24.

17K 2.1K 229
                                    

Very long chapt.

"Lama tak berjumpa, Nakamoto Yuta."

Yuta mematung ditempat. Ia kaget setengah mati melihat sosok yang harus tidak ada disana malah duduk dengan tidak tau malunya disofa rumahnya.

"Oniisan.." yang disebut hanya tersenyum licik.

"Pegang tangannya." Tiba tiba dua orang laki laki bertubuh tinggi tegap menahan Yuta dan membuatnya bertekuk lutut.

"Oniisan bagaimana..."

Tawa menggelegar dipenjuru mansion Yuta. "Yuta, Yuta..."

"Ternyata memang benar ya adikku yang satu ini memang selalu bodoh." Kanta berjalan mendekati Yuta dan menoyor kepalanya. sedangkan yang diperlakukan kasar masih diam mencerna kejadian saat ini.

"gimana Yuta? suka dengan kejutannya?"

"Oniisan bukannya kau sudah meninggal.. bagaimanaa" Yuta berbicara terbata.

"aku hanya memalsukan kematianku Nakamoto. aku tidak akan mati semudah itu."

Yuta mulai sedikit kesal kala tangan sang kakak mencengkram rahang tegasnya. "dasar bodoh."

"lalu apa yang kau lakukan?!! kau menyuruhku merawat istri dan anakmu, menjadikannya istri dan anakku dan membuat Winwinku dan Jaemin pergi." emosi Yuta mulai tidak stabil.

"kan sudah ku bilang, kau saja terlalu bodoh Nakamoto Yuta. aku sengaja memasukkan istri dan anakku kerumah ini untuk mengusir istri dan anak sialan mu.

istrimu sedari awal sudah mengetahui kebusukkan ku, dan anakmu itu terlampau cerdik. aku tak mau mengambil resiko rencanaku gagal hanya karena dua pria menjijikan itu. Dan kau, dengan mudahnya terpedaya dengan kata 'kasih sayang keluarga' hingga dengan mudahnya melepaskan kedua tamengmu."

sungguh Yuta tak habis pikir. bagaimana bisa kakak yang selalu ia hormati, ia sayangi malah berlaku seperti ini? bagaimana kakaknya dengan tega memisahkan keluarga kecilnya dan bagaimana istri dan anaknya (atau anak Kanta) membohonginya selama ini setelah semua ketulusan dan kasih sayang yang ia beri? bahkan sekarang Yuta sudah sangat menyayangi keduanya (tetep lebih sayang sama bubun winwin dan nana sih).

"Jadi apa sebenarnya tujuanmu bajingan?!!" Yuta marah.

"tujuanku? mengambil semua asetmu. perusahaanmu dan istana kebanggaanmu ini hahaha" tawa jahat kanta menusuk telinga Yuta.

Ditengah ketegangan antar adik dan kakak itu, tiba-tiba tiga orang wanita muncul dari pintu depan.

"papaaa" perempuan berumur 20 tahun itu datang dan memeluk lengan Kanta. Yuta diam.

"Aikoo.." panggil Yuta pelan.

"hihh pak tua berani sekali memanggil namaku." dengan sombongnya Aiko menatap dengan tatapan yang merendahkan Yuta.

"Aiko kenapa gitu sama ayah?" tanya Yuta lirih.

"ayah ayah.. lo tuh bukan ayah gua!! gua cuma punya satu papa dan satu mama. gua gak pernah nganggep lu ayah, mau aja sih dikadalin."

Yuta lagi lagi diam. ada rasa sakit didadanya melihat pelakuan Aiko yang kurang ajar bahkan Aiko tak pernah menganggapnya sebagai orangtuanya. padahal Yuta sayang dengan gadis yang beranjak dewasa itu seperti ia menyayangi Jaemin.

"papa udah lama kita nggak makan bareng, ayo makan siang bareng bareng." ajak sang anak

"kim, tolong ambilkan berkas yang harus diselesaikan sekarang." sekertaris Kanta ngeluarkan sebuah amplop coklat dan menyerahkannya pada tuannya.

More Than Anything | [NOMIN] END✅Where stories live. Discover now