DELAPAN

406 67 4
                                    

Bel istirahat berdenting, semua murid yang sudah tidak sabar menjadi Titan, segera berburu jajanan hingga kondisi kantin penuh seperti sedang demo buruh.

”Nih, bekel dari bunda. Katanya spesial buat anak perempuan kesayangannya.” Aksara memberikan kotak bekal warna merah muda untuk Kanaya.

Well, karena mereka sudah berteman sejak dalam kandungan, jadi hubungan keluarga mereka memang sedekat itu. Bahkan masing-masing orangtua mereka sudah menganggap Kanaya dan Aksara sebagai anak kandung sendiri.

”Emang bunda udah balik? Bukannya masih jagain eyang Lo yang sakit di kampung?”

”Jengukin gue sebentar habis itu ke kampung lagi. Katanya kangen lihat anaknya yang ganteng dan mempesona.” Kanaya berdecih.

Saat Kanaya membuka bekalnya, Kanaya terlonjak kaget saat beberapa ekor belalang lompat ke arahnya.

”AKSARA SIALAN!!!” mendengar amukan Kanaya tersebut, Aksara langsung ngacir duluan. Meninggalkan Kanaya yang sudah kegelian dengan belalang yang menempel.

”AKSA! JANGAN KABUR LO BANCI!” Emosi Kanaya pecah. Usai rambutnya bersih dari belalang, gadis itu langsung mengejar Aksara.

Kanaya berlari mengelilingi sekolah, mengecek setiap ruangan untuk menemukan keberadaan pria biadab itu.

Lihat saja, kalau ketemu. Kanaya akan hajar habis-habisan Aksara tanpa ampun. Ia akan meninju dan membanting pria itu sampai menangis sesenggukan.

”Akh, sialan! Aksara ngumpet kemana lagi!” Kanaya berusaha untuk menetralkan napasnya yang naik turun. Dadanya pengap sekali usai mengelilingi satu sekolah untuk mencari keberadaan pria itu.

”Liat Lo, Sa. Bakal gue bales.” mendadak Kanaya dapat Ilham. Dia menemukan ide balas dendam yang topcer dan di jamin akan membuat Aksara marah seperti banteng.

Kanaya kembali ke kelas untuk melancarkan aksinya. Untung saja, ia masih menyimpan lem perekat yang sulit untuk di lepaskan bekas tugas prakarya.

Setibanya di kelas, Kanaya segera mengeluarkan lem tersebut dan pergi menghampiri bangku Aksara.

”Gue bales lo,” gumam Kanaya yang melumuri seluruh bangku Aksara dengan lem transparan tersebut.

”Rasain lo, siap-siap pantat lo bolong.” Kanaya lantas kembali ke mejanya.

Menunggu bel masuk berdenting.

Kring! Kring!

Akhirnya bel masuk berdenting, semua murid yang masih di kantin segera masuk ke kelas masing-masing untuk kembali memulai pelajaran mereka.

Melihat Aksara yang masuk bersamaan dengan guru Bahasa Inggris, membuat Kanaya berdecih pelan dan memelototi Aksara dari kejauhan.

Sementara pria itu, justru semakin menyebalkan dengan menjulurkan lidah ke arahnya.

Emang temen biadab kayak gitu tuh.

Kanaya lantas menoleh ke belakang. Ia melihat, Aksara sudah duduk di bangkunya tanpa merasa curiga sedikitpun. Membuat Kanaya menahan tawa dan membayangkan bagaimana jika Askara berdiri dan celana belakangnya sobek. Pasti sangat konyol.

”Silakan tugas yang Minggu kemarin di kumpulkan, karena akan kita koreksi sama-sama.” semua murid segera masuk ke depan secara bergantian untuk kenginpul bukunya.

Tak terkecuali Aksara yang nampak kesulitan untuk bangun dari bangku.

”Kenapa nih? Kok bangkunya ngikut? Perasaan pantat gue gak ada magnetnya. Gue tau, gue ganteng, tapi gak sampe segitunya juga kali. Bangku aja sampe jatuh cinta sama gue," ucap Aksara yang tengah bicara dengan dirinya sendiri.

”Aksara, punya kamu mana? Kamu gak ngerjain?” tanya Miss Evelin, di antara semua murid. Tersisa Aksara yang belum mengumpulkan.

”Sebentar Miss, saya lagi kesusahan bangun. Ini bangkunya kayak nempel sama saya.” Aksara masih berusaha untuk bangun tanpa mengangkat bangku. Ini kenapa sih? Perasaan pagi tadi bangkunya enteng-enteng saja. Kok habis istirahat jadi tiba-tiba berat.

Gak mungkin kan, bangkunya ke isi khodam?

”Masa sih, kamu gak lagi ngehindar karena gak mengerjakan tugas kan?”

”Enggak dong Miss, saya udah ngerjain kok. Ini bukunya.” Aksara menunjukkan bukunya.

”Sebentar Miss, kasih saya waktu buat bangun.” Aksara kemudian mengerahkan seluruh kekuatannya agar dapat lepas dari bangku tersebut.

Namun, saat Aksara terlalu kuat menggunakan tenaganya. Yang terjadi adalah,

SREK!

Celana bagian belakang Aksara robek lebar.

Semua murid perempuan di kelas langsung menutup mata termasuk Miss Evelin.

Tak terkecuali Kanaya yang tertawa puas di bangkunya.

”Aksara! Duduk lagi!” perintah Miss Evelin dan Askara segera duduk lagi untuk menutupi lubang di celananya.

”Buat Askara, kamu gak usah ngoreksi dulu. Kamu duduk aja sampe pelajaran Miss selesai.” Aksara mengangguk pasrah di bangkunya.

Kurang aja si Aya. Bisa-bisanya dia buat malu gue.

Kanaya lalu berbalik, dia kemudian menjulurkan lidahnya seraya mengacungkan jari tengah nya untuk meledek Aksara.

awas aja Aya! Bakal gue bales dengan segenap dendam yang tersisa!







🔸🔸🔸




Ini makin hari dua bocah heboh banget berantemnya, kalo gak tonjok"an ya jail"an sampe merugikan satu pihak wkwk

Tapi seru sih nontontin orang gelut apalagi yg modelan nya kayak mereka berdua wkwk

Jangan lupa vote dan komennya brader, ramein lapaknya biar semangat update.

Btw, kalo sweet revenge belom update berati lagi fokus kesini dulu yaa

Salam manja mas heeee

FRIENDSH!T✓Where stories live. Discover now