18 - Calon Suami ku

2.1K 321 33
                                    

Hujan deras mengguyur di sepanjang akhir pekan. Membuat seluruh penduduk muka bumi memilih kembali menarik selimut mereka, ketimbang merealisasikan keinginan untuk jalan jalan keluar rumah.

Begitupun dengan yang di lakukan Zalina saat ini. Perempuan itu lebih memilih meringkuk di dalam selimut untuk menghabiskan akhir pekan.

Bulan ini memang sudah memasuki musim penghujan. Bukannya Zalina tak suka, hanya saja ia tahu betul Jakarta akan terendam air kotor jika sudah di turuni hujan terus menerus seperti ini.

Di hari Jumat kemarin saja, saat ia harus kembali datang mengajar Private. Pakaiannya basah minta ampun, untung saja Zalina sudah berjaga jaga membawa baju ganti.

Tak hanya itu. Hujan juga membuat suasana galau yang di alami Zalina sejak kemarin, menjadi semakin terasa di tubuh Perempuan itu.

Dan untuk menutupi suasana sedih hatinya, Zalina kini memilih untuk menikmati beberapa film di balik selimut.

/TokTok/

Sang pemilik kamar menoleh ke arah pintu, kemudian melihat Deva yang memunculkan kepalanya dari balik pintu.

"Mas boleh masuk gak?" Tanya Pria itu.

Zalina sang pemilik kamar hanya mengangguk mengizinkan. Lalu merubah posisi tubuhnya menjadi duduk diatas kasur. 

"Ada apaa??" Tanya Perempuan itu setelah memberhentikan sementara film yang tengah ia saksikan dalam Laptonya.

Deva memindahkan kursi dari meja tempat belajar milik Zalina, tepat ke samping tempat tidur Perempuan itu. Lalu meletakkan bokongnya disana.

"Hm.. Bude Maya mau kesini" ucap Deva yang anehnya ekspresi Pria itu malah terlihat bingung.

"Bagusss donggg" balas Zalina antusias.

"Tapi, ini masalahnya.."

"Kenapa??"

"Di rumah ini kan gak ada kamar kosong lagi. Kalo kamu pindah dulu untuk sementara waktu gimana??"

"Hah????"

Zalina mendekatkan tubuhnya ke ujung tempat tidur, agar lebih nyaman berhadapan dengan Kakak Iparnya itu.

"Emangnya Bude Maya mau berapa lama?? Kok Lili harus sampe pindah segala??"

Deva membuang nafas pelan, "Enggak tau.. Pokoknya sampe Mbak mu bisa ngurusin Geya. Dia kayaknya Babby blouse deh"

"HAHAHA. Baby blues Masss namanya"

"Hehe iya itu maksudnya"

"Emang Baby blues gimana? Kayaknya Lili liat aman aman aja deh"

"ASI nya gak keluar Liii. Terus jadi sensitive bangett"

Zalina diam sejenak, ia menjadi khawatir pula dengan keadaan Kakaknya. Apalagi keponakannya itu hanya bisa minum ASI.

Semakin cemas perempuan itu jadinya.

"Terus Lili harus pindah kemana??"

"Di Show Room Mas Deva ada fasilitas kamar pegawai. Nahh kebetulan lagi gak ada yang nempatin"

"Jadi Mas Deva nyuruh Lili tinggal di Show Room?????"

"I-iya gitu deh—"

"Ihhhh gak mauuu. Show Room kan gede buanget. Kalo semua pegawai udah pulang gimana???? Takut sendirian ih"

"Mereka disana sampe jam 12an kok Li. Kalo paginya pada dateng jam sembilan"

Terlihat perempuan itu memajukan bibirnya.

S H A N K A R A  || JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang