Sebuah Pertanda?!

2.4K 175 23
                                    

Sudah satu minggu lebih semenjak Naruto pergi menjalankan misinya bersama Sasuke. Hinata yang untuk sementara waktu tinggal di rumah sang ayah hingga Naruto pulang merasakan ada hal yang janggal pada dirinya, di lain sisi, Naruto pun merasakan tubuhnya sedang dalam keadaan yang tidak sehat.

Sekarang Naruto dan Sasuke sedang istirahat makan siang sambil melihat laporan analisa yang baru saja dikirim Kakashi.

"uuwweeek... uuwweeek.." Naruto yang sedang memakan makanannya bersama Sasuke tiba-tiba saja menjauh karena mual.

"kau kenapa?" ucap Sasuke.

"aku baik-baik saja, ini masuk angin saja mungkin"

"kau yakin? sejak kau datang kondisimu tidak baik"

"iya tidak apa-apa" alibi Naruto, padahal dia merasa sangat tidak enak dengan perutnya.

Sejujurnya Naruto pun tidak mengerti ada apa dengan dirinya, semenjak pergi menjalan misi dia selalu saja merasa mual dan bahkan sesekali dia tidak fokus dengan misinya karena merasa pusing.

Karena tidak ingin memberatkan Sasuke dia terus saja mengatakan kalau dia baik-baik saja.

"kita istirahat dulu untuk hari ini, nanti besok kita lanjutkan lagi" ucap Sasuke.

"aku bilang aku tidak apa-apa, kita lanjutkan saja!" tolak Naruto.

"siapa yang bilang aku mau istirahat karena dirimu? Aku mau istirahat karena cakraku sudah hampir habis aku juga terlalu lama menggunakan rinnegan ku, aku sama sekali tidak peduli denganmu" Ungkap Sasuke.

"cih, bilang saja kalau kau khawatir, tidak usah bohong begitu-dattebayo" goda Naruto "kau pikir kita sudah kenal berapa lama? Saking lamanya aku sampai hafal semua kebiasaanmu, tahu" lanjutnya.

"terserah kau saja, aku mau tidur" balas Sasuke cuek.

Memang benar, Sasuke memiliki kepribadian yang sangat sulit mengekspresikan dirinya, dia juga sangat sulit mengakui perasaanya namun meski begitu bagi Kakashi, Naruto dan Sakura itu tidaklah mempan karena mereka sudah saling kenal sejak dulu sehingga mereka sudah saling memahami satu sama lain.

"oh iya Sasuke, kau selalu mengabari Sakura-chan kan?" tanya Naruto.

Sasuke tidak menjawab, dia memejamkan matanya namun tidak tertidur.

"oi kau dengar aku kan? Jangan pura-pura tidur! Aku tahu kau belum tidur, jawab aku! kau selalu..."

"berisik!" jawab Sasuke.

"aku tanya kau selalu mengabari Sakura-chan kan?"

"memangnya kenapa? tidak ada urusannya denganmu kan"

"cih, ya sudah terserah kau, tapi jangan pernah meminta bantuan denganku lagi!" Naruto ikut berbaring di samping Sasuke namun membelakanginya.

Hening menyelimuti mereka, tidak ada yang membuka suara hingga Naruto kembali bercerita.

"aku tidak bertemu Hinata selama seminggu ini saja membuatku terus memikirkannya, ditambah lagi aku tidka bisa melihat anakku, aku tidak tahu tentang dirimu tapi jika kau memang menyayangi mereka setidaknya beri mereka kabar"

Sasuke lagi-lagi hanya terdiam tapi dia tetap mendengarkan perkataan sahabatnya itu.

"kau tahu, aku selalu berjanji tidak akan membuatnya khawatir tapi aku terus melanggarnya" ucap Naruto "aku memang tidak ingin membuatnya khawatir tapi tanpa aku sadari aku terus membuatnya khawatir, jadi yang bisa ku lakukan untuk mengurangi beban pikirannya hanya memberinya kabar kalau aku baik-baik saja" lanjutnya.

MALAIKAT KECIL ✔Where stories live. Discover now