09

221 48 4
                                    

Jennie memperhatikan Jaehyun yang sibuk memasak dari ambang pintu kamar

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Jennie memperhatikan Jaehyun yang sibuk memasak dari ambang pintu kamar. Ia menggigit bibirnya kuat. Kemarin saat ia tak sadar, ia bertemu Yoona.

"Hari terakhir Jaehyun?? Ish, bibi jika ingin bermain teka teki nanti dulu. Bibi sendiri tahu jika Jennie tidak lulus Menengah Atas, jadi Jennie belum sempat ikut tes IQ." Jennie cemberut menatap bingkai foto Yoona di dekat ruang tengah.

"Kau bicara pada siapa?" Jaehyun tiba tiba muncul membawa dua buah piring ke dalam kamar. Jennie berjengit terkejut dan hampir saja terhantuk bingkai pintu jika saja Jaehyun tak menariknya. "Hati hati, bodoh."

"Ish.. kan Jennie kaget karena Jaehyun."

"Iya iya. Sudah, ayo makan."

"Makan?" Jennie menatap sepiring nasi goreng dengan toping sosis buatan Jaehyun. "Untuk Jennie?"

"Iya. Untuk siapa lagi?" Jaehyun dengan santai menyuapkan nasi ke dalam mulut. Ia bingung melihat Jennie hanya diam memperhatikan piringnya. "Perlu aku suapi?"

"Eh?" Jennie menoleh panik saat jaehyun menyodorkan sendok berisi nasi goreng juga sosis. "Tidak perlu. Jennie bisa sendiri—"

"Makan saja. Cepat." Jaehyun masih menyodorkan sendok di depan bibir Jennie. Karena tak memiliki pilihan lain, Jennie pun menerima suapannya. Matanya berbinar, enak sekali~

Jaehyun tersenyum melihat Jennie mau memakan masakannya. Entah apa yang merasuki jaehyun hingga ia dengan santainya mengusak rambut Jennie dan berkata, "makan yang banyak ya.."

Hal itu mau tak mau membuat Jennie memerah dan salah tingkah. "J-jae.."

Jaehyun terkesiap. Astaga apa yang dilakukannya tadi? Mengusap rambut dan berkata hal manis. Oh, Jaehyun pasti kerasukan. Iya, pasti. Yang tadi tidak mungkin Jaehyun karena ia pantang mengatakan hal manis pada orang lain terlebih perempuan.

Jennie mengigit bibir bawahnya. Kalau Jaehyun bersikap seperti tadi, bagaimana ia bisa berpamitan? Ia tidak bisa meninggalkan Jaehyun jadinya jika begini. Bagaimana ini??

"Ekhem.. lanjutkan saja makanmu. Jangan pikirkan hal lain."

"B-baik.."

---

Sudah tiga hari berlalu, namun Jennie belum juga mengucapkan kalimat perpisahan. Yoona juga berkali kali kembali ke perbatasan untuk menjemput Jennie namun gadis itu tak kunjung datang. Karena itu ia melakukan hal terakhir.

Yakni, membawa Jennie secara paksa.

"Astaga bagaimana ini?? Aku tidak bisa mengatakannya.." Jennie mempoutkan bibir sambil bertumpu di meja taman di taman belakang sekolah Jaehyun. Iya, Jennie belakangan ini sering mengikuti Jaehyun kemanapun ia pergi.

Brugh

"Apa itu— loh Mingyu?"

Mingyu menoleh ke arah Jennie cepat. Ia bernafas lega melihat gadis itu. Tadi Mingyu kira Jennie guru dan memergokinya melompat dari tembok belakang, ternyata bukan.. syukurlah.

🖇️# ࣪𝐥𝐢𝐟𝐞 [✓]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ