21

109 13 8
                                    

Sejak saat itu Jihyun selalu ada bersama Myungsoo.. Dia menemaninya setiap hari dan setiap apa yang dilakukannya..

Jihyun memberikan sebuah buku diary dimana Myungsoo bisa menulis semua yang dilakukannya.. Myungsoo ingin memiliki sesuatu yang mengingatkannya pada kejadian yang mungkin akan dilupakannya esok hari.. Mereka juga sesekali membuat vidio tentang kegiatan mereka..

Ingatannya masih sering jungkir balik.. Meski cukup terbantu dengan catatan yang dia tulis.. Tapi tetap saja semua tidaklah mudah..

Sangat berat bagi Kyungsoo melepas Jihyun kembali.. Tapi dia juga tak ingin egois..

Sudah tiga bulan sejak hari Jihyun memutuskan kembali pada Myungsoo.. Gadis itu berusaha sekuat tenaga agar selalu tersenyum.. Dia masih terus menemaninya..

Kali ini mereka berjalan-jalan disalah satu taman tak jauh dari rumah keluarga Do.. Cuaca sedang dingin dan bersalju..

"Jihyun-ah.. Apa sebelumnya kita pernah berpisah? Aku ingat kau marah padaku karna aku memelukmu.. Kau mengatakan kau akan segera jadi adik iparku.. Tapi,kenapa kau selalu bersamaku sekarang?" ucap Myungsoo..

"Kau bermimpi buruk lagi?" tanya Jihyun.. Gadis itu selalu menutupi kenyataan jika mereka pernah berpisah dan menjadikan mimpi sebagai alasan..

"Aku merasa itu bukan mimpi dan sangat nyata.." ucap Myungsoo..

"Jangan pikirkan apapun.. Aku bersamamu saat ini.. Semua hanya mimpi.." ucap Jihyun..

Pria itu tersenyum lalu memeluk gadis dihadapannya.. Jihyun hanya menahan airmatanya didepan Myungsoo.. Meski dia masih sering menangis saat sendirian.. Gadis itu memeluk erat Myungsoo..

"Kau ingat kata dokter bukan? Kau sudah berusaha keras melawan penyakitmu dengan sangat baik.. Cepatlah pulih dan teruslah sehat.." ucap Jihyun..

"Hmm.. Aku akan melawannya.. Gomawo.. Kau selalu mendukungku dan selalu ada disini bersamaku.." ucap Myungsoo..

"Hmm.. Selalu ingat bahwa kau memilikiku yang selalu mendukungmu.." ucap Jihyun..

"Jihyun-ah.. Saranghae.." ucapnya..

"Hmm.. Nado saranghae.." ucap Jihyun.. Hatinya sungguh ingin menjerit.. Dia sudah melukai hati orang lain disana..

Kyungsoo sangat sering mengikuti mereka pergi.. Hanya sekedar memastikan jika tak terjadi hal buruk.. Begitu juga kali ini,dia menatap dari kejauhan.. Ada senyum mengembang dibibirnya,bersamaan dengan airmata yang menetes.. Sungguh menyakitkan..

Dirumah keluarga Do.. Ditaman didekat kolam renang..

"Dia sudah tidur?" tanya Kyungsoo saat melihat Jihyun..

"Hmm.." jawab Jihyun singkat..

"Bagaimana keadaannya?" tanya Kyungsoo..

"Sudah lebih baik.. Dokter mengatakan jika perkembangannya sangat bagus.. Kemungkinannya cukup besar untuk sembuh meski tidak seratus persen.." jawab Jihyun..

"Itu bagus.." ucap Kyungsoo..

"Kudengar kau akan kembali ke London?" tanya Jihyun..

"Itu keinginan Appa.. Tapi aku tak ingin pergi.. Aku tak ingin lari dari kenyataan.. Aku ingin menghadapinya dan ingin tau seberapa kuat diriku.." jawab Kyungsoo.. Kata-kata Kyungsoo membuat Jihyun merasa bersalah..

"Mianhae.." ucap Jihyun..

"Ani.. Kau tak perlu melakukannya.. Ini bukanlah salahmu.. Jangan merasa bersalah.. Jangan terbebani.. Dan tolong jangan mengkhawatirkanku.. Aku baik-baik saja.." ucap Kyungsoo..

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang