🌈Hello Future(2)🌈

48 16 0
                                    

Ini kelanjutannya, karena kayaknya kalau di gabung jadi panjang banget part nya.

Happy reading🤗🤗

.

.

.

Setelah mendengar cerita dari tante Yoora, para Dream's jadi merasa iba. Yn mencoba menahan tangis, namun tetap saja, perlahan air matanya turun.

"Yang kuat ya yn"
"Iya kak, yang kuat"
"Sorry ya yn, kalau bahas bokap lo"
Ucapa para Dream's, menguatkan.

"Iya, gapapa kok. Lagi pula juga udah berlalu"yn berucap lalu tersenyum.

Hening.

1 menit

2 menit

3 menit

"Oh iya, tante ke bakang dulu ya, kalian ngobrol-ngobrol lagi aja sama yn"ucap tante Yoora, memecah keheningan, selama 3 menit.

"Kalau begitu tante permisi"tante Yoora pun pergi dari hadapan mereka.

Mereka pun mulai mengobrol dan menghabiskan waktu bersama.

Tak lama setelah mereka mengobrol, waktu menunjukkan pukul 16.30 kst. Mereka memutuskan untuk pamit karena hari semakin sore, serta sore yang menuju malam.

"Tante, ini udah mau petang. Kalau begitu, kami pamit dulu ya?"pamit Mark, mewakilkan.

"Eh, kok buru-buru banget Mark. Gak mau makan dulu?"tanya tante Yoora.

"Gak usah tante, takut ngerepotin"ucap Renjun sopan.

"Gapapa, makan dulu, nanti gak bisa nyetir mobil lho, kalau laper?"

Mark dan Renjun menatap yang lainnya, untuk meminta persetujuan. Dengan semangat tanpa dosa, Haechan mengangguk semangat.

Mark hanya senyum tabah, sementara Renjun, menatap tajam karena tidak punya sopan santun. Haechan yang ditatap Renjun, hanya menyengir tanpa dosa.

Mau tak mau, Mark dan Renjun mengangguk mengiyakan. Setelah itu, mereka mulai mengikuti tante Yoora ke meja makan.

Skip.

Mereka mulai makan makanan yang tante Yoora buat. Kata Jisung, makanan nya sangat enak. Bahkan yang lain pun mengangguk setuju.

Skip selesai makan.

"Wah....kenyang banget gw" ucap Haechan sambil memegang perutnya.

"Wajar lo kekenyangan. Orang makan aja nambah mulu"

"Gw tebak, pulang-pulang langsung rebahan. Tambah melar gak tuh, badan"timpal Jeno setelahnya.

"Biarin, suka-suka gw lah"ucapnya songong.

"Terserah dia Jaem, Jen, gak usah di tanggapin orang gak tau diri kaya dia"ucap Renjun, menenangkan.

"Lo kalau ngomong, gak usah savage juga dong njun!"

"Lha kan emang bener lo itu orang gak tau diri!"

"Ya tapi kan gw–"

"Njun chan, udah, gak usah gelud. Inget, ini di rumah orang"Mark msnenangkan Renjun dan Haechan yang akan berdebat.

Hening.

"Oh iya, kayaknya waktu kita disini udah cukup deh. Mending kita pulang aja?"usul Mark.

"Bener, takut kemaleman"

Akhirnya Mark dan para Dream's bangkit dari kursi untuk pamit pulang. Tak lama, tante Yoora menghampiri mereka.

"Udah makannya?"tanya nya.

"Udah tante, sekalian kita juga mau pamit pulang"ucap Mark.

"Oh yaudah, hati-hati ya kalian? Biar tante sama yn anter ke depan"

Setelah itu, tante Yoora dan yn pun mengantar kan para Dream sampai ke depan.

Di depan rumah.

"Kalau begitu, kami pulang dulu tante dan terimakasih atas jamuan nya tadi"ucap Jeno.

"Iya, sama-sama. Besok-besok kalau kalian mau main lagi, main aja gapapa. Pintu rumah kami selalu terbuka untik kalian"

Para Dream yang mendengarkannya, menjadi malu. Tak hanya itu, yn yang disamping mama nya, menyenggol lengan mamanya karena ia juga malu, lalu berbisik.

"Apaan sih mah"bisik yn.

"Iya tante, kalau begitu kami pulang sekarang" Jeno dan para Dream membungkukkan badannya, untuk memberi salam, lalu diikuti mama yn dan yn.

Setelah itu mereka benar-benar pergi setelah mengendarai mobil. Tinggal lah mama yn dan yn sendiri di depan rumah, sambil memandang kepergian mereka.

"Ekhem....ciee yang di apelin cogan"goda mamanya yang membuat yn melotot.

"Apa sih mah, ih"yn pergi begitu saja setelah berucap karena salting.

–tbc–

Jangan lupa vote and comennya ya chingu, kalau banyak typo komen aja😊 Tunggu next chapternya!!

CAFE 7 DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang