22.END

155 16 26
                                    

Musim semi dua puluh dua tahun kemudian..

"Oppa! Jangan seperti ini.. Bagaimana jika anak-anak melihat?" omel Jihyun saat suaminya itu tiba-tiba saja memeluknya dari belakang saat dia sedang didapur..

"Memangnya kenapa? Bagus jika mereka tau,ayah dan ibu mereka saling menyayangi dan mencintai bukan?" tanya Kyungsoo.. Meski begitu,dia melepaskan pelukannya..

"Mereka masih sekolah.. Jangan memberi contoh yang tidak baik.. Kau mau anak-anak tidak fokus belajar dan hanya sibuk cinta-cintaan?" omel Jihyun..

"Eomma tak perlu khawatir.. Aku punya standart tinggi jadi takkan asal saja pacaran.. Pendidikanku masih nomer satu bagiku.." ucap seorang gadis yang menuju dapur dan membuka lemari pendingin.. Usianya sekitar dua puluh tahun.. Namanya Ji Ah..

Jihyun menatap Kyungsoo dengan sedikit kesal.. Dan Kyungsoo hanya mengangkat bahunya lalu berjalan dan duduk dikursi dapur..

"Eomma.. Memasak nasi goreng? Tambahkan tomat yang banyak untuk milikku.." ucap Ji Ah..

"Kau mirip Appamu.. Tomat.. Tomat dan Tomat.. Tomat bagus.. Tapi yang lain juga bagus.. Harus seimbang.. Jangan hanya tomat.." ucap Jihyun.. Gadis itu hanya tersenyum menanggapi ucapan ibunya..

"Bagus dia mirip Appanya.. Jika mirip denganmu,dia akan suka mengomel.." timpal Kyungsoo..

Ji Ah dan Kyungsoo kompak tertawa.. Membuat Jihyun kesal..

"Aku tidak suka tomat.. Jangan ada tomat dalam piringku.." ucap seorang gadis yang baru saja menuruni anak tangga dirumah itu.. Dia Jisoo.. Usianya sekitar tujuh belas tahun..

"Yang satu suka tomat dan yang lain tidak.." ucap Jihyun..

"Tak perlu pusing.. Biarkan tomatnya mentah.. Itu lebih segar.. Eomma tak perlu memasaknya terpisah.." ucap Ji Ah..

"Seperti yang diharapkan.. Ji Ah.. Cantik dan bijaksana.." ucap Kyungsoo tersenyum menatap Ji Ah yang duduk disamping kanannya..

Ji Ah tersenyum.. "Gomawo.. Tapi,Appa.. Ada teman kuliahku yang punya nama sama denganku.. Dia sangat menyebalkan.. Dia suka membuat masalah.." ucap Ji Ah..

"Berarti orangtuanya tidak beruntung.." ucap Kyungsoo..

"Lalu apa artinya namaku?" tanya Jisoo yang kini duduk disamping kiri Kyungsoo..

"Hampir sama.. Cantik dan cerdas.." jawab Kyungsoo..

"Jadi,Appa.. Siapa yang lebih baik?" tanya Jisoo..

"Appa.. Katakan saja dia lebih baik atau dia akan menangis.." ucap Ji Ah berbisik..

"Eonni.." panggil Jisoo tak terima mendengar ucapan Ji Ah..

Kyungsoo tertawa.. "Kalian berdua sama saja.. Tidak berbeda.. Orang bijaksana harus cerdas dan orang cerdas harus bijaksana.. Jadi jangan bertengkar.. Oke.." ucap Kyungsoo..

Jihyun hanya tersenyum melihat interaksi manis tiga orang disana..

"Jangan tambahkan tomat dipiringku.. Aku ingin mentimun.." ucap Kyungsoo..

"Eomma.. Aku juga.. Mentimun.." ucap Jisoo..

"Oke.." ucap Jihyun kemudian meletakkan masing-masing satu piring dihadapan mereka..

Mereka makan bersama dan terlihat menikmati makanan mereka..

"Jika sudah selesai.. Ganti pakaian kalian dan kita pergi bersama.." ucap Kyungsoo..

"Kita akan pergi bersama halmeoni dan harabeoji juga?" tanya Ji Ah..

"Mereka sudah pergi tadi pagi.. Jadi,hanya kita berempat saja.." jawab Jihyun..

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang