05 : Lilium Regale

2.9K 467 19
                                    

Kematian adalah rumah terindah yang bisa kau beli dengan uang. Kebodohan dan kelemahan adalah narkoba. Kebohongan dan kemunafikan adalah senjata mematikan.

- 666 -

××××××××××

Motor dan beberapa mobil yang ikut terseret saat kecelakaan. Segera dibersihkan agar lalu lintas kembali berjalan seperti semula. Termasuk, seseorang yang tampak menemukan rekaman yang sempat di bawah oleh Xavier.

Sementara itu, Xavier dilarikan kerumah sakit setelah mengalami kecelakaan. Saat para suster mendorongnya melewati koridor rumah sakit, bayangan tentang seorang gadis kecil muncul dalam benak Xavier, hingga ia tak sadarkan diri.

Kelahiranku, dianggap tak perlu oleh keluargaku. Lebih tepatnya, aku sangat tak beruntung. Namun, kelahiran sosok gadis kecil setelahku, membawa sedikit perubahan dalam hidupku. Dia adalah adik kecilku yang selalu tersenyum dan membelaku, apa pun yang terjadi. Semua orang sangat menyayanginya, karena ia terlahir dengan bakat yang sempurna. Hanya satu, yang sulit ia miliki. Fisiknya yang tak sekuat orang lain. Dan aku, akan menyempurnahkan kekurangan itu. pikir Xavier sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

Xavier seketika tersadar dan wajah pertama yang ia lihat adalah Kirant. Salah satu anggota tahun pertama.

"Kau masih mengingat dengan jelas, mengenai kecelakaanmu?" tanya Direktur sekolah.

"Ya, dan ...." ucap Xavier, yang terhenti setelah melihat Kirant. Xavier menatap heran ke arah Kirant.

"Hmm, dia memaksa masuk. Lagi pula, aku tak bisa mencegahnya." sambung sang Direktur.

Kirant masuk dengan membawa air dan makanan untuk Xavier. Tetapi, Xavier dan Direktur tampak telah bersiap untuk pergi.

"Kau mau ke mana?"t anya Kirant

"Aku harus ke suatu tempat dan menemui Mona." ucap Xavier.

Xavier kemudian melangkah meninggalkan Kirant, bersama dengan Direktur sekolah.

"Kau harus tetap waspada, dan mencoba untuk bertahan, setelah kejadian ini." ucap Kirant.

Xavier kemudian melangkah pergi dan meninggalkan Kirant.

Akan tetapi, Xavier tiba-tiba saja mengurungkan niatnya untuk pergi.

"Aku akan kembali ke asrama lebih dulu." ucap Xavier

"Baiklah. Aku juga ada urusan mendadak. Hubungi aku saja aku nanti." balas Sang Direktur.

Saat tiba dikamarnya, Xavier membuka tirai jendela dan menatap keluar. Mencoba mengingat kembali kecelakaan yang menimpanya. Ia juga mengingat perkataan Kirei padanya.

Kuperingatkan padamu, berhenti atau kau akan terluka. Ini bukan sebuah ujian, tapi pemakaman. ucap Kirei dalam ingatan Xavier.

×××××××××××

Setelah memikirkan itu, Xavier melakukan pertemuan dengan Dylan untuk membicarakan mengenai kecelakaan itu. Tentu saja, ada rasa khawatir, dan ia berharap Dylan bisa memberikan solusi padanya.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Mona." ucap Dylan

"Kecelakaan itu adalah kecelakaan yang direncanakan." ucap Xavier

"Di mana rekamannya?" tanya Dylan

"Hilang, saat kecelakaan itu terjadi. Aku yakin, ini adalah ulah dari Kirei untuk menghilangkan bukti dan mempersulit keadaan." ucap Xavier.

"Bagaimana ia bisa tau? Mengenai rekaman itu ada padamu? Kau menemuinya?" ucap Dylan dengan serius.

"Yah, aku menemuinya." balas Xavier

Bad & Crazy School (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant