07 - Rosa Chinensis

Mulai dari awal
                                    

Akan tetapi, lagi-lagi Misha dikejutkan dengan tingkah Elen.

"Berhenti mengamatiku adik kecil. Waktunya belum tepat untukmu mempelajari masa lalu orang lain. Lagi pula, tak ada gunanya mempelajari masa lalu orang lain, semua orang hanya ingin menatap ke masa depan." ucap Elen lalu berdiri dan mengacak rambut Misha.

Ia segera turun dari bis dan berjalan kembali ke komplek tempat mereka tinggal. Misha pun segera menyusul Elen.

"Aku minta maaf, tapi..."

"Kau menghindariku karena ucapan ku itu, homo, kan?"

"Hmm, tapi..."

"Aku hanya bercanda saat itu."

"Maaf, tapi..."

"Jadi jangan menghindariku lagi."

"Ya tapi..."

"Dan..."

"Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu."

Misha segera memotong perkataan Elen, karena Elen tak membiarkan ia bertanya.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Bagaimana kau bisa tau? Maksudku, kau me-, Itu... seharusnya..."

"Oh."

Elen menghentikan langkahnya dan membungkuk sedikit, menatap kedalam mata Misha.

"Usiamu sekarang akan menentukan Uniform merah atau hitam yang akan kau gunakan. Jadi, fokuskan perhatianmu pada hal-hal yang lebih penting." ucap Elen yang seketika dimengerti oleh Misha.

Dari kalimat yang diucapkan Elen, sudah jelas jika ia tak suka ada orang lain yang mencari tahu tentang dirinya atau pun hal-hal yang berhubungan dengannya. Namun, Misha menyimpulkannya dengan artian yang berbeda, jika Elen ingin dirinya lebih peka lagi dengan sekitarnya.

"Aku mengerti, terima kasih." ucap Misha yang langsung membuat Elen berdecak kagum padanya.

Elen langsung menepuk pelan kepala Misha dan kembali melangkah.

"Sepertinya, aku tidak perlu mengatakannya. Kau pasti sudah tau."

"Tentang Laura dan Mega?"

"Oh, jadi namanya Mega dan Laura ya..."

"Deduksimu cukup terasa, aku yakin kau akan menjadi anggota yang unggul dimasa depan."

"Tapi kau lebih hebat, jujur aku sedikit terkejut kau bisa mengatakan itu. Tapi, apa kau juga sampai bisa menyimpulkan aku berada dinaungan organisasi apa?" ucap Misha yang sedikit penasaran akan jawaban Elen.

"Apa kau yakin aku akan menjawab apa? Argos sepertinya lebih tau jika aku sampai mengatakannya."

Misha membulatkan matanya mendengar perkataan Elen.

"Siapa kau sebenarnya? Kakak, jawab sekarang." Elen terus berjalan meninggalkan Misha, dan segera Misha mengejarnya.

"Kak Elen...Elen... Jawab..."

"Tahanan, narapidana. Kau seharusnya tak terkejut seperti itu. Ekspresimu terlalu berlebihan, tapi kau anak yang luar biasa, hanya orang-orang tertentu yang akan terkejut dan gemetar ketika aku menyebutkan kata itu 'ARGOS'".

Misha berhenti sembari menundukan kepalanya. Elen langsung menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Misha.

"Aku... aku... Aku..."

Misha seketika terlihat sedih sekaligus menahan amarahnya, terlihat jelas ketika ia ingin mengatakan sesuatu yang sulit untuk ia katakan, yang ia lakukan hanyalah mengepal kedua tangannya.

Melihat itu, Elen mendengus sembari menutup matanya.

"Begitu rupanya..." ia langsung menarik Misha kedalam pelukannya, dan seketika membuat Misha terkejut.

"Simpan saja luka itu sendiri, luka itu akan menguatkanmu. Tujuanmu sekarang hanyalah memperkuat kemampuan deduksimu, kalahkan mereka dan ambil alih mereka dengan rajutan benang yang kau buat. Kau hanya akan bisa bertahan, jika biji kemenangan tumbuh subur di tanganmu." ucap Elen lalu berlalu pergi meninggalkan Misha.

Sesampainya dirumahnya, Elen dikejutkan dengan Cika yang sudah berada di depan pagar rumahnya.

"Cika..."

"Elen!"

"Masuklah..."

Melihat Elen berjalan masuk membuat Misha tersenyum. Ia terlihat senang dan mungkin sedang memikirkan sesuatu.

"Aku... Aku akan mengingat kalimat itu. Aku tau, kau bisa mengerti dengan mudah. Suatu hari nanti, aku akan menjadi sepertimu. Tidak, aku akan melampauimu. Aku tidak peduli warna Uniform apa yang akan menjadi milikku, walaupun aku sudah tau, Black Uniform mungkin akan segera menarikku masuk kedalam. Aku akan tumbuh lebih kuat, dan membalas kematian kakakku." batin Misha.

×××××××××××××

[Misha]
Namaku adalah Masha Misha Miayanai Diandara Von Gilebert Terianna Shirou Fayifuji Evegarden. Usiaku 8 tahun, seorang anak berdarah campuran. Aku sudah direkrut oleh organisasi Overlord sejak usia 4 tahun. Dan terhitung dari usiaku saat pertama kali bergabung, hingga sekarang. Aku telah menyelesaikan 13 misi dan 2 misi dengan skor sempurna. Aku menjadi salah satu anggota tim elit termuda, dan berposisi sebagai sniper. Walau begitu, misi yang kuterima, belum dalam kategori level yang cukup memuaskan.

×××××××

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang