Pekerjaan Baru

110 20 5
                                    

Sesuai permintaan mamanya dan paksaan Giselle, yn akhirnya menurutinya.
Dengan ragu, yn masuk ke cafe itu.

'Jangan gugup yg'batinnya, lalu menghela napas.

"Annyeonghaseyo"ucap yn gugup.

"Ne Annyeonghaseyo" balas mereka kompak.

"Kakak mau pesan apa?" Tanya Chenle mewakili yang lain.

"Em...gw gak mau pesen"

"Ah Pasti mau ngelamar pekerjaan?" Tebaknya lagi. Yn terkejut.

'Tunggu...kok mereka bisa tau?'

"Pasti lo mau bilang, kok bisa tau? Iya kan? Jelas tau lah! Kan nyokap lo chat kita katanya anak nya bakal ngelamar kerjaan disini?" Tebak Haechan saat ini.

'Asli..malu gw!'

"Ahaha...gitu ya?" Ucap yn tersipu.

"Kalau gitu, lo tinggal ganti baju aja!"perintah Jaemin.

"Ne?"yn terkejut sekali lagi.

Maksudnya, mereka nerima gw gitu?

"Kalian–"

"Ya, lo diterima di sini. And....Wellcome to Cafe 7 Dream!!" Ucap Chenle, lalu setelah itu mereka kompak berucap Wellcome to Cafe 7 Dream!!

Yn segera ke ruang ganti, tak lama ia keluar dari ruangan itu lengkap menggunakan seragam dan aepron biru navy.

Sore ini, pelanggan begitu ramai. Tak henti-hentinya yn menawari para pelanggan dengan ramah.

"Mau pesan apa kak?" Tanya yn sopan. Tenntu saja mereka membalas dengan sopan juga. Bahkan sebagian orang ada yang iri dengan yn.

"Enak banget ya dia kerja disini? Gw jadi iri deh"

"Sama, gw juga iri bisa kerja bareng mereka"
itulah beberapa ucapan yang terlontar dari mulut mereka.

Yn tak hanya menyapa dan melakukan apa yang Jisung lakukan, namun ia juga diajari cara meracik kopi oleh 2 barista tampan itu.

"Caranya gak gitu...tapi gini!" Jaemin memeragakan triknya cara meracik kopi yang benar. Bahkan yn yang melihat itu, jadi gagal fokus karena ketampanan pria itu.

"Udah paham kan?" Tanya Jaemin, yn yang tersadar, segera mengangguk mengiyakan. Malu dong kalau sampai keciduk Jaemin?

"Iya" yn segera melakukan apa yang Jaemin lakukan. Pertama-tama ia gagal, lalu dengan senang hati Jaemin membantunya.

Jaemin berdiri di belakang yn sambil memegang tangan yn, guna mengarahkan alatnya untuk membantu yn.

Jadi, jika dilihat dari depan, posisi mereka seperti orang berpelukan. Padahal nyatanya tidak.

Jaemin tetap fokus ke kopinya sementara yn melirik Jaemin sekilas sambil menelan saliva nya. Tiba tiba jantung yn berdetak dengan cepat. Ia sungguh tak merasakan hal semacam ini sebelumnya.

'Kenapa jantung gw jedag-jedug gini ya pas sama Jaemin?' Yn tetap menatap pria tampan ini yang jaraknya cukup dekat.

Merasa di perhatikan, Jaemin menoleh ke arah yn dan langsung yn mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kenapa lo liatin gw?" Tanyanya bingung.

"Em-eng-engak kok?"
Jaemin yang melihat yn gugup, tersenyum senang.

'Lucu juga kalau yn gugup. Jadi pengin cubit' batin Jaemin.

Tanpa mereka ketahui, seseorang tengah memperhatikan mereka sedari tadi. Ia langsung berdehem.

CAFE 7 DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang