DWMC - 2

48 15 5
                                    

Suzy menghela nafas dengan keras, jam mengajarnya telah selesai, seharusnya ia bisa langsung pulang dan merebahkan diri di kasur kesayangan nya. Tapi ia teringat, ia memiliki janji temu dengan teman nya. Maka dengan langkah berat, akhirnya ia beranjak dari ruangan nya dan bergegas menuju tempat pertemuan.

Sebuah cafe bernuansa klasik menjadi tempat pertemuan mereka, di salah satu meja di sudut ruangan ia mengenali teman nya semasa kuliah. Dengan senyum yang telah ia persiapkan, Suzy akhirnya melangkah mendekati meja nya, setelah terlebih dulu memesan menu di kasir.

"Suzyyyyy!" Meddie lah yang pertama kali melihat ke arah nya, ugh teriakan Meddie masih sama seperti dulu.

"Ahhhh teman kita satu ini sombong sekali ya" Sindir Selena yang duduk tepat di hadapan Meddie. Sedangkan Suzy menarik kursi di sebelah Meddie.

"Maaf teman teman, bukan aku sombong tapi aku benar benar sibuk"

"Bisa bisa nya wanita muda sepertimu betah sekali mendekam di kampus? Tidakkah 6 tahun penuh penyiksaan di kampus tidak cukup Suzy?" Selena dan mulut pedasnya. Suzy hanya terkekeh kecil menanggapi ucapan Selena. Ya, Selena menganggap hari hari nya di kampus selama 4 tahun menempuh pendidikan adalah kesialan. Selena adalah wanita yang sangat bebas, dia selalu ingin kebebasan.

"Aku cukup bersenang senang di kampus" balas Suzy.

"Yaaa, apa katamu saja lah bu Dosen" balas Meddie jengah.

"Oh ya, Kalian tahu tidak? Ashton si playboy angkatan kita akhirnya menikah" pekik Meddie, membuat beberapa pengunjung mengarahkan perhatian pada meja ketiga gadis itu. Dengan refleks, Selena membungkam mulut Meddie dengan tangan nya.

"Kau bisa berbicara dengan pelan Mads, atau pita suara mu yang ku kecilkan!"

"Hehehe aku hanya terlalu excited!"

"Lalu, apa hubungan nya dengan pertemuan kita?" Kali ini Suzy yang berbicara. Meddie dan Selena hanya menatap Suzy datar. Teman nya yang satu ini memang terlalu datar. Tidak pernah bergosip, tidak pernah memperdulikan pendapat orang lain tentang dirinya, Suzy seperti hidup di dunia nya sendiri tanpa memikirkan orang lain.

"Yaa ya ya aku lupa bahwa kau bukan tukang gosip" ujar Meddie.

"Oh ya, Bulan depan aku akan tunangan" ujar Selena.

"Awwww congrats honeyyyy" pekik Maddie sambil memeluk Selena

"Akhirnya kalian berlanjut ke jenjang yang lebih serius ya" ujar Suzy, diberikannya pelukan juga sambil tersenyum.

"Ya begitulah, dan bukankah sudah saat kau juga mencari pasangan mu Suzy?"

"Astaga, kenapa jadi aku lagi? Meddie pun masih single tapi dia tak pernah di tanya"

"Tentu saja aku tak khawatir soal Maddie, biarpun dia belum terlalu serius tapi setidaknya dia sering bergonta ganti pasangan. Sedangkan kamu?"

"Heyyy!" Meddie memekik tak terima

"Ya tapi kan-"

"Tetangga mu boleh juga, aku pernah beberapa kali berpapasan dengan nya saat ke apartemen mu" ujar Meddie.

Tetangga nya? Suzy berusaha mengingat wajah tetangga nya. Oh ya, dia ingat. Tetangga unit nya adalah seorang pria di akhir 30an yang memang belum menikah, dia seorang dokter dan mungkin kesibukannya lah yang membuat dia belum menikah, seperti dirinya saat ini.

"Ahh pak Dokter itu? Kau aneh. Aku dan dia bahkan jarang berinteraksi"

"Maka bangunlah interaksi itu, Dia dokter loh!" Ujar Selena bersemangat.

Dont Watch Me CryWhere stories live. Discover now