[END] Happiness is About What Make Us Smile

Prolog

Yesterday is history,
tomorrow is mistery,
and today is a gift.
That is why it is called present.
—Master Oogway, Kung Fu Panda

DUNIA INI penuh kejutan, begitulah kira-kira apa yang Ayah katakan ketika aku bilang, aku lelah dengan hari ini, bahkan untuk hari esok yang belum dimulai sama sekali.

Aku tidak mengerti apa maksud Ayah, aku juga tidak mau memikirkannya meski masih sering bertanya, jika memang dunia itu penuh kejutan, kenapa aku tidak terkejut? Kenapa aku tidak tertawa atau merasa bahagia? Buatku, dunia itu berisikan hal-hal yang tidak dapat dimengerti banyak orang. Dunia itu penuh sesak dengan banyak pertanyaan. Mungkin, bagi sebagian orang, dunia masih bisa memberikan mereka warna seperti pelangi yang indah—karena mereka mampu memaknainya. Namun, dunia juga bisa menjadi penjara atau neraka untuk para manusia yang haus akan penjelasan, gelap tentang tujuan, yang merasa hidupnya begitu monoton karena mereka tidak tahu alasan mengapa mereka ada.

Salah satunya adalah aku.

Dimulai dari perceraian kedua orang tua, suasana sekitar, dan lingkungan sekolah yang buruk, itu membuatku putus asa dan ingin menyerah. Sesekali mengeluh pada Ayah karena memang aku tidak mau berada di posisi ini, tapi Ayah malah membalasnya dengan senyuman dan berkata bahwa aku akan baik-baik saja.

Sampai akhirnya ketika musim semi tiba, aku memutuskan pergi meninggalkan Ayah untuk tinggal di rumah Nenek.

Di sanalah, semuanya mulai berubah.

Aku mulai mengerti, dari segala pertanyaan yang selama ini tumpang-tindih dalam kepala, dengan jawaban-jawaban yang didapati.

Bahwa memang betul, dunia itu penuh kejutan.

***

253.

bougenvilleap_bekasi
AraaaaKyuddd
LintangPansavialysan
AulRin_09