[ T u j u h B e l a s ]

28.4K 4.1K 262
                                    

HOLLAAA TYA IS BACKKKK MAAF YAA BARU UP(╥﹏╥)

OMOO OMO CHAPTER KEMARIN TEMBUSS 1K VOTEEEE(≧▽≦)

MAKASII GAISEEE YANG UDAH VOTEEE, SANGAT LOPE LOPE SEKALII!!

MOGA SUKA SAMA CHAPTER INI YEAYYY

Anw, gimana nih ptm nya? Di tempat kalian udh ptm 100%?
________________________________


"Ah iya... Bisa dibilang saya lahir pas lagi ada bencana."

"Nami!"

"Pas bunda mau melahirkan kata ayah hari itu lagi hujan deres, bahkan ada petirnya. Jalanan licin jadi mobil ayah tergelincir terus nabrak tiang listrik. Bunda pendarahan hebat, untung ada yang manggil ambulans, ayah pingsan karena kepalanya kebentur keras sama stir mobil.."

"... Bunda gak bisa selamat, yang selamat cuman saya, hari ulang tahun saya itu sekaligus hari peringatan kematian bunda.. andai saja... Andai saja saya nggak lahir di hari itu."

"Nami! Udah berapa kali sih abang bilang jangan ngomong kayak gitu?!"

"Tapi kan emang bener!"

"Sstt... Engga itu enggak bener, bunda pergi karena memang udah waktunya, kita hidup itu tergantung waktu okay... Don't blame yourself again, understand princess?"

"I'm sorry.."

Raya memandang cengo dua orang kakak beradik yang sedang berpelukan tersebut, dengan cepat ia langsung memandang tajam pada orang yang sedang menggendongnya saat ini.

Plak!

Tangan Raya terbang ke mulut Semesta dan menamparnya beberapa kali. Kadang ia kesal dengan sikap blak-blakan Semesta.

"Doh!"

Semesta yang bibirnya ditampar memandang tajam kearah pelaku, matanya beradu dengan mata anaknya. Setelah beberapa saat bertatapan Raya memutus tatapan mata mereka duluan dan merentangkan tangannya kearah Petir meminta digendong.

"Om, ndong!"

Petir dan Nami yang mendengar suara imut Raya melepaskan pelukan mereka dan memandang gemas kearah Raya. Baru saja tangan Petir terangkat ingin mengambil tubuh Raya, tiba-tiba saja Semesta memutar tubuhnya membelakangi Petir membuat tubuh Raya menghilang dibalik tubuh besar ayahnya.

"Jangan digendong, dia sakit, ntar lo ketularan virus."

"Yaela—"

"Ambilin gue semua jenis aroma lilinnya yang paling fresh, yang gede. Plus yang lo rekomendasiin ke gue."

My Antagonis DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang