11

198 43 1
                                    

Jaehyun masuk ke dalam kelas dengan senyum tipis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaehyun masuk ke dalam kelas dengan senyum tipis. Sangat jarang laki laki itu datang dengan senyum, biasanya juga wajah datar.

Jaehyun bahagia, ia mendapati dirinya tengah tertidur dengan selimut membalut tumbuhnya. Ulah siapa lagi jika bukan Jennie semalam. Namun Jaehyun tidak mendapati gadis itu pagi ini.

Eunwoo mengernyit saat melihat Jaehyun duduk di bangkunya masih dengan senyum tipis. Segera saja ia menyenggol Mingyu di sampingnya.

"Hoi, Gyu. Belahan jiwamu tidak sedang sakit kan?" Tanyanya dengan nada berbisik, namun tidak bisa disebut berbisik karena buktinya beberapa orang menoleh ke arah mereka.

Salah satu teman mereka, sebut saja Lisa menyadari sesuatu di tangan Mingyu. "Ei, mingyu apa itu di tanganmu? Surat ya? Surat apa kira kira? Apa surat cinta? Siapa yang mengirimnya ya? Hahahaha." Gadis Thailand itu tertawa bersama Bambam, sepupu laki lakinya.

Mingyu hanya diam. Tangannya hampir mengepal kalau saja ia tak ingat kalau ia tengah memegang surat dari Jennie untuk Jaehyun.

"Ck! Kim Mingyu aku bertanya padamu loh." Decak Eunwoo.

Mingyu akhirnya menoleh walau dengan perasaan kesal yang mendominasi karena diganggu oleh manusia satu ini. "Apa?"

"Lihat Jaehyun. Apa dia baik baik saja? Senyum senyum begitu. Seperti orang gila."

Manik elang Mingyu menatap ke depan, ke arah Jaehyun yang tersenyum senyum sambil bertopang dagu, laki laki itu bahkan melupakan buku paket di depannya hanya untuk melamun.

Mingyu mengindikkan bahu. Ia bersandar ke kursinya sambil memasukkan surat dari Jennie ke dalam saku kemeja sekolahnya.

"Kau juga kenapa? Biasanya yang suram mendung itu Jaehyun dan yang tersenyum senyum seperti orang gila itu kau, tapi kini terbalik. Jaehyun yang seperti orang gila dan kau muram tak ada semangat hidup. Kepala kalian sempat terbentur ya? Hingga kepribadian kalian ikut tertukar."

Mingyu menghela nafas. "Diamlah, woo. Aku tidak dalam mood untuk meladeni ucapan bodohmu itu."

"Ya Tuhan, kata katamu itu tajam sekali, Kim."

Mingyu menatap punggung Jaehyun. Sekarang Jennie tidak ada, ia telah pergi. Langkah selanjutnya adalah memberikan surat yang di tulis gadis itu pada Jaehyun. Tapi Mingyu ingin mencari waktu yang tepat. Harusnya ia menyerahkan surat itu pagi ini langsung setelah Jaehyun mendudukkan diri di kursi, tapi melihat senyum yang telah lama tak muncul itu Mingyu jadi urung melakukannya. Ia tidak mau merusak pagi bahagia Jaehyun.

Mungkin lain hari saja Mingyu berikan. "Tapi kenapa kau tersenyum seperti itu disaat Jennie telah pergi?" Mingyu menghela nafas disela kegiatan membatinnya. "Dasar. Saat orangnya ada saja kau sinis, jutek, dingin. Saat tidak ada malah seperti ini. Tsundere."

"Kau bicara padaku?" Eunwoo menunjuk dirinya sendiri.

Mingyu merotasikan matanya malas. "Berisik. Kau belajar saja sana. Sudah bodoh, jangan jadi tambah bodoh."

"Sialan! Kau juga sama ya! Jangan berlagak seolah kau itu pintar! Bagaimana mau pintar, kau belajar saja hanya satu kalimat satu kalimat." Eunwoo terus mengoceh hingga bel masuk berbunyi dan guru yang mengajar masuk. Akibatnya, laki laki itu harus menerima hasil nilainya yang menurun karena melewati waktu yang tersisa untuk belajar dengan mengoceh pada Mingyu.

---

Saat jam istirahat, Jaehyun duduk bersama Mingyu di bangku kantin. Harusnya ada tiga orang lagi, yakni Eunwoo, Bambam dan Minghao tapi mereka tengah sibuk dengan urusan masing masing, jadilah tersisa dua orang ini.

"Gyu, apa kau sempat melihat Jennie hari ini?" Tanya Jaehyun tiba tiba membuat Mingyu yang sedang mengunyah nasi tersedak.

"Uhuk! Uhuk!"

"Ini, minumlah. Aku hanya bertanya kenapa reaksimu seperti ini." jaehyun menyodorkan air mineral untuk Mingyu.

Mingyu meringis antara tenggorokannya yang perih juga miris saat mengingat Jaehyun masih belum tahu keadaan Jennie. "Aku terkejut, tumben sekali kau menanyakannya."

"Habis ia tidak terlihat dari pagi hingga siang begini." Jaehyun menyuapkan nasi ke dalam mulut. Ia bertopang dagu sambil melihat ke pintu kantin, siapa tahu Jennie datang-- namun itu mustahil.

Mingyu hanya menghela nafas. "Aku tidak tahu dimana ia sekarang." Bohong. Mingyu jelas tahu gadis itu dimana sekarang, sangat tahu. Karena semalam dirinya lah orang terakhir yang Jennie temui.

Jaehyun mengangguk lemas. "Mungkin ia sedang jalan jalan. Oh, atau ke rumah orang tuanya?"

"Bisa saja."

"Paman dan bibi pindah kan? Apa dia tahu rumah barunya sekarang?" Tanya Jaehyun.

Mingyu meremas sendoknya. Ia gemas ingin memberitahukan fakta Jennie telah pergi,tapi Mingyu tak ingin menghancurkan perasaan bahagia Jaehyun.

"Aku duluan ya, Jae." Mingyu berdiri dan pergi meletakkan piring kosong di meja.

"Dia kenapa sih?" Jaehyun hanya melihat punggung Mingyu dan lanjut memakan makanannya.

---

Sepulangnya Jaehyun dari sekolah ia duduk di kursi belajarnya sambil melihat ke luar jendela.

"Dia belum pulang." Gumam Jaehyun masih setia melihat ke luar walau hari mulai gelap. "Mungkin nanti." Jaehyun beranjak menuju dapur untuk membuat makan malam.

Yunho ada di sofa sambil mengerjakan berkas kantornya. Hal itu membuat Jaehyun sangat hati hati dalam memasak, takut mengganggu sang ayah.

Sehabis memasak, Jaehyun membawa piring makanannya ke dalam kamar dan menyisakan sepiring untuk Yunho.

"Kenapa belum pulang juga? Sudah pukul dua belas malam." Jaehyun menghela nafas resah, jarum pendek sudah menunjuk angka 12 namun gadis yang ditunggu oleh Jaehyun sejak tadi belum juga menampakkan diri.

Pikiran buruk terus menghantui Jaehyun, namun Jaehyun mencoba untuk positif. "Mungkin ia menginap di rumah orangtuanya. Ya, mungkin." Jaehyun meyakinkan diri bahwa Jennie tengah menginap di rumah orang tuanya karena itu ia tidak pulang.

Jaehyun memilih untuk tidur agar besok ia bisa bangun pagi dan sekolah. Ia berharap semoga besok saat membuka mata, Jennie ada di sana.

HaloMaaf banget ninggalin buku ini berdebu selama berbulan-bulanAku sibuk ujian guysUntungnya sekarang udah selesai dan segera mungkin bakal lulus, tunggu aja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halo
Maaf banget ninggalin buku ini berdebu selama berbulan-bulan
Aku sibuk ujian guys
Untungnya sekarang udah selesai dan segera mungkin bakal lulus, tunggu aja.
Segitu aja mungkin, happy reading 😘

🖇️# ࣪𝐥𝐢𝐟𝐞 [✓]Where stories live. Discover now