ᴛɪɢᴀ ᴘᴜʟᴜʜ ʟɪᴍᴀ

22.4K 2.8K 1.6K
                                    

Sebelum kalian baca part ini, aku mau minta maaf dulu, kalo di part sebelumnya aku ada kesalahan dalam menulis.

Aku di sana menulis 6 BULAN KEMUDIAN yang seharusnya 6 MINGGU KEMUDIAN.

Maaf buat kalian bingung aku baru sadar setelah beberapa hari😭🙏🏻

Happy reading

***

"Gue ayahnya."

Vodka memasuki ruangan rawat inap dengan tatapan datar, tidak ada raut yang tercetak di wajah tampannya, beberapa bungkus makanan berada di tangan kanannya.

Vodka menghampiri ranjang Vella yang terlihat wanita itu sedang menatap tak percaya bahwa ada dirinya di hadapannya.

"Kenapa ada dia di sini?" Tanya Vella kepada Ola, rasa tidak suka dia tunjukan lewat nada bicaranya.

"Kenapa lo gak bilang?" Tatapan Vodka berubah, dingin menatap Vella, ada rasa kesal dan kasihan di dalam iris mata yang tersorot.

"Bilang apa?"

"Lo hamil." Ujar Vodka yang sontak membuat Vella sedikit terjengit, Vodka sempat mendengarkan apa yang Vella dan Ola bicarakan tadi.

"Memang lo siapa?"

"Lo hamil anak gue."

"Jangan percaya diri." Ucap Vella yang berusaha mempertahankan wajah agar tetap tenang.

"Vell, gue keluar aja ya, gue laper." Ola langsung bergegas pamit, tidak enak berada di antar dua orang itu. Sepertinya pertengkaran akan segera di mulai.

Ola mengetahui jika Vella mengandung sebab wanita itu jujur kepadanya tetapi kalau soal siapa ayah dari anak tersebut Vella tidak pernah ingin membuka mulut.

Ola tidak mengetahui bila Vella berusaha untuk mengandaskan janin yang bahkan belum kebentuk apa-apa, jika ia mengetahui mungkin sudah melarangnya.

"Ini tadi udah gue beliin buat lo."

Vodka menaruh bungkusan tersebut di atas ranjang. Ola langsung mengambil dan berjalan cepat keluar, rasanya ac rumah sakit tiba-tiba saja mati begitu Vodka masuk.

"Kalau bukan anak gue, terus anak siapa?!!!" Vodka kembali menekankan Vella, ia yakin jika anak yang sempat di kandung Vella itu anaknya.

"Lo gak perlu tau, bukan urusan lo!!"

Vella membuang wajah tidak ingin menatap balik wajah tampan yang tengah menatapnya dengan sorot berapi-api.

"Lihat gue Vell!!" Vodka menarik lengan Vella mencengkram dan matanya masih  tertuju ke satu titik, Vodka sudah benar-benar geram.

"Apa si!? Lo keluar aja deh dari sini!"

"Lo hamil anak gue kan?!"

"Nggak! Gue udah gak hamil!! Gue gugurin dia!!!" Teriak Vella keras sambil menyentak tangan Vodka yang terus memegangi dirinya. Bisa gilak Vella jika di tanya terus menerus.

"Kalau itu bukan anak gue terus anak siapa?! Lo main sama orang lain?!"

"JAWAB!!" Hardik Vodka begitu tidak mendapat respon dari Vella

" LO MAIN SAMA SIAPA?!"

"OHH ATAU LO MAIN SAMA PELANGGAN DI CLUB LO?! IKUT JUAL DIRI JUGA LO DI SANA?!"

"LO GUGURIN KARENA GAK TAU AYAHNYA SIAPA KAN?!"

Buyar sudah kesabaran Vodka, apakah sesulit itu untuk Vella mengakui jika memang dirinya hamil anak darinya?

Kiw, Tante Janda! [PROSES PENERBITAN]Where stories live. Discover now