SATU

396 139 164
                                    

HAPPY READING ❤️

• • •

Menjadi populer dan terkenal bukanlah hal yang disengaja bagi beberapa orang. Mereka yang bahkan tidak merasa melakukan sesuatu hal yang bisa menjadikannya terkenal, justru tanpa aba-aba namanya terdengar disetiap lorong. Dan semua itu terjadi sampai saat ini.

Setiap pasang mata milik kaum hawa tak hentinya menatap penuh puja pada remaja laki-laki bertubuh tegap hasil olah tubuh setiap minggu. Visual yang bisa dikatakan sempurna membuat perempuan manapun mau bertekuk lutut di bawahnya. Dia pemuda menawan, putra tunggal keluarga Radjendra, Kaisar Defarez Radjendra.

Ada ya manusia gantengnya gak ngotak kayak Kaisar

Ini mah kalau dibawa ke Emak gue, auto dapat restu tanpa tapi

Ye! mana mau Kaisar sama remahan pasir kayak elo

Tipenya Kaisar kayak gimana sih, mau operasi plastik gue

Kaisar, kiw

Kalau ini di zaman kerajaan, gue yakin dia bakal jadi kaisar dimasa depan

Kebanyakan baca dongeng lo

Iya dong, sebelum bobok harus dengerin dongeng

Ya, begitulah para manusia yang suaranya memenuhi lorong sepanjang Kaisar melangkah. Cowok yang kemejanya dikeluarkan dan kerah tanpa dasi itu mendengus, mempercepat langkah kakinya agar sampai di depan kelasnya.

XI IPA 3 adalah kelas yang paling didambakan oleh kaum hawa. Kelas itu boleh dikatakan cukup spesial karena jumlah murid laki-lakinya lebih banyak daripada murid perempuan dan berita bagusnya most of people di kelas IPA 3 adalah para cowok good looking yang sayang hampir semuanya bad attitude.

"Kai bagi fisika, si Genta pelit sama temen sendiri." Alfarizi, laki-laki dengan gelang silicon berwarna hitam di tangan kanannya itu menodong Kaisar bahkan sebelum cowok itu duduk.

"Bolos," Ucap Kaisar enteng. "Berapa soal Gen?" Tanyanya pada Genta yang duduk di sampingnya.

"Dua."

Kaisar mengangguk mengerti lalu mengeluarkan buku latihan soal fisika miliknya. Kalau hanya dua soal waktu sepuluh menit cukup ba—

"Tapi beranak lima tiap soal."

ngsat.

"Gue cabut."

Menghilangnya Kaisar dibalik pintu diikuti oleh tiga temannya termasuk Genta, meskipun tugasnya sudah tapi untuk hari ini cowok yang ekspresinya tidak sesuai dengan sikap itu sedang tidak berminat mengikuti pelajaran fisika. Sementara Alfa dan Hector, sudah pasti alasannya sama seperti Kaisar. Bedanya kalau Kaisar malas mengerjakan, sedangkan Alfa dan Hector selain malas juga enggak ngerti caranya, hiks.

Tempat andalan empat sekawan bolos adalah belakang sekolah, selain dekat dengan kantin, belakang sekolah adalah tempat paling adem kedua setelah rooftop. Untuk saat ini mereka malas ke rooftop, enggak tahu kalau nanti, tunggu saja. Oke ini bukan Dilan.

KAISARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang