35. Balur (Babak Belur)

20 1 0
                                    

Sudah setengah jam mata kuliah di mulai, tapi faiz juga belum menampakkan batang hidungnya.

"Faiz gak masuk lagi?" Tanya ecy

Rara mengangkat kedua bahunya

"Lah gimana pacar tapi gak tau" gerutu ecy

"Dia gak bilang ke gue" jawab rara juga bingung kenapa faiz sering bolos mata kuliah.

"Sakit" sahut budi yang memang duduk di belakang mereka

"Sakit? Sakit apa?" Rara bingung

"Lo pada jenguk aja nanti pulang kuliah" suruh budi

"Ya udah nanti pulang kuliah kita mampir jenguk faiz" ajak ecy

"Iya" rara menganggukkan kepalanya cepat

"Sakit? Sakit apa faiz? Perasaan dia kemarin sehat aja kan" umpat rara

"Kenapa? Khawatir?" Tanya ecy melihat rara bengong

"Hah.. gpp" 

"Bodoh" maki ecy

"Bodoh? Apanya yang bodoh?" Rara makin bingung

"Gpp" jawab ecy memutar pandangannya kembali ke depan.

"Kok gue ngerasa aneh ya akhir-akhir ini sama sikapnya ecy, cici, faiz yang kadang telepon gak penting, gak ada angin, gak ada hujan. Terutama ecy yang sering banget kasih cokelat, di tambah lagi telepon dari ben yang aneh banget aja, ada ya cowok yang sudah punya cewek masih suka caper sama cewek lain" batin rara bertanya tanya sebenarnya apa yang sudah terjadi selama ini pada nya. Rara mengusap kasar wajahnya.

"Ci gue boleh tanya?" Rara memberanikan diri untuk mengatakan isi kepalanya yang sudah begitu runyam, ketika dosen keluar ruangan dan meniggalkan tugas untuk mereka.

"Apa?" Tanya ecy masih sibuk dengan layar komputer.

"Siapa yang suruh lo kasih gue cokelat?"

"Buset! Masih nanyain perkara cokelat, ya gpp gue cuma mau ngibur lo, kasih lo cokelat, apa salahnya sih? Ya sudah gue gak bakal kasih lo cokelat lagi sekarang!" Gerutu ecy kesal

"Ya bukan gitu, cuma gue heran aja kenapa sikap lo sama faiz itu aneh"

"Aneh gimana?" Tanya ecy memainkan ponselnya

"Ya aneh, susah gue jelasinnya. Pokoknya beda, sebenernya kenapa sih?" Rara masih bertanya-tanya

"Ya ampun ra, please ini pikiran jangan suka berlebihan terus kenapa? Entar lo stress kan bahaya buat gue, tiap hari bisa jadi bahan omelan lo" cicit ecy mengetuk kepala rara

"Gak tau deh ci, pikiran gue lagi runyam banget rasanya" rara menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Mulai dari telepon ben yang awalnya salah sambung terus jadi sering telepon gue, terus cici yang kadang selalu nanyain gue dimana, faiz juga yang makin posesif" gerutu rara

"Udah gak usah di pikirin, cici nanya mungkin karena mau tau aja. Positif thinking napa sih" celoteh ecy

Rara hanya diam memikirkan perkataan ecy, mungkin benar itu hanya pikiran rara saja yang terlalu khawatir dan berlebihan.

"Gue ke toilet bentar" ecy berdiri dari tempat duduknya berjalan keluar kelas.

Sebuah pesan masuk di YM rara.

Andra -> Jam berapa balik?

Rara -> tumben nanyain gue balik?

Andra -> bawel lo! Jawab aja

Rara -> kenapa?

Andra -> astaga nih anak jawab aja susah!

Rara -> kepo

HANYA INGIN KAU TAHUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang