09

696 61 7
                                    

Bhanu sebenarnya sedikit menyesal karena berdoa untuk bisa memerankan peran utama didrama yang akan ia bintangi. Salahkan dia karena Bhanu tidak mengecek terlebih dahulu alur ceritanya.

Karena peran yang akan Bhanu mainkan adalah menjadi sesosok lemah yang tidak bisa melawan dan hanya menunggu pangerannya datang untuk menyelamatkannya.

Bhanu benci dengan peran ini. Ia tidak suka melihat perannya yang diam saja walaupun dicaci maki. Walaupun Bhanu ini termasuk pendiam untuk orang yang tidak Bhanu kenal. Tapi tetap Bhanu tidak akan diam aja jika ada orang yang menindasnya.

Bahkan pernah waktu itu ada yang menyebarkan rumor yang tidak tidak tentang Bhanu. Dan ia tidak senggan senggan untuk mengambil jalur hukum untuk mengatasinya. Apa lagi sang daddy mempunyai banyak kenalan, jadi urusan begitu sudah sangat gampang baginya.

Makannya Bhanu sedikit kesusahan untuk memerankan peran ini. Walaupun semua aktornya baik dan sudah berteman dengan Bhanu. Tapi tetap saja, ketika ada adegan pembullyan emosi Bhanu menjadi sedikit susah untuk dikontrol.

Mereka tidak memakai peran pengganti untuk hal itu, jadi ketika ada adegan dimana Bhanu dilempari oleh tomat busuk, telur, dan berbagai macam hal yang tidak mengenakan. Bhanu tetap menerimanya walaupun ia ingin sekali berteriak marah.

Tentu para aktor akan selalu meminta maaf dan tidak enak hati setelah adegan pembullyan. Dan Bhanu juga baik baik saja dengan para aktor yang lain, toh itu semua hanya akting belaka saja.

"Baikkk CUTT!! Kerja bagus semuanya!"

Jingga mendekati Bhanu sambil membawa sebotol air minum untuknya.

"Inggat kau hanya punya waktu sejam, jangan terlalu lama mainnya." Ujar Jingga sambil menatap tajam Bhanu.

"Iya kak iyaaa, nanti Bhanu gak sampe sejam udah balik kok ke lokasi syuting." Bhanu berjalan untuk mengganti bajunya dengan kaos putih milihnya.

"Oia si Raya udah nyampe belum kak?" Tanya Bhanu.

"Udah, dia bilang dia nunggu diparkiran. Dah sana cepet pergi biar bisa cepet balik juga."

"Iyaaa sabar dikit napa kak."

Bhanu bergegas menuju parkiran dan melihat Raya yang sudah menunggunya sambil bersandar dimotornya dan tidak terlupakan es bobba yang ada ditangannya.

"Yuk." Ajak Bhanu sambil mengambil helmnya yang sudah Raya siapkan.

"Beneran jadi? Lu gak capek apa?"

"Ya capek lah, tapi kalau ditunda tunda terus yang ada gue gak jadi kesana."

"Iya si bener juga, yauda yuk naik."

Setelah mereka sampai ditempat tujuan, Bhanu membeli beberapa mawar putih terlebih dahulu dan untuk Raya, ia menunggu Bhanu di warkop kecil yang tidak jauh dari lokasi.

Tempat toko bunga tidak terlalu jauh dengan lokasi yang ingin Bhanu kunjungi. Karena memang cukup beberapa langkah saja Bhanu sudah bisa sampai ke tempat yang ia rindukan.

Awalnya Bhanu terdiam untuk beberapa menit lalu tersenyum hangat. Ia duduk bersimpuh dan mengambil mawar putih yang sudah layu dan menggantikannya dengan yang baru.

"Hai ma, maaf ya Bhanu baru bisa dateng sekarang."

🐻🐻🐻

Seharusnya Bhanu tidak mengecek handphonenya dan tidak membuka twiter walaupun twiternya dibanjiri oleh tag dari mutualannya.

Bagaimana tidak rame, kalau tiba tiba ada sepasang foto yang memperlihatkan Yasa dengan seorang gadis cantik. Padahal masalah Bhanu dan Yasa aja belum selesai. Bisa bisanya sekarang Yasa malah berfoto dengan seorang gadis?

Lost SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang