Winter/7

1.1K 184 2
                                    


Hallo, Karina

Bulan ini salju turun begitu lebat dan kedinginan itu berusaha menembus mantel yang kita gunakan.

Karina, Kim Winter sedang memintamu untuk menggunakan mantel yang lebih tebal. Tidak boleh menggunakan pakaian terbuka, mengerti?

Aku tertawa, Winterku begitu lucu.

Karina, Hubungan kita sudah begitu lama ya? Sekarang sudah bulan Desember dan aku masih tetap bersamamu.

Aku tersenyum, aku ingat hari ini hubungan kami telah mencapai 11 bulan. Cepat sekali rasanya.

Aku masih tetap bersamamu walaupun aku tidak berjalan bersamamu.

Aku mengerutkan keningku, kekonyolan apa lagi yang akan di utarakan oleh Winter di surat ini?

Karina, aku sudah tak berjalan bersamamu sejak bulan Oktober lalu.

Karina, aku menyukai musim dingin. Sangat, maaf jika aku membuatmu cemburu dengan musim dingin tapi nyatanya musim dingin itu benar benar indah. Oleh karena itu, aku memilih mengikuti musim dinginku. Aku bersama musim dinginku. Aku harus pergi ke musim dinginku, di duniaku sebenarnya.

Itu akan menyenangkan dan aku juga berharap kau suka musim dingin karena Minjeong begitu menyukai musim dingin.

Aku terdiam, masih tak mengerti. Apa maksud surat yang di berikan Winter. Aku mengambil mantel tebalku lalu keluar dari kamarku.

"Karin, kau ingin kemana? Salju sudah turun lebat!" Ayah berteriak dari dalam rumah tapi aku tak menghiraukannya, aku berlari untuk menyusul Winter. Aku tau pasti Winter belum pergi jauh.

"Kim Winter!" Aku melihat punggungnya yang membungkuk itu menegak.

Winter berbalik menatapku dengan terkejut, aku berlari ke arahnya dan sampai di hadapannya.

"Apa maksudmu ini? Surat macam apa yang kau berikan padaku?" Aku bertanya dengan kesal. Winter bukan tipekal orang yang suka membuat tebak tebakan padaku. Dia tau, aku membencinya.

Winter hanya diam menatapku. Perlahan ku lihat kedua matanya memerah, Winter menangis membuatku tambah kebingungan.

Dia memayungiku dari salju, membuat sebagian tubuhnya ia relakan terkena salju.

"Karina. ." dia memanggilku dengan suara lirihnya.

"Aku bukan Winter."

"Hah?" Aku masih tak mengerti ucapannya.

Winter mengadah menahan air matanya tapi tetap saja air mata itu tetap jatuh.

"Aku bukan Wintermu, Karina. Aku Kim Minjeong."

"Winter. . "

"Karina, Winter telah pergi. Winter sedang berada di musim dinginnya sendiri."




[To be continued]

Winter✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang