"Apa ini, Drake?"

"Oleskan saja di perutmu setiap malam ketika hendak tidur."

Vale membolak-balik botol itu dengan mata yang menyipit. Ia lantas mendekatkan botol kecil tadi ke hidungnya, menghirup dalam-dalam aromanya. Vale tersenyum sumringah, hanya itu respon yang bisa Vale berikan begitu mencium aroma cairan didalam botol. Vale tidak bisa mendeskripsikan bagaimana aromanya karena memang sepertinya tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan.

"Kau mendapatkan ini dari mana, Drake?" Gadis itu menoleh pada pria disampingnya. Pria dengan turtleneck warna hitam membalut tubuhnya. Vale jadi salah fokus dan baru menyadari bahwa Drake memiliki proporsi tubuh yang bagus. Lihat bagaimana lebarnya bahu pria itu, astaga. Kenapa Vale tidak menyadarinya selama ini.

Outfitnya begini tiap hari gak pernah ganti 😌

Outfitnya begini tiap hari gak pernah ganti 😌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"My mother." Sebut Drake

"Your mother?" Kaget Vale

Drake mengangguk sambil melipat kedua tangannya didepan dada "ya ibuku memberi itu karena beliau pikir kita akan segara menikah begitu usiamu dua puluh tahun. Tapi ternyata tidak,"

Ucapan Drake menikam dada Valerie kuat-kuat. Menenggelamkannya pada kubangan rasa bersalah, pada Drake juga pada ibu pria itu.  Sebenarnya ia juga sama sekali belum pernah bertemu ibu dari sang dewa kegelapan. Ia tidak tahu bagaimana wujud ibu Drake.

Kala itu Lucia hanya bercerita bahwa Drake lahir dari orangtua yang memiliki power sama kuatnya. Ibu Drake adalah putri kesayangan Dewa Arthur sebelum Lucia. Bahkan diceritanya, Lucia mengatakan jika ibu Drake lebih kuat dari Agorn sang dewa perang.

Vale memejamkan matanya sebentar. Berpikir kira-kira dewi apa ibu pria disampingnya ini.

"Aku tidak tahu persis sebenarnya cairan itu untuk apa. Hanya saja ibuku berkata untuk dioleskan di perut ketika hendak tidur," Drake melanjutkan. Ia berbohong, tentu saja Drake tahu cairan itu berguna untuk apa. Kalau tidak kenapa ia memberikannya pada Valerie sekarang.

"Ah begitu. Baiklah sampaikan salamku pada ibumu ketika kau bertemu,"

Drake mengangguk "hmm."

******

Drake mengantar Vale hingga sampai didepan rumah dan ternyata Gale menunggunya diteras.

"Sudah ngobrolnya?" Gale bertanya begitu Valerie menempelinya.

Gadis itu mengangguk didadanya "hmm sudah. Terimakasih ya,"

Gale tersenyum "iya sama-sama. Sekarang kau masuk."

Vale mengangguk, melerai pelukan kemudian berlalu dari sana tanpa menoleh lagi pada Drake yang berdiri di ambang pintu pagar.

Drake tersenyum tipis melihat Valerie yang amat bahagia dengan Gale. Dan Gale yang memperlakukan Vale sedemikian baik juga lembut.

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Where stories live. Discover now