Saat ini mereka berdua tengah dilanda ke heningan dan kecanggungan, Riana yang merasa risih didekat Aren dan Aren yang sedang berfikir keras untuk bisa dekat dengan istrinya, semangat Ren! Meski para readers minta lu pisah ma Riana, tapi gue tetep ditim lu!

"Ren."

"Clau."

"Eh kamu dulu deh," ujar Aren.

"Gak lo duluan aja."

"Enggak Clau, kamu aja dulu sok mau bilang apa hm?" Aren memposisikan dirinya disebelah Riana, gadis itu memandang sang suami dengan tatapan teduh, Aren bisa melihat raut wajah kesedihan yang mencuat disana.

"Ehem ... Bo-boleh gue nanya tentang hidup gue selama 2 tahun terakhir gak?" Tanyanya ragu.

Pertanyaan Riana seolah menyadarkan Aren, jika selama mereka menikah Aren tak pernah tau kehidupan Riana tentang apapun. Bolehkah Aren memutar waktu? Yah andai dia mengetahui lebih awal siapa Riana sebenarnya, maka mereka tidak akan dihadapkan dengan kenyataan ini.

"Um ... Aku gak tau mau mulai dari mana Ay, karena jujur selama setengah tahun kita menikah aku begitu buruk memperlakukanmu saat beberapa bulan pertama menikah." Riana mengernyit.

"Segitunya? Emang kenapa? Apa gue pernah buat lo kesel?" Aren menghembuskan nafas panjang, jangan sampai dia salah ucap Tuhan! Eh emang dia punya Tuhan?

"Dulu pas kita pertama bertemu kamu udah nunjukin rasa suka kamu ke aku, waktu itu aku gak ada niatan suka atau bahkan kenal kamu, aku malah jatuh cinta sama perempuan lain yaitu sahabat kamu." Riana mengangguk mengerti.

"Eh trus gimana? Kok kita bisa nikah? Gue tanya Daddy dia gak mau jelasin resek!" Gerutu Riana sebal. Aren tekekeh, lalu mengacak puncak kepala istrinya gemas.

"Kita dijodohin Clau, sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, dulu aku jahat banget sampe tega seling-eh engga karena kamu tau hubungan ku sama dia."

"Eh gue restuin hubungan kalian gitu?" Aren mengangguk lalu beralih menggam kedua tangan Riana dan tak mendapat penolakan.

"Kamu tuh lucu dulu tau, tiap hari ngajakin anak anak kelas kamu konser, bikin heboh satu sekolah dan jangan lupa kelakuan kamu yang ngejar ngejar aku pas sebelum kita menikah." Aren menoel hidung pesek Riana tekekeh geli.

Riana merasa kini kedua pipinya memanas.

"Anj- gue kok alay banget dulu eh, ya Allah bisa bisanya gue kayak gitu apalagi ke cowok!" Batin Riana resah ingin berteriak.

"Tapi aku salah Clau, semua tingkah lucu kamu dulu aku malah mikirnya kayak orang gak waras." Lirih Aren dikata terakhir, Riana melotot garang bisa bisanya dia dikira gak waras.

"Ta-tapi tapi itu dulu kok, sekarang aku tuh cuma cinta sama kamu beneran serius pake cap badak yang asli!"

Riana terkekeh, bisa tingkah lucu juga suaminya, pikir gadis itu-eh ngomong ngomong soal gadis, apakah dia masih itu? Hah! Pikiran negatif Riana yang sangat nyambung pun aktif!

"Euuu ... Ren, A-apa kita pernah nganu?" Ujar Riana ragu ragu, sumpah demi apapun dia malu Tuhan!!

Aren mengernyitkan tak paham, namun beberapa detik kemudian seringai lebar terukir diwajah tampannya.

"Nganu? Ngen maksud kamu?" Tanya Aren jahil.

Plakk

"Sakit Ay astaga kasar bet istriku." Aren mengelus pipinya yang ditampar oleh Riana.

"Kalo ngomong difilter makanya! Pake bahasa yang bener kek!" Dengus Riana kesal.

"Iya iya maksud kamu kita pernah berhubungan in-"

PEREMPUAN MERAH JAMBUWhere stories live. Discover now