DWMC - 3

43 13 2
                                    

Dengan berat hati, akhirnya Suzy memutuskan untuk mencari Deven di parkiran, di sudut hati nya ia merasa sedikit bersalah setelah membaca pesan yang di kirimkan Deven.

Setelah menyusuri beberapa mobil, akhirnya ada satu mobil yang menarik perhatian Suzy, karena ia melihat ada seseorang dibalik kemudi, Suzy pun melangkah mendekat dan benar saja ia melihat Deven dibalik kemudi itu, sedang tertidur menyandar ke pintu mobil dengan mulut yang setengah terbuka.

Suzy antara kasihan dan ingin tertawa melihat ekspresi Deven, tapi akhirnya Suzy memutuskan untuk mengetuk kaca mobil Deven.

Deven terbangun setelah ketukan ketiga, ia terlihat linglung tetapi sadar beberapa saat kemudian setelah melihat Suzy lah yang mengetuk kaca mobil nya.

"Miss Bae. Kenapa lama sekali?" Tanya Deven setelah ia berhasil keluar dari mobil. Sebelum Suzy menjawab, Deven sudah merundung nya lagi.

"Ayo sekarang Miss masuklah ke mobil"

"Tapi-"

"Aku hanya ingin konsultasi Miss Bae"

"Tapi kita bisa konsultasi di ruangan ku"

"Tidak tidak, aku tidak bisa konsultasi di ruangan Miss."

"Kenapa?"

"Ahhh pokoknya tidak bisa, Ayolah Miss. Miss Bae kan baik hati"
Suzy menghela nafas, akhirnya iya menuruti apa yang Deven pinta. Sedangkan Deven langsung berjingkrak senang begitu Miss Bae nya menuruti perintah nya.

Begitu Deven melajukan mobil nya Suzy hanya bisa diam, ini pertama kali nya dia pergi berdua begini bersama anak didik nya.

Deven membawa nya ke sebuah restoran mewah, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah Deven memesan ruangan private. Dasar anak orang kaya!

"Deven, lebih baik kita kembali ke kampus"

"Miss aku sudah memesan ruangan khusus untuk kita berkonsultasi"

"Kamu tidak perlu melakukan hal sejauh ini Deven"

"Miss tolong lah, kali ini aku mohon karena aku sudah sangat lapar karena menunggu Miss"

Ohh, entah mengapa melihat wajah memelas seperti anak anjing milik Deven membuat Suzy luluh. Salahnya juga yang melupakan janji nya dengan Deven. Akhirnya Suzy mengalah dan melangkahkan kaki memasuki ruangan private itu.

Makanan sudah tersaji begitu Suzy memasuki ruangan.

"Ayo Miss, kita makan dulu. Setelahnya baru kita berkonsultasi" ujar Deven. Suzy hanya menurut karena ternyata perutnya pun juga lapar. Mengingat dia belum sempat memakan apapun saat di cafe bersama teman nya tadi.

Suzy dan Deven menikmati makanam mereka masing masing tanpa ada pembicaraan apa apa. Maka dari itu, sesi makan mereka terbilang cukup cepat karena mereka makan dengan fokus.

"Kita bisa mulai konsultasi nya, apa yang ingin kamu tanyakan?" Suzy lah yang memulai percakapan diantara mereka.

Deven terlihat menghembuskan nafas kecil, makanan nya belum turun sampai ke lambung, tapi Dosen cantik nya ini sudah ingin cepat cepat konsultasi saja. Padahal tujuan utama Deven mengajak Dosen cantik nya ini hanya untuk mengisi hari nya yang cukup berat.

Tapi Deven tetap menuruti, akhirnya ia sedikit bertanya tanya tentang tugas nya. Ya walaupun ia sangat tidak berminat untuk mengerjakan nya.

"Kalau nanti senior ku di tempat magang memberi tugas, apa yang harus ku kerjakan?" Tanya Deven, sambil mengaduk jus nya dengan sedotan.

"Tentu saja kamu harus mengerjakan apa yang diperintahkan" balas Suzy.

"Kalau aku tidak mengerti?"

"Maka dari itulah tugasku disini untuk membimbing kalian, setiap seminggu sekali kalian kan akan ada asistensi dengan membuat paper laporan kerja yang harus kalian diskusikan kepadaku"

"Itu terlalu sulit Miss, aku tidak mengerti" Keluh Deven. Wajah nya mengerut dengan bibir yang di majukan. Persis anak anak yang sedang merajuk pada ibu nya.

"Kamu bahkan belum memulai nya Deven"

"Aku sudah bisa membayangkan nya Miss. Itu pasti sulit"

Suzy hanya bisa diam. Ia tak tahu harus menghadapi Deven dengan cara apa. Kenapa rektor kampus memberinya tugas khusus yang begitu berat seperti ini?

"Kenapa Miss diam?"

"Aku hanya tidak tahu harus berbuat apa Deven. Aku tak bisa memaksa seseorang untuk melakukan suatu hal yang tidak mereka inginkan, bukan begitu?" balas Suzy Datar.

Deven yang menyadari perubahan air wajah Miss Bae nya akhirnya hanya berdehem mengusir kecanggungan.

"Hmm kalau begitu, bagaimana kalau setiap hari Miss membantuku mengerjakan tugas ku dan-"

"Itu tidak mungkin" potong Suzy langsung.

"Kenapa tidak mungkin? Miss sendiri kan yang bilang kalau Miss akan membimbingku?"

"Maka itulah guna nya Asistensi, aku akan membantu mengecek pekerjaan kalian seminggu sekali, bukan setiap hari"

"Bagaimana kalau 6 hari dalam seminggu?"

"Tidak"

"5 hari?"

"Tidak Deven"

"Ayolah Miss, 4 hari kalau begitu. Yaaaa?"

"Deven-"

"Baiklah ini Final! 3 hari ya?"

"Ti-"

"Tidak ada penolakan Miss. Atau aku tidak mau mengerjakan nya"

Suzy menghela nafas keras, jika tidak mendapatkan pesan khusus dari rektor, mungkin Suzy akan mengabaikan Deven. Tapi sialnya ia harus mengeluarkan Deven dari kampus tahun ini juga. Entah bagaimanapun caranya.

Akhirnya Suzy hanya bisa mengangguk mengiyakan. Deven bergumam "yesss" yang masih bisa di dengar oleh telinga Suzy.

"Sabar Bae Suzy, penjajahan ini akan berakhir di akhir tahun ini. Kau hanya perlu bersabar sedikit lagi." Hibur nya dalam hati.

HELLO GUYS HOW ARE YOUUU?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HELLO GUYS HOW ARE YOUUU?

PART 3 POSTED, LEMME KNOW WHAT U THINK😉

Btw Deven apa nggak kurang ajar yaa minta bimbingan tiap hari wkwkwk

Sebenernya aku udah nyetok beberpa part lagi, cuma tinggal edit typo aja hahaha

But, liat yg baca dan komen masih dikit jd santuy aja dulu yaaa...

See you on the next part with cutie Deven😋

See you on the next part with cutie Deven😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dont Watch Me CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang