Generasi Berikutnya

2.4K 181 20
                                    

Dua hari setelah melahirkan, Hinata masih berada di rumah sakit. Ucapan selamat terus berdatangan dari orang-orang terutama dari teman-teman dekatnya. Suasana ruangan tempat Hinata dan Himawari berada pun tak pernah sepi, teman-teman Naruto dan Hinata terus berdatangan untuk melihat secara langsung putri dari Naruto dan Hinata.

Saat ini saja Shikamaru, Temari, Ino dan Sai sedang berkunjung beserta anak-anak mereka. Boruto, Shikadai dan Inojin beserta Konohamaru sedang bermain sementara para orangtua asik berbincang.

"neh Hinata, apa masih Sakit?" tanya Ino.

"eh? Ah.. masih sedikit agak nyeri sih kalau aku bergerak tapi sudah mendingan kok" jawab Hinata.

"begitu ya, syukurlah kalau begitu" ucap Ino "anakmu cantik dia punya rambut yang sama seperti dirimu, tadinya ku pikir akan menjadi Naruto versi perempuan hahaha" lanjutnya.

"kenapa kau berpikir begitu Ino?" tanya Shikamaru.

"ya soalnya Boruto kan sangat mirip dengan Naruto jadinya ku pikir anak keduanya juga begitu" ungkap Ino.

"hahaha..." semua orang terkekeh.

"tapi untunglah dia mewarisi rambut ibunya kalau dia mirip Naruto nanti dikira Naruto yang sedang memakai jutsu seksinya lagi hahaha" ucap Sai.

"oe Sai! Jangan bicara begitu-dattebayo" Naruto malu-malu.

Saat para orangtua sedang asik mengobrol tiba-tiba saja Inojin menangis.

"ibu lihat Boruto merampas mainanku lagi" lapor Inojin pada sang ibu.

"tidak, aku hanya meminjamnya" elak Boruto.

"Inojin berisik" timpal Shikadai.

"Konohamaru?" Naruto meminta penjelasan pada Konohamaru.

"ya.. seperti yang kau lihat, Boruto tidak berbohong sih tapi..." Konohamaru mengangkat kedua bahunya.

"fiuh..." Naruto menghela napas "Boruto, boleh ayah lihat mainannya?" Naruto duduk di samping sang anak.

"tidak mau" Boruto menyembunyikan mainan Inojin di belakang badannya.

"Boruto, itu mainan siapa?" tanya Naruto "bukan punya Boruto kan?" lanjutnya.

"hmm.. bukan" Boruto menunduk.

"kenapa Boruto ambil?"

"Boruto hanya mau meminjamnya, ayah" meski masih terbata-bata ucapan Boruto cukup jelas untuk dimengerti.

"tapi bukan begitu caranya sayang, lihat! Inojin menangis" Naruto menunjuk Inojin yang berada di gendongan Ino "kalau Boruto, Inojin dan Shikadai bermain bersama dan saling tukar mainan tanpa harus merampas punya orang lain pasti sangat menyenangkan-dattebayo, kalau Boruto begitu terus nanti tidak ada yang mau berteman dengan Boruto, mau?" Naruto mengajari Boruto.

"tidak mau, ayah"

"nah kalau begitu minta maaf sama Inojin ya"

Setelah itu, Boruto berjalan menuju Inojin dan memberikan mainannya.

"inojin maaf ya"

"hm.. iya " sambil mengangguk Inojin turun dari gendongan sang ibu.

"kita main lagi ya" ajak Boruto.

"iya, ayo"

Inojin menerima ajakan Boruto dan mereka pun kembali bermain.

"dasar" ucap Naruto kembali duduk di samping ranjang Hinata.

"maaf ya Ino-san, Sai-kun" ucap Hinata.

"tidak apa-apa, wajar kan mereka masih anak-anak"

"yak sudah sangat kelihatan itu sifat siapa" ucap Temari.

"ya.. kau tahu setelah ku lihat Boruto sering begitu akhir-akhir ini membuatku menyesal dulu aku sangat nakal-dattebayo" ucap Naruto lalu menggelengkan kepalanya.

"hahaha.. sabar ya Naruto" ucap Sai.

"kalau soal sifat yang terwarisi, sepertinya Shikadai juga mewarisi sifat sang ayah tuh" timpal Ino.

"e-eh?" semua orang kaget saat melihat Shikadai sudah tertidur pulas, sementara temannya bermain.

"yah setidaknya itu menjadi bukti kuat siapa ayahnya-dattebayo" balas Naruto.

"ya ampun" Temari menepuk jidatnya.

"hahaha..." semua orang tertawa.

Tak lama setelah itu tiba-tiba seseorang datang.

"wah sepertinya rumah sakit sudah seperti taman bermain" ucap Kakashi yang tiba-tiba datang.

"Kakashi sensei?" Naruto sedikit terkejut.

"yo" berjalan mendekati Naruto dan yang lainnya "maaf baru bisa datang sekarang" lanjutnya.

"tidak apa-apa, kami tahu kau sedang sibuk" jawab Hinata.

"bagaimana kondisimu, Hinata?" tanya Kakashi.

"aku sudah baik-baik saja, sensei" jawab Hinata.

"syukurlah, selamat juga atas kelahiran putri mu ya" ungkap sang Hokage.

"iya, terimakasih" balas Hinata.

"paman ayo main" Boruto tiba-tiba menarik tangan Kakashi dan mengajaknya ikut bermain.

"eh?" Kakashi yang terkejut hanya bisa ikut saja.

"tidak apa-apa sensei, sekalian latihan hahahah" ucap ino.

"latihan katamu?" Kakashi hanya bisa pasrah.

Akhirnya Kakashi hanya bisa pasrah menuruti keinginan Boruto dan Inojin untuk bermain.

Skip..

Karena kelelahan, Boruto, Inojin dan Konohamaru sampai tertidur pulas.

"apa mereka sudah lelah?" tanya Kakashi.

"sepertinya begitu, lagipula ku liat kau sangat menikmatinya-dattebayo" jawab Naruto.

"eh? Benar kah? Hahaha" Kakashi menggaruk tengkuknya "ya... melihat mereka semua membuatku iri kau tahu" lanjutnya.

"eh?" semua yang berada di ruangan terkejut.

"kalian sendiri tahu kan bagaimana keadaan desa di masa lalu, jangankan bermain untuk sekedar bercengkrama denag orang saja susah" ungkap Kakashi "melihat mereka yang menikmati kehidupan damai seperti saat ini membuatku sadar bahwa melindungi desa itu sama dengan melindungi masa depan" lanjutnya sambil mengusap pipi gembul Boruto yang tertidur di pahanya.

"kau benar, Kakashi sensei" jawab Naruto.

"ya sama seperti para orangtua kita dulu yang mempercayakan masa depan pada kita, kita pun akan mempercayakan masa depan pada generasi berikutnya kelak" ucap Shikamaru.

"generasi berikutnya ya?" Kakashi tersenyum saja sambil menatap Boruto dan yang lainnya "yak sepertinya aku memang sudah bertambah tua yaa" lanjutnya bercanda.

"kau baru sadar hahahaha" semua tertawa.

Semua yang ada di ruangan sadar bahwa mereka saat ini memiliki tanggung jawab yang besar untuk menunjukkan pada generasi berikutnya atau pada anak-anak mereka dunia yang telah damai bukan dunia sperti dahulu yang penuh dengan peperangan, mereka juga berharap kelak mereka semua bisa mempercayakan masa depan pada anak-anak mereka.

NEXT PART

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran.

Jangan lupa vote dan komen ya! Terimakasih, sampai jumpa di part selanjutnya...

Skefo:

Maaf ya random wkwkwk.. aku habis nonton episode 196 langsung dapat ide jadi gini lah hehe.. 😂 oh ya btw kalian udah pada nonton belom episode 196? Gimana menurut kalian episodenya? Aku ya pas nonton senyum-senyum terus, keren banget apalagi pas di akhir ada momen keluarga Uchiha 😍studionya keren banget nambahin momennya jadi dapet banget feelnya beda banget sama pas baca manga, episode 196 menurutku perfect🤩😍

MALAIKAT KECIL ✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora