Winter/4

1.5K 208 8
                                    


5 Agustus 2020

Hubungan kami membaik, Winter datang malam itu. Menemaniku untuk tidur, mengabaikan Omelan Giselle selama dua jam paginya.

Kakinya sembuh, Winter mengajakku bersepeda. Aku memejamkan mataku ketika angin kencang menerpa wajahku.

"Suka, Karina?"

Aku menunduk, Winter sesekali melirikku.

Aku tersenyum dan melingkarkan lenganku di lehernya dan merunduk lalu mencium pipinya.

Dia tertawa tapi aku tau, dia juga tersipu malu.

"Karina?"

"Ya, Winter?" Selama berhubungan dengan Winter, winter sudah jarang memanggilku dengan nama panggilan.

Dia selalu memanggilku dengan Karina.

"Setelahku pikir pikir, Karina lebih cantik. Karina juga lebih romantis."

Aku setuju akan itu. Jika orang memanggil pasangannya dengan 'sayang' atau 'baby' Winterku akan memanggilku dengan 'Karina'.

"Karina ingin ice cream?" Dia bertanya saat kami berhenti di depan stand yang menjual ice cream.

Aku mengangguk bersemangat dan turun dari sepeda, Winter juga dan memilih mendorong sepeda itu.

"Paman, satu vanilla satu cokelat." Ucap Winter yang di angguk paman penjual ice cream itu.

Winter menoleh padaku, kami saling bertatapan dengan melempar senyum bahagia.

"Ini dia!" Seru paman itu dan menyerahkan dua tempat ice cream itu pada Winter tapi agaknya tangan Winter tergelincir dan menjatuhkan ice cream cokelat itu.

"Maafkan aku." Winter berucap sesal padaku dan aku menggeleng tersenyum, tidak masalah bagiku.

Itu ice cream terakhir, aku berbagi ice cream vanila bersama Winter. Sebenarnya Winter memberikan banyak padaku dari pada dia.

Aku baru menyadari saat ice cream itu telah habis di suapan terakhirku.

"Enak, Karina?" Tanya winter padaku dan aku mengangguk semangat.

Dia tertawa dan mengusak rambutku gemas, sempat berantakan tapi ia dengan lembut memperbaikinya.

"Winter."

"Iya, Karina?" Dia menatapku lembut.

"Aku mencintaimu."

Winter lagi lagi tertawa, "iya, Karina. Aku tau."

"Aaa, Winter~" aku merengek bukan itu yang ingin ku dengar dari mulutnya.

Winter terlihat menghela nafas dengan senyumnya dan mencium bibirku sekilas, "Aku juga mencintaimu, Karina. Setiap detik, jam, hari, selamanya."






[To be continued]

Winter✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang