18 : 18

3.1K 399 51
                                    

- Happy Reading -

Hari senin adalah hari yang tak banyak diminati oleh para murid, dimana hari ini mereka melaksanakan upacara bendera.

Banyak dari mereka semua yang mengeluh kepanasan karena upacara belum juga dimulai.

'Kapan sih ini dimulainya panas gila'

'Ayo dong pak kepala sekolah mulai!'

'Bu bu ayo bu saya sudah lelah letih lesuh ini'

'Anjg 1 jam berdiri mulu'

'Pura-pura pingsan bisa gak sih gue'

'Jangan! Lo gak bakal kuat nahan tawa'

Sedangkan dikelas IPA 1 mereka semua diam tak bicara meskipun sangat ingin mengeluh. Pasalnya Adira beserta ketiga sahabatnya berada disana dan berdiri kokoh tanpa bergerak sedikitpun.

• • • •

Setelah lama menunggu akhirnya upacara telah dilaksanakan dengan tertib, sekarang waktunya kepala sekolah untuk memberikan amanat.

"Assalammualaikum anak-anak, saya disini tidak basa-basi. Saya hanya memberitahu bahwa 4 hari lagi sekolah ini akan mengadakan pentas seni lomba berbagai macam, untuk semua kelas masing-masing wajib menampilkan dalam beberapa lomba. Sekian dari saya, Wassalammualaikum.." ujar kepala sekolah kepada semua para muridnya.

Seluruh sekolah yang mendengar itu berteriak heboh, karena jarang sekali sekolah akan mengadakan hal semacam ini.

🦕

Saat ini Avandy, Adira dan para sahabatnya berada didalam kantin. Seusai upacara tadi semua murid dibebaskan untuk pelajaran pertama karena para guru akan mengadakan rapat untuk acara yang akan datang itu.

"Kalian ingin memesan apa?" tanya Gavin.

"Samain semua, biar gak ribet" ucap Avandy.

"Bakso sama es teh ya?" tanya Gavin yang diangguki mereka semua.

"Biar aku saja kalian disini," ucap Adira kepada Gavin dan Nathan saat akan beranjak memesankan.

"Ara biar mereka saja yang pesan" titah Avandy.

"Tidak" balas Adira

"Tidak ap--" ucap Gavin terpotong karena Adira lebih dulu berjalan memesankan.

"Biar Ara saja yang pesan, tidak bisa dibantah jika dia yang mau" ujar Bianca kepada mereka yang menghela nafas pelan.

Adira berjalan kepada stand bakso yang ada dikantin, saat sampai dia memesan kepada ibu penjualnya dan Adira menunggu untuk membantu membawa nampan itu agar cepat selesai.

"Ini nak," ujar Ibu kantin kepada Adira. "Biar ibu saja yang bawa"

"Gapapa Ara bantu biar cepat selesai bu"

Adira berjalan membawa nampan yang berisi 6 mangkuk bakso, sedangkan ibu kantin yang dibelakangnya membawa sisahnya.

PYAARR

Seorang siswi entah disengaja atau tidak telah menyenggol bahu Adira hingga membuat bakso yang dipegangnya tumpah berserakan. Sedangkan siswi tadi jatuh terduduk, tidak dengan Adira yang masih berdiri menatap makanannya dengan iba.

"Aduh Ya Allah" pekik Ibu kantin kaget.

Mereka yang berada disekitar kejadian juga tak kalah kaget, dan saat ini Adira dan siswi tadi menjadi pusat perhatian.

Jiwa Bersama (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang