Menjelang Pelantikan Ayah

1.3K 195 18
                                    

Hari demi hari berlalu, pelantikan Naruto kian mendekat dan tentu saja dia juga semakin sibuk dengan segala persiapannya. Bukan hanya Naruto tapi sang istri pun ikut disibukkan dengan dengan persiapannya.

"Boruto, boleh tolong ibu sebentar nak?" panggil Hinata pada sang putra yang sedang berlatih bersama Konohamaru di halaman rumah.

"iya ibu" Boruto pun menghentikan kegiatannya dan mendekati sang ibu.

"bisa tolong ibu bangunkan ayah? ayah harus pergi bersama paman Kakashi hari ini, dia harus pergi ke tempat Daimyo"

"hah? ayah belum bangun?"

"ibu sudah menyuruh Himawari tapi.. Hima bahkan tidak turun-turun" jawab Hinata.

"dasar Ayah, lagi-lagi dia merepotkan ibu" sambil menolak pinggang Boruto mengomel "lagipula jika dia ingin menjadi Hokage, dia harusnya belajar bangun pagi terlebih dahulu"

"ayah pulang larut malam, semalam, wajar jika dia susah untuk bangun"

"merepotkan-dattebasa" meski mengomel dan terus menggerutu, Boruto menuruti perintah sang ibu dan berjalan menuju kamar sang ayah.

Setelah tiba di kamar Naruto, Boruto langsung menuju ranjangnya dan langsung membangunkannya.

"pantas saja dia tidak turun, dia ikut tidur bersama ayah-dattebasa" ucap Boruto setelah melihat sang adik tertidur pulas dalam pelukan sang ayah.

Boruto memanggil-manggil Naruto, menggoyang-goyangkan badannya hingga menarik telinganya namun, Naruto tak kunjung bangun.

"ayah.. ayah! bangun ayah!" ucap Boruto sedaritadi.

"eumm..." hanya itu balasan Naruto.

"ayah bangun! AYAH!" Boruto sampai berteriak.

"lima menit, lima menit lagi" ucap Naruto.

"ayah.. ayo bangun! Isshh... kenapa sulit seklai sih membangunkan ayah-dattebasa" keluh Boruto "aku ingin menyiramnya tapi nanti Hima juga ikut terbangun" lanjutnya.

"BORUTO? BAGAIMANA?" teriak Hinata dari arah dapur.

"ayah belum bangun ibu, dia bilang lima menit lagi" jawab Boruto.

"begitu ya" balas Hinata.

Tak lama kemudian, Hinata datang menyusul Boruto di kamarnya.

"i-ibu?" Boruto terkejut karena melihat sang ibu mengaktifkan byakugannya dan membawa sendok besi ditangannya.

"ekhem.. ekhem.." Hinata berdehem sambil menggoyangkan tubuh sang suami.

"eummm.." balas Naruto.

"mau bangun sekarang atau lima menit lagi?" tanya Hinata dengan nada yang menyeramkan.

"i-ibu mau apa-dattebasa?" tanya Boruto.

Tak ada balasan dari Hinata.

"ayah sebaiknya bangun sebelum mendapatkan masalah-dattebasa" pringatan Boruto pada Naruto.

"apa sih daritad-.." saat Naruto membuka mata dan membalikkan badannya, dia sontak terkejut melihat tatapan sang istri yang begitu menyeramkan.

"kenapa hah? Katanya lima menit lagi" ucap Hinata sambil memukul-mukulkan sendok besi yang ada ditangannya.

"a-ah.. ba-baiklah aku bangun sekarang-dattebayo" Naruto langsung membuka selimutnya dan turun dari ranjangnya.

"Naruto-kun bahkan mengajak Himawari tidur lagi ya..." Nada bicara Hinata sudah seperti pembunuh bayaran.

"e-eh.. soal itu aku..." Naruto tak tau mau bilang apa.

"hemm?"

"Hi-Hinata mata mu menakutkan"

"kenapa?" Hinata mendekat.

"ba-baiklah aku pergi mandi sekarang-dattebayo" Naruto langsung terbirit mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi.

"hahahaha... ayah payah" tawa lepas Boruto setelah melihat tingkah sang ayah.

"huuffttt..." Hinata menghela napas "Boruto, bangunkan Himawari, tidak baik tidur pagi apalagi dia belum sarapan, ibu mau melanjutkan masak dulu" titahnya.

"baik ibu" jawab Boruto.

Setelah mandi dan sudah bersiap-siap, Naruto menyusul keluarganya di ruang makan. Hinata pun tengah menyajikan makanan di meja makan.

"ayah" sapa Himawari pertama kali.

"kakak hampir terkena masalah besar ya-kore?" goda Konohamaru.

"kau tau darimana?" tanya Naruto.

"Boruto yang cerita padaku"

"kau ini.."

"Naruto-kun, kenapa?" tanya Hinata.

"a-ah, tidak hehe.." jawab Naruto sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"fufufu.." Konohamaru dan Boruto tertawa geli.

"sudah, ayo sarapan" titah Hinata.

Mereka semua akhirnya bisa sarapan.

"ayah pulang jam berapa?" tanya Boruto.

"ayah juga tidak tahu, Kakashi sensei bilang ini bisa memakan waktu seharian"

"ayah pulang larut lagi?"

"entahlah"

"setidaknya belajarlah bangun pagi, jangan repotkan ibu terus dong"

"iya-iya" jawab Naruto.

"oh iya, Hinata" Naruto teringat sesuatu.

"tentang desain jubah ku, ku serahkan pada mu ya.."

"eh? aku? tapi kenapa? nanti tidak sesuai dengan selera Naruto-kun bagaimana?" ungkap Hinata.

"ah.. aku tahu pilihan mu tidak akan mengecewakan, yang terpenting jubah itu tidak akan menggangguku saat bergerak dan tidak simpel saja-dattebayo"

"tapi kan.."

"aku tahu selerah istriku yang terbaik-dattebayo"

"ayahmu mencoba merayu tuh" bisik Konohamaru pada Boruto.

"iya, soalnya tadi dia benar-benar takut dengan ibu-dattebasa" balas Boruto ikut berbisik.

"BERISIK KALIAN!" Tegur Naruto.

"tepat sasaran ya" goda Konohamaru.

"hahaha.." tawa Boruto dan Konohamaru.

"sudah-sudah, habiskan sarapannya, Naruto-kun juga nanti Kakashi sensei menunggu, soal jubah nanti kita bicarakan lagi" tegur Hinata.

"baiklah" jawab mereka semua menurut.

Naruto menjadi kian sibuk menjelang hari pentingnya dan tentu saja semakin mengurangi waktu luangnya bersama sang keluarga, namun di sisi lain Hinata terus mendukungnya dengan sepenuh hati.

Fyi: ini tembus 200 like aku langsung up, akhir-akhir ini aku lagi sibuk praktikum dan waktu buat nulis agak terbatas jadi aku kasih target ke kalian supaya aku punya sedikit waktu wkwkwk... 😅dan karena aku tahu 100 like aja hampir nggak mungkin hehehe.. kalau nggak bisa tembus 200 like tungguin yak aku update kalau aku udah nggak sibuk lagi, nggak akan lama kok pokoknya tungguin aja tapi tenang aja aku pasti tepatin janji, kalau misal ini benar-benar tembus 200 like aku bakalan langsung nulis dan update yaa... dan ohya aku juga minta pengertian kalian, jadi yang kemarin-kemarin minta aku up terus sampai ada yang minta up tiap hari, aku minta pengertian kalian soalnya aku harus utamain kesibukan aku sebagai pelajar. Makasih sebelumnya hehe..😁😁

NEXT PART

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran.

Janganlupa vote dan komen ya! Terimakasih, sampai jumpa di part selanjutnya...

MALAIKAT KECIL ✔Where stories live. Discover now