Mengerjakan Pekerjaan Ibu

Mulai dari awal
                                    

Selanjutnya ku bersihkan setiap ruangan yang ada.

Setelah ku sapu, lalu pel, selanjutnya Hinata bilang aku harus mencuci baju-baju kotor.

"yosshhaa.. semangat Naruto" ucapku menyemangati diriku sendiri meski aku sudah lelah.

Naruto P.O.V End.

"apa kalian tak mau membantu ayah? kasihan dia sendirian" ucap Hinata.

"tapi nanti ibu sendirian" jawab Himawari.

"ibu sudah baikan, sana bantu ayah" titah Hinata.

"baiklah" jawab Boruto dan Himawari bersamaan.

Boruto dan HImawari turun ke lantai satu untuk membantu sang ayah menyelesaikan pekerjaannya.

"ayah?" panggil Boruto.

"eh?" Naruto sedikit terkejut melihat kehadiran dua buah hatinya "ada apa?" lanjutnya bertanya.

"papa kami ingin membantu" jawab Himawari antusias.

"benarkah?" Naruto terlihat sangat senang.

"ya.. ini juga karena ibu yang suruh-dattebasa" jawab Boruto.

"terimakasih sayang, baiklah setelah ini kalian bantu ayah menjemur pakaian" ucap Naruto.

Naruto menyelesaikan bilasan terakhirnya dan membawa satu keranjang pakaian ke halaman untuk dijemur.

"oh kalian tidak sampai? Tunggu ayah ambil kursi" Naruto langsung mencari kursi untuk sanga anak pijaki.

Naruto, Boruto dan Himawari menjemur pakaian diselingi candaan yang sering kali terlontar dari mulut Naruto. Hinata yang berada di lantai dua masih bisa mendengarnya samar-samar hanya tersenyum gembira melihat kedua anaknya akhirnya dapat menghabiskan waktu bersama sang ayah lagi.

Setelah menjemur pakaian, mereka bertiga menuju halaman belakang untuk menyiram bunga-bunga.

"Boruto siram bunga yang ada di halaman belakang menggunakan selang, Hima siram bunga-bunga ibu yang ada di depan menngunakan penyiram bunga, ayah mau potomg rumput yang sudah lumayan panjang" Naruto membagi tugas mereka.

"baik papa" jawab Himawari sambil mencoba mengangkat penyiram bunga berisi air.

"eh? berat ya sayang?" Naruto melihat Himawari kesusuhan mengankatnya "kalau begitu gantian saja, Hima yang-.." Ucapan Naruto terhenti.

"tidak mau" ucap Himawari "Hima ingin mnggunakan ini" lanjutnya.

"tapi kan berat" timpal Boruto.

"pokoknya ini" balas Himawari.

"sudah-sudah! Begini saja, airnya dikurangi saja ya agar Hima bisa mengangkatnya" saran Naruto.

Naruto akhirnya menuangkan setengah airnya ke sebuah ember.

Setelah itu mereka melakukan tugas mereka masing-masing namun Boruto sedikit jahil pada sang ayah, Boruto yang telah selesai menyiram semua tanaman tiba-tiba mengarahkan selang yang ia pegang ke arah sang ayah dan alhasil membuat Naruto terkejut.

"hahahaha... ayah basah" tawa puas Boruto yang berhasil menjahili Naruto.

"Boruto, ayah basah kan jadinya"

"biarkan saja, lagipula ayahkan belum mandi jadi mandi sekalian-ttebasa" jawab Boruto.

"oh begitu ya.." Naruto berjalan mendekati sang putra lalu mengejarnya "lari ayah cepat lo" ancam Naruto.

"ampun ayah, ampun hahaha" ucap Boruto sambil berlari.

"tidak akan ayah ampuni kali ini-ttebayo" jawab Naruto sambil terus berlari mengejar Boruto namun tiba-tiba sebuah semprotan air mengarah kepada mereka.

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang