34.

19.9K 2.3K 477
                                    

"Kami"

Semua mata tertuju pada keempat orang tersebut. Mereka kaget karena melihat siapa yang datang ditengah acara. Bagaimana tidak kaget, empat orang pengusaha terkenal bahkan salah satunya merupakan ketua dari kelompok mafia terbesar yaitu blackhunter.

Alston Anderson.

Itachi Osaki.

Hwang Mingyu.

Bryan Anderson.

Berdiri berjajar menghadap kearah kedua orang yang akan bertukar cincin.

"Kalian, ada apa?" Tanya Kant bingung. Ia agak kaget melihat sosok Alston Anderson dan Bryan Anderson pebisnis kelas dunia.

"Wah, suatu kehormatan bagi kami mendapati Mr. Anderson diacara penting kami." Ucapnya ramah.

"Tidak perlu basa basi Nakamoto." Tiba-tiba Jaemin datang ditengah tengah keempat pria besar tersebut sambil melipat tangannya diatas dada.

"Apa apaan kau Na Jaemin?! Jangan mengganggu acara kami, dasar anak tidak tahu malu." Ucapnya menghina.

"Owh santai dulu Nakamoto. Permainan intinya bahkan belum dimulai?" Senyum tipis tercetak jelas diwajah manis Jaemin.

"Permainan apa? Kau hanya orang yang tidak terima kekasihmu akan menjalin hubungan dengan anakku. Kau hanya cemburu, Jaemin. Sadarlah, kau hanya mempermalukan diri sendiri." Jaemin rasa tawanya akan meledak saat ini juga.

"Apa? Mempermalukan diriku? Yang ada aku yang akan mempermalukanmu Nakamoto."

"Penganggu. Pengawal, tolong bawa anak itu keluar." Titahnya pada beberapa orang besar dengan jas hitam dan kacamata khusus. Mereka langsung mendekat dan berusaha membawa Jaemin keluar dari acara tersebut.

"Lepaskan, atau kutembak kepalamu sekarang." Titah Bryan. Para pengawal itu tampak acuh. Bryan mengarahkan pistolnya kelangit dan menembak kosong ke udara.

Dor.

"Aaaaaa" pekikan kaget para pengunjung terdengar ditaman rumah Jung.

"Sudah mulai ya ternyata?" Haechan menyesap hot chocolate ditangannya.

"Wah, gila sih. Nana memang tidak bisa diremehkan. Tamengnya saja orang orang penting." Celetuk Felix.

"Tapi gua gak nyangka bakal ada pistol?" Komen Yeji.

"Gua sih udah nebak. Secara keluarga Anderson salah satu keluarga mafia, kayaknya gak mungkin lepas dari senjata api itu gak sih?" Semua mengangguk setuju dengan ucapan Renjun.

Teman teman Jaemin hanya asik menghibah tanpa takut akan suara tembak. Sedangkan Jaemin masih berdiri sambil tersenyum licik ke arah kedua mempelai.

Jeno ikut menatap tepat pada manik legam cantik milik Jaemin. 'Kumohon, baik baik saja.' Ucapnya tanpa suara namun pergerakan mulutnya masih terbaca oleh Jaemin.

Simanis hanya tersenyum san mengangguk.

"Baiklah Nakamoto. Kau ingin membuat pengakuan dosa atau kubicarakan dengan lantang saja?" Tawar Jaemin.

"Pengakuan dosa apa? Memangnya aku berbuat apa hingga kau bisa mneghakimi dengan kata pengakuan dosa?" Mukanya memerah kesal.

"Oh, lupa? Baiklah kita ingatkan kembali." Bryan memberikan berkas dimap coklat pada Jaemin.

"Dengar semua. Nakamoto Kanta yang ada didepan kalian adalah penipu ulung juga pembunuh." Teriaknya lantang membuat para hadirin terkaget.

"Dia memanipulasi kasus dari Nakamoto Yuta, yang bukan lain adalah Ayah kandungku." Lagi. Fakta mengejutkan bahwa rumor putra Nakamoto Yuta yang terbuang akhirmya terkuak siapa orangnya.

More Than Anything | [NOMIN] END✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora