " Di soal lagi sekali . Tak bergerak dari tadi ni kena sumpah jadi patung dah ke ? " Petang tadi kau pergi mana ? " Berkerut dahi Mawar cuba mengingat apa yang di buat petang tadi . " Ouh keluar " tampaknya Iyran masih tak berpuas hati dengan jawapan Mawar . " Keluar dengan siapa ? " Dah macam polis tanya penjenayah je .
Dalam kepala Mawar dah bersedia untuk kenakan Iyran . ' kalau dia marah maksudnya dia suka aku kan , kan ? Ehh jangan berharap sangat kena prenjon kejap lagi baru tahu ' muncullah akal akalan Mawar untuk kenakan Iyran .
" Dengan kawan je , kenapa ? " Terdengarlah dengusan Iyran . Tak puas hati ke cik abang .
" Kawan lelaki ke perempuan ? " Di tanya juga sedangkan dia dah tahu jawapannya.
" Lelaki . Kenapa ? " Matanya masih fokus pada layar komputer ribanya . Fokus lah sangat , lebih kepada nak usha adalah . Sikit - sikit pandang Iyran .
" Berdua ? " Mawar mengangguk . " Ye ke kawan ke boyfriend kau ? " Kini pandangan Mawar seratus peratus tertumpu kepada jejaka itu . " Kalau boyfriend pun kenapa ? Biarlah boyfriend aku bukan boyfriend and kau " wah Mawar kemain ayat kau .
" sombong betul . Tanya je lah " Iyran melangkah masuk ke rumah dan menuju ke bilik Rabiatul . " Aku pun cakap je lah . Banyak songeh " menyampah tapi suka , haaa lebih kurang macam tu lah .
Dalam bilik . . .
" Dik..... Abang nak tanya sesuatu boleh " meleret - leret dia punya adik tu . " Pasal Mawar eh ? " Tersengih - sengih Iyran depan pintu bilik tu . " Lebih kurang " Rabiatul menggelengkan kepalanya . " Macam - macam lah abang ni . Nak tahu apa ? " Terus dia melompat duduk atas katil .
" Siapa lelaki yang jalan dengan Mawar tu . Boyfriend dia ke ? Dah lama ke diaorang couple . " Macam machine gun dah . " Sabar bang . First , that boy not her boyfriend but her brother . Second , abang ni kalau suka cakap lah suka . Ini hari - hari ajak gaduh , cubalah ajak kahwin " terdiam terpaku Iyran . ' lah abang ke ? Aku ingat boyfriend dia ' .
Iyran berura - ura untuk bangun lantas Rabiatul menarik lengannya itu . " Abang adik nak tanya boleh ? " Lama jejaka itu merenung muka adiknya .
" Nak tanya apa ? " Terdengar hembusan nafas berat Rabiatul . " Betul ke apa yang Ayden cakap tu ? " . . .
Deg . . .
Sepi . Gadis itu masih tidak berputus asa . " Abang , adik tanya betul ke apa yang Ayden cakap tu ? " Menitik air mata Iyran . " K - kalau abang buat semua tu , a - adik tak jijikkan dengan abang ? "
[Ya Allah Iyran menangis pun comel]
" Tak , semua orang ada khilaf masing - masing kan ? " Dia mengusap rambut abangnya sehingga serabai . Mawar tengok ni memang terus tergoda . " Y-ya abang buat semua tu. " Semakin laju air matanya turun. "Abang don't cry. Adik tak marah abang pun" dua ibu jari kecil itu mengelap air mata abangnya .
"Abang , pintu taubat Allah selalu terbuka untuk hamba-hambanya yang bersungguh-sungguh untuk kembali kepadanya. Jangan lah menangis macam ni, macam mana abang nak jaga adik." Tersedu-sedu lelaki melayu terakhir itu . Dipeluk erat adiknya. Sungguh adiknya anugerah terindah dariNya.
"Abang janji abang akan jaga adik sampai bila-bila and i will believe you till the end" janji itu dipegang dan disemat di dalam dada Iyran Idryan bin Khairul Irfan .
Tq for reading my story . Sorry for late update , sye final exam lah nakk . Ini pun curi - curi , bukn curi -curi cinta tau . Kalau boleh vote lah sikit hehehe . Byee muahhh <3
YOU ARE READING
LUKA & DERITA
Random" Kenapa kau tak cerita dekat abang Rabiatul ? " - Iyran Idryan . " Memang abang pernah balik ke selama 5 tahun ni ? " - Rabiatul Darwisya . " Kenapa kau menghilang dari aku ? - Ayden Faqyheen . " Untuk apa jumpa awak ? Awak dah ambil semua yang say...
