Hai Gale, apa kabar?
Bagaimana keadaan punggungmu? Masih sakit?
Aku minta maaf atas nama Drake karena dia telah berlebihan menghukummu. Dia hanya terlalu khawatir akan keselamatan ku.

Ah iya aku membawakan lilin aromaterapi untukmu. Nyalakan ketika hendak tidur. Yah, semoga aromanya bisa membantumu lebih rileks ya!

Mari bertemu saat kau sudah benar-benar pulih. Selagi belum jangan berani-beraninya kau pergi ke istana atau aku tidak akan pernah mau menemuimu lagi.

Well. Get well very soon, Gale Raregroove. I miss your smile :)

Senyum Gale mengembang sempurna setelah membaca surat dari Valerie. Laki-laki itu memejamkan matanya sebentar, membayangkan gadis keturunan dewa itu.

"Kalau kau seperti ini bagaimana caranya aku tidak menyukaimu, Vale? Mustahil jika ada laki-laki yang tidak menyukaimu sedangkan kau berlaku seperti ini," gumam Gale menatap tulisan tangan Valerie yang amat cantik persis orangnya.

"Tapi aku selalu berharap bahwa hanya aku yang akan menjadi akhir dari kisahmu nanti."

Gale menegakkan tubuhnya. Tadi pagi saat ia bangun, secara ajaib sakit di punggungnya telah hilang.

Mata laki-laki itu menerawang. Kemarin malam saat Drake mengamuk, Valerie membelanya dan mengatakan bahwa gadis itu yang memaksanya pergi ke Nuvoleon. Padahal Gale yang mengajak kesana, dengan keadaan sadar.

Dan sekarang di tulisannya, gadis itu meminta maaf atas nama Drake karena telah membuatnya sakit. Padahal apa yang Gale terima memang pantas, ia ceroboh wajar jika Drake marah.

Laki-laki itu tersenyum tipis lantas mengambil selembar kertas untuk membalas surat dari Valerie.

Untuk Valerie Graciella Anderson dari Gale

Hai Vale!
Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku. Secara ajaib tadi pagi ketika aku bangun tidur punggungku sudah tidak sakit lagi. Mungkin Drake mencabut kutukannya, hehe.

Sebenarnya sekarang aku telah sehat. Tidak ada sakit yang aku keluhkan. Tapi dari pada tidak bisa bertemu denganmu selamanya, lebih baik aku sedikit menahan rasa rinduku.

Oh iya terimakasih juga lilin aromanya, aku suka.

Vale, aku sedang panen anggur. Nanti aku akan mengirimnya kepadamu. Aku mulai berkebun buah karena kau sangat menyukai buah, jika kau tanya bagaimana bisa aku panen anggur.

See you Valerie.

******

Valerie tengah tidur di paha ibunya, netranya menatap langit-langit kamar dengan perasaan gundah, galau, bingung jadi satu.

"Mom!"

Lucia menunduk, menjawab panggilan putrinya dengan gumaman.

Helaan napas berat Valerie membuat Lucia terus memperhatikan putri sulungnya itu.

"Ada apa, sayang?" Tanya Lucia lembut

"Mom! Kira-kira Drake kemana ya? Sudah lima bulan dia tidak datang ke istana. Apa dia lupa dengan Vale?" Tanya gadis itu

Lucia tersenyum tipis "jadi ini yang membuatmu murung akhir-akhir ini?" Lucia menggoda namun sepertinya Valerie tidak tertarik. Rasa rindunya pada Drake tidak bisa dibuat bahan bercandaan.

"Mana mungkin dia melupakanmu. Dia pasti sedang melaksanakan tugasnya," Lucia mencoba menenangkan "apa kau rindu sekali?"

Vale mengangguk lesu "teramat sangat sampai rasanya dadaku sesak setiap mengingat wajahnya,"

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Where stories live. Discover now